Pondasi telapak merupakan pondasi yang dibuat dari beton bertulang dengan model yang menyerupai papan atau telapak. Hal tersebut digunakan untuk menjaga beban sehingga pondasi bangunan bertingkat tetap stabil.
Daftar Isi
Pengertian Pondasi Telapak
Pondasi telapak adalah pondasi dari suatu bangunan bertingkat yang bahan utamanya adalah beton bertulang. Beton tersebut dibentuk menyerupai papan atau telapak yang ditempatkan pada bagian bawah tiang.
Umumnya, pondasi ini mempunyai dimensi yang lebih lebar pada bagian bawahnya. Hal tersebut bertujuan untuk meneruskan beban ke bagian lapisan tanah secara lebih optimal.
Pondasi ini bisa dengan mudah ditemukan pada gedung bertingkat 2, 3 atau lebih, karena memiliki sifat yang mampu menahan beban bangunan. Hal ini membuat bangunan tetap berdiri kokoh dan stabil.
Selain sering digunakan untuk menjadi pondasi sebuah Gedung bertingkat, pondasi ini menjadi jenis terbaik yang sering digunakan pada bangunan yang dibangun pada tanah yang lembek untuk menjadi tumpuan struktur kolom.
Baja Juga: Jenis Jenis Pondasi Bangunan Untuk Berbagai Lantai
Bahan Pondasi Telapak
Pondasi ini menjadi pilihan utama karena dapat dibangun sesuai dengan keberadaan tanah. Untuk membangun pondasi ini, dibutuhkan beberapa bahan sebagai berikut.
- Pasir beton
- Besi beton
- Papan kayu yang bisa digunakan sebagai wadah cetak
- Kerikil batu pecah berukuran 2-3 cm
- Semen PC
Kegunaan Pondasi Tapak
Sebagai bagian terpenting untuk menopang sebuah bangunan yang bagian bawahnya mencapai hingga dasar tanah, pemilihan pondasi harus dilakukan dengan cermat.
Untuk itu, petimbangan perlu dilakukan dengan baik agar mendapatkan pondasi yang paling tepat. Berikut fungsi utama dari pondasi telapak yang perlu diketahui.
- Penahan beban utama dari bangunan yang ada di atasnya.
- Menjadi penahan beban bangunan untuk membuat bangunan tetap stabil saat dihantam berbagai macam bencana alam seperti gempa.
- Menahan bangunan agar tetap stabil saat penyesuaian pada bentuk tanah terjadi. Apalagi jika konstruksi dilakukan pada tanah dasar yang kurang stabil, pondasi ini membuat bangunan tidak mudah bergeser atau runtuh.
- Menahan beban secara horizontal agar tidak ada perpindahan atau pergerakan bangunan secara mendatar.
- Menjadi penahan beban mati atau berat secara keseluruhan dari bangunan.
Jenis Pondasi Telapak
Untuk dapat membuat bangunan bertingkat yang stabil dan kokoh, dibutuhkan pemilihan jenis pondasi telapak yang tepat. Setiap jenis pondasi tentu akan memiliki karakteristik tersendiri sehingga berbeda.
Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti daya dukung tanah, kedalaman pondasi dasar, jenis bangunan, ukuran pondasi hingga komposisi tanah.
Berdasarkan beberapa komponen tersebut, pondasi terbagi atas beberapa jenis sebagai berikut.
Telapak Pelat
Pondasi ini memiliki ukuran telapak yang lebih besar dibandingkan dengan jenis pondasi yang lainnya. Hal tersebut dibutuhkan untuk mendukung kekuatan struktur bangunan agar lebih luas.
Pondasi jenis ini memiliki sistem kerja untuk menahan beban secara keseluruhan, untuk beban kolom dan beban dinding pada bangunan. Umumnya pondasi ini digunakan untuk jenis bangunan yang memiliki struktur tanah kurang stabil.
Telapak Tiang Pancang
Fungsi utama dari pondasi ini adalah sebagai penerus beban konstruksi yang berasal dari bagian atas bangunan yang diterima oleh tiang untuk diteruskan ke bagian tanah yang berperan sebagai pendukung melalui tumpuan ujung tiang.
Telapak Setempat
Pondasi ini memiliki bentuk seperti persegi. Ukurannya sangat efektif karena tidak membutuhkan banyak ruang atau tempat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekuatan, keseimbangan dan kestabilan bangunan.
Namun apabila digunakan pada tanah yang terbatas, pondasi ini bisa dibangun dengan bentuk persegi panjang.
Telapak Gabungan
Pondasi ini memiliki bentuk seperti trapesium atau persegi panjang. Keunggulan dari jenis pondasi ini adalah mampu menggabungkan serta mengikat dua atau lebih kolom dengan menggunakan balok pengikat.
Telapak Dinding
Jenis pondasi ini sangat cocok digunakan untuk bangunan yang terletak di sekitar lereng. Fungsi utama dari pondasi ini adalah untuk memastikan beban dinding bisa tersebar merata dan mampu menahan beban secara optimal.
Kelebihan Pondasi Telapak
Jika dibandingkan dengan jenis pondasi yang lainnya, pondasi ini memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut.
- Biaya yang dikeluarkan bisa lebih terjangkau dibandingkan saat membangun pondasi bangunan yang lainnya.
- Meskipun biaya pembangunannya relative murah, namun hasil dari pondasi ini memuaskan, tahan lama dan aman untuk digunakan pada bangunan bertingkat.
- Pondasi ini merupakan pilihan yang paling tepat untuk digunakan pada konstruksi tanah yang dangkal karena bisa dilakukan tanpa harus menggali lapisan tanah terlalu dalam.
- Pondasi ini bisa diterapkan untuk pembangunan sebuah bangunan berlantai satu hingga empat.
- Alat yang diperlukan untuk proses pembuatan pondasi ini tidaklah terlalu rumit dan tidak membutuhkan peralatan khusus.
Kelemahan Pondasi Telapak
Selain memiliki banyak keunggulan, pondasi ini juga memiliki beberapa kelemahan. Sebelum menerapkan rencana pembangunan pondasi ini, sebaiknya ketahui beberapa kelemahannya berikut ini.
- Lamanya waktu untuk membangun pondasi ini bisa dikatakan cukup lama, yaitu paling cepat sekitar 28 hari.
- Sisa beton yang berada di luar pondasi yang telah dicetak harus dikeringkan terlebih dahulu untuk dapat terlepas dari cetakannya untuk kemudian dipindahkan ke lubang galian.
- Bisa saja memerlukan biaya tambahan karena beberapa jenis pondasi ini membutuhkan cetakan khusus.
- Membutuhkan kecermatan dalam memanajemen waktu, agar proses pembangunan dapat berjalan secara efisien.
- Proses pembangunan bisa berjalan dengan lancar dan cepat dengan syarat proses pengeringan harus dilakukan dengan sempurna sebelum proses pembangunan dilanjutkan.
- Proses pembangunan harus dilakukan oleh ahli bangunan yang sudah berpengalaman. Hal tersebut diperlukan karena pondasi ini membutuhkan ketelitian dan komposisi yang sesuai. Jika sedikit salah saja bisa membahayakan seluruh penghuni rumah.
Pondasi telapak memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangannya sendiri jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Untuk dapat membangun pondasi yang sesuai, berbagai pertimbangan harus dilakukan dengan cermat.