Pengertian Alat Ukur Gaya Dinamometer: Bagian dan Cara Menggunakan

Alat ukur gaya atau disebut dinamometer sering dimanfaatkan untuk memperoleh ukuran besar suatu gaya yang dikeluarkan atau dihasilkan oleh suatu benda. Bagaimana cara menggunakan alat pengukur yang satu ini?

Pengertian Alat Ukur Gaya

Alat ukur gaya adalah suatu alat yang sering disebut dengan nama neraca pegas atau dinamometer. Dinamometer ini bisa digunakan untuk memperoleh ukuran suatu gaya dan gaya berat.

Gaya mampu membuat suatu benda yang tadinya diam menjadi bergerak. Gaya juga bisa mengubah arah dari suatu benda serta mengubah kecepatan gerak benda tersebut.

Cara Menggunakan Alat Ukur Gaya Dinamometer

Ada prosedur penggunaan yang harus diikuti saat menggunakan dinamometer untuk mengukur besar atau kecilnya suatu gaya. Berikut ini adalah prosedur yang harus diikuti saat memakai dinamometer:

1. Melakukan Kalibrasi

Proses kalibrasi adalah proses membandingkan sebuah acuan lokal dengan suau standar yang ditetapkan semi memastikan tingkat ketelitian dari suatu alat ukur.

Proses kalibrasi juga bisa membantu menstandarkan keadaan sebuah alat ukur sehingga mampu memenuhi pengukuran yang lebih akurat dan paling mendekati nilai yang tepat.

Untuk melakukan kalibrasi pada dinamometer, Anda bisa memutar sekrup yang terletak di bagian atas alat pengukur tersebut. Pastikan alat dalam keadaan tanpa beban dan lakukan kalibrasi hingga alat menunjukkan skala nol.

2. Cara Mengukur dengan Dinamometer

Menggunakan dinamometer sebagai alat untuk mengukur sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggantungkan suatu benda untuk diukur gayanya di bagian pengait yang tersedia.

Pengait tersebut terletak di bagian bawah pegas. Setelah benda tergantung pada pengait, perhatikan skala atau nilai yang diperlihatkan di bagian penunjuk skala.

3. Cara Membaca Nilai yang Ditunjukkan

Cara membaca ukuran gaya benda yang ditunjukkan oleh dinamometer tidak jauh berbeda dari cara membaca berbagai alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis.

Perhatikan angka yang muncul atau ditunjukkan oleh bagian skala. Setiap alat dinamometer mempunyai ketelitian yang berbeda, yang mempengaruhi hasil pengukurannya.

Bagian Alat Ukur Gaya Dinamometer

Seperti halnya berbagai alat lain yang digunakan untuk mengukur suatu benda, dinamometer terdiri dari berbagai bagian yang berbeda. Fungsi setiap bagiannya juga tidak sama.

Berikut ini adalah berbagai bagian penting dalam alat pengukur gaya atau dinamometer yang sebaiknya Anda pahami agar dapat menggunakannya dengan lebih optimal.

1. Gantungan

Berfungsi untuk menggantung atau memegang dinamometer ketika proses pengukuran dilakukan.

2. Skala

Penunjuk nilai yang ada di dinamometer dan akan memperlihatkan hasil pengukuran yang diperoleh.

3. Batang

Bagian luar dari pembungkus pegas yang menjadi sistem utama dinamometer.

4. Pengait

Dirancang sebagai tempat untuk memegang suatu benda yang akan diukur besaran gayanya.

5. Pegas

Sebuah bagian yang sangat penting dari neraca pegas atau dinamometer.

6. Penunjuk skala

Bagian yang akan menunjukkan hasil skala atau pengukuran dalam satuan gram dan Newton.

Selain berbagai bagian penting di atas, dinamometer juga mempunyai berbagai fungsi penting. Ada setidaknya 3 fungsi penting yang dimiliki oleh dinamometer. Apa sajakah itu?

Fungsi Penting yang Dimiliki oleh Dinamometer

Gaya mempunyai satuan Newton yang dilambangkan dengan huruf N. Satuan ini diambil dari nama belakang penemu gaya yang adalah Isaac Newton.

Alat yang digunakan untuk mengukur gaya, atau dinamometer, mempunyai berbagai fungsi. Di bawah ini adalah berbagai fungsi penting yang dimiliki oleh dinamometer.

1. Dinamometer berfungsi sebagai alat ukur gaya

Saat Anda memberikan gaya, baik dorongan maupun tarikan, Anda belum tentu mengetahui seberapa besar gaya yang Anda hasilkan. Untuk mengetahui besaran gaya tersebut, gunakan neraca pegas.

Di laboratorium, neraca pegas atau dinamometer ini berfungsi untuk memperoleh ukuran berat yang berupa gaya berat, dan bukan massa.

Cara kerja alat ini sangat sederhana. Untuk mengetahui gaya yang dimiliki oleh suatu benda, Anda perlu menggantung benda tersebut di bagian pengait dinamometer.

Selanjutnya, pegas yang ada di alat pengukur ini akan memanjang untuk mencari tahu besaran gaya yang dimilikinya. Besaran gaya tersebut akan diperlihatkan di bagian skala dinamometer.

2. Dinamometer berfungsi sebagai alat ukur usaha

Dalam ilmu fisika, benda yang diberikan gaya dan hingga berpindah dari tempatnya yang semula disebut sebagai usaha. Apabila benda diberi gaya tetapi tidak berpindah, maka tidak ada usaha.

Contoh pemberian gaya pada suatu benda tapi tidak menghasilkan usaha adalah mendorong tembok. Selain sebagai alat ukur gaya, neraca pegas juga bisa berfungsi untuk mengukur usaha yang adalah hasil dari gaya.

Ada rumus tertentu yang bisa digunakan untuk menghitung usaha, yaitu gaya dibagi dengan jarak. Gaya yang diperoleh dari dinamometer dibagi dengan jarak antara tempat asal benda dan tempat yang baru.

3. Dinamometer berfungsi sebagai alat ukur daya

Dalam dunia fisika, daya adalah ukuran kecepatan dalam melakukan suatu pekerjaan. Untuk mengukur suatu daya, Anda membutuhkan nilai perubahan letak suatu benda.

Selain itu, dibutuhkan juga waktu yang spesifik ketika perubahan pada benda tersebut mulai muncul. Seperti halnya menghitung usaha, penghitungan daya juga membutuhkan sebuah rumus khusus.

Rumus untuk menghitung daya adalah membagikan usaha dengan waktu yang muncul. Agar dapat menemukan daya yang tepat, pastikan Anda menghitung usaha dengan benar terlebih dahulu.

Mengetahui apa itu alat ukur gaya dan bagaimana cara menggunakannya saja tidak cukup. Dibutuhkan pemahaman untuk menghitung usaha dan daya dengan menggunakan dinamometer.

Pastikan Anda benar-benar memahami seluruh rumus yang ada sehingga mampu menghasilkan perhitungan yang tepat untuk mengukur gaya, usaha, dan daya.

Leave a Comment