Proses Pembuatan Kaca: Cara, Alat, Bahan Baku [Penjelasan Lengkap]

Kaca adalah material padat yang berwarna bening dan bersifat kayu. Material ini bisa dibentuk menjadi berbagai jenis perabotan dan peralatan rumah tangga. Proses pembuatan kaca yang cukup panjang, sehingga membuat material ini kokoh dan berkualitas.

Bahan Baku Untuk Membuat Kaca

Proses pembuatan kaca membutuhkan beberapa bahan yang nantinya akan dicampur secara merata. Nantinya bahan tersebut akan dicetak sesuai dengan model yang diinginkan.

Bahan pembuatan kaca yang sesuai akan membuat kaca yang dihasilkan dapat berkualitas. Berikut beberapa bahannya.

Feldspar

Feldspar adalah salah satu dari kelompok mineral aluminosilikat yang mengandung kalsium, natrium, atau kalium.Semua bagian dari bahan ini merupakan oksidasi yang bisa digunakan untuk pembentukan kaca.

Pasir

Kaca terbuat dari pasir kuarsa dan berbagai campuran lainnya. Ini merupakan bahan utama untuk membuat kaca. Mengapa kaca terbuat dari pasir? Karena kandungan pasir yang murni dapat berpengaruh pada kualitas dan warna kaca.

Salt cake

Kerak garam menjadi bahan tambahan yang berfungsi untuk membersihkan buih. Bahan ini harus digunakan bersama karbon agar menjadi sulfat.

Soda

Ini merupakan bahan tambahan untuk pembuatan kaca.

Blok Refraktori

Bahan ini digunakan sebagai cetakan untuk cairan kaca sehingga nantinya bisa membentuk ukuran dan model yang sesuai.

Kulet

Kulet merupakan material yang berasal dari pecahan kaca. Kegunaan bahan ini adalah membantu proses peleburan.

Borax

Bahan ini memiliki daya fluks yang tinggi sehingga dapat menurunkan sifat ekspansi kaca dan meningkatkan ketahanannya terhadap bahan kimia.

Proses Pembuatan Kaca

Dalam proses pembuatan kaca, seluruh bahan akan diubah wujudnya menjadi cair. Sehingga mudah dicetak untuk membentuk material kaca. Saat ini proses pembuatannya sudah didukung dengan teknologi modern sehingga mekanisme bisa berjalan dengan cepat dan efektif.

Setiap langkah dalam proses ini sangat penting dilakukan untuk dapat menghasilkan material kaca yang berkualitas tinggi. Simak langkah-langkah pembuatannya berikut ini.

Persiapan Pasir Kuarsa

Pasir merupakan salah satu bahan baku utama untuk pembuatan kaca. Material pasir yang tidak mengandung besi, dapat menghasilkan potongan kaca yang transparan.

Jika terpaksa harus menggunakan pasir yang mengandung besi, bahan utama harus dicampurkan dengan sedikit mangan dioksida agar kualitas kaca bisa terjaga dan jernih.

Penambahan Kalsium Oksida dan Natrium Karbonat

Natrium karbonat ditambahkan ke dalam bahan baku berfungsi untuk menurunkan suhu agar sesuai dengan keinginan. Hal ini dibutuhkan pada prosedur pembuatan kaca.

Sedangkan kalsium oksida digunakan sebagai pencegah agar tidak ada air yang melewati kaca. Dalam prosesnya, aluminium atau oksida magnesium juga bisa ditambahkan untuk meningkatkan daya tahan kaca.

Penambahan Bahan Kimia Khusus

Bahan kimia tertentu perlu ditambahkan ke dalam adonan kaca agar karakteristik material yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan. Penambahan bahan kimia biasanya dilakukan saat membuat kaca jenis dekoratif.

Penambahan Pewarna

Penambahan pewarna dibutuhkan untuk mengubah warna kaca agar tidak hanya bening. Variasi warna kaca membuat material ini terlihat menarik.

Kandungan besi dalam pasir akan menghasilkan warna kaca kehijauan. Sedangkan sulfur, dapat memberikan warna agak kuning atau kecoklatan.

Karbon juga bisa digunakan untuk menghasilkan kaca dengan warna agak hitam. Penggunaan zat pewarna akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Proses Persiapan Pembuatan Kaca

Jika seluruh bahan sudah siap, seluruhnya akan dimasukkan ke dalam wadah khusus tahan panas. Bahan kimia adiktif dicampurkan untuk memberikan kesan tertentu pada kaca.

Tingkat kemurnian pasir dan percampuran yang sesuai membuat material kaca yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan.

Proses Pengubahan Bahan Menjadi Cairan

Setelah semua bahan siap, pembentukan adonan kaca akan dilakukan dengan menggunakan tungku listrik atau gas. Dahulu, para pengrajin menggunakan tungku berbahan kayu bakar.

Namun perkembangan teknologi saat ini telah menghadirkan tungku listrik yang lebih mudah digunakan. Semua bahan akan dicairkan pada suhu sekitar 2.300 oC.

Untuk menghindari terjadi hasil produk yang cacat, suhu harus diturunkan saat mencapai 1.500 oC dengan menggunakan natrium karbonat.

Penyeragaman Cairan

Agar adonan yang terbuat dari bahan pembentuk kaca teraduk dengan sempurna, prosesnya harus dilakukan dengan gerakan yang stabil dan konsisten.

Cairan tersebut dimasak sehingga memiliki sifat yang homogen. Dalam proses ini akan ditambahkan beberapa bahan kimia lain seperti natrium sulfat, natrium klorida atau antimon oksida.

Beberapa bahan tersebut dapat membantu proses pembentukan kaca. Penyeragaman cairan dan gelombung akan dilakukan pada proses ini agar kaca terbentuk sempurna.

Pencetakan Cairan Kaca

Proses selanjutnya yang dilakukan adalah membentuk cairan kaca sehingga bisa sesuai dengan keinginan. Cairan kaca akan dituang ke dalam cetakan khusus untuk menghasilkan kaca.

Metode yang digunakan pertama kali dilakukan oleh Bangsa Mesir dan masih digunakan hingga saat ini. Cairan kaca dituang dalam keadaan panas dan mudah sekali mengalami penurunan suhu dan mudah memadat.

Untuk itu, proses penuangan harus dilakukan secara hati-hati dengan perhitungan yang akurat sehingga menghasilkan kaca yang berkualitas unggulan.

Proses Pendinginan

Setelah sudah dipastikan desain kaca telah sesuai, proses selanjutnya yang harus dilakukan adalah mendinginkannya. Proses ini bisa dilakukan dengan mendiamkan cairan yang sudah ada di cetakan dan pindahkan ke tempat yang aman.

Cairan panas ini mudah sekali dingin dan berubah menjadi padat sehingga tidak diperlukan waktu yang lama untuk bisa menghasilkan kaca. Proses pengeringan yang cepat membuat proses pencetakan harus segera dilakukan agar menghasilkan bentuk yang sesuai.

Pembersihan dan Penyempurnaan

Setelah kaca sudah padat, langkah terakhir yang harus dilakukan adalah mensterilkan kaca. Proses ini disebut dengan annealing.

Tujuan dari proses ini adalah menghilangkan titik rawan yang terdapat pada kaca yang memiliki risiko mudah pecah. Risiko tersebut mungkin terbentuk saat proses pembuatannya.

Setelah selesai, kaca akan diolah agar dapat terlihat indah dan ketebalannya juga akan ditingkatkan. Seluruh bagian yang tampaknya mudah pecah akan disempurnakan kembali.

Proses tersebut dilakukan untuk menjaga penampilan dan kualitas kaca. Dengan begitu material ini bisa digunakan untuk waktu yang lama.

Proses pembuatan kaca harus melalui serangkaian prosedur sehingga material yang dihasilkan bisa berkualitas. Pemilihan bahan juga harus dilakukan dengan cermat agar hasil kaca jernih dan kokoh.

Leave a Comment