Rangka Baja Ringan

Rangka Baja Ringan – Atap menjadi salah satu bagian konstruksi penting di sebuah rumah ataupun bangunan lainnya.

Terdapat berbagai macam material agar atap bisa terpasang di sebuah bangunan. Salah satunya rangka atap baja ringan yang saat ini banyak dipilih.

Salah satu terobosan baru untuk perlengkapan pembangunan rumah modern saat ini adalah dengan menggunakan baja ringan.

Kelebihan material ini membuat banyak masyarakat meliriknya untuk konstruksi bangunan yang berkualitas. Bagaimana menentukan ukuran rangka baja ringan yang tepat untuk atap?

Berikut gambaran detail rangka atap baja ringan yang sering digunakan untuk konstruksi bangunan

Jenis Rangka Atap Baja Ringan Yang Digunakan

Jika Anda tidak ingin membangun atap yang bobotnya berat, penggunaan baja ringan bisa menjadi pilihan yang tepat.

Material baja ringan terbuat dari campuran baja, zinc, dan aluminium. Setelah itu, dicetak menjadi bentuk tertentu, hasilnya pun rangka lebih tipis dan ringan.

Karakteristiknya yang ringan tersebut membuat struktur dan pondasi tidak banyak terganggu oleh bobot atap di atasnya.

Beberapa jenis baja ringan yang seringkali digunakan untuk sebuah atap adalah sebagai berikut:

1. Baja Ringan Kaso

Baja ringan jenis ini sangat cocok digunakan sebagai bagian kaki utama sebuah konstruksi tiang. Baja ringan ini dikenal juga dengan sebutan trus.

Baja ringan ini memiliki dua bentuk utama, yaitu bentuk W dan C dengan ukuran W yang lebih besar.

Penggunaan baja ringan kaso untuk atap bisa disesuaikan dengan kebutuhan agar pemakaiannya efektif.

Menggunakan baja ringan kaso secukupnya pada atap tetap membuatnya tahan hingga puluhan tahun.

2. Baja Ringan Reng

Baja ringan reng dikenal juga dengan profil B sangat cocok digunakan sebagai penahan genteng. Selain itu, bisa juga menggunakan bahan dasar bambu atau material lainnya.

Pengolahan reng menjadi atap berkualitas memang membutuhkan waktu lama karena dibutuhkan perendaman.

Namun, penerapannya tidak membutuhkan waktu lama, sehingga konstruksi bangunan bisa cepat selesai. B

entuk baja ringan reng ini menyerupai trapesium yang tipis, sehingga atap rumah terlihat lebih keren.

3. Baja Ringan Taso

Baja ringan jenis ini memiliki profil menyerupai huruf A. Bagian luarnya menyerupai balok kecil yang berfungsi untuk mengikat baja ringan profil B.

Untuk membuat atap baja ringan taso yang kuat, dibutuhkan ukuran yang tipis. Dengan demikian, bangunan pun lebih berkesan modern.

Selain itu, baja ringan taso juga kerap kali digunakan untuk mengikat bagian konstruksi kuda-kuda. Pada bagian gording pun bisa digunakan taso agar permukaan atap terlihat baik.

Bentuk Rangka Baja Ringan Untuk Atap Bangunan

1. Rangka Atap Limas (Perisai)

rangka atap limas
slideplayer.info
rangka baja ringan pelana
instagram.com/jasapasangatapbajaringanmedan/

Rangka Kanopi

rangka kanopi baja ringan
bukalapak.com
sketsa kanopi baja ringan
id.carousell.com

5. Rangka Masjid

rangka atap masjid
atapkarya.blogspot.com

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Baja Ringan Untuk Atap

Kelebihan Rangka Atap Baja Ringan

1. Awet

Karakteristiknya yang ringan justru membuat rangka atap baja ringan sangat kuat. Selain itu, material ini tahan terhadap korosi dan cuaca ekstrim sekalipun.

Dengan demikian, rumah Anda akan terlindungi secara maksimal. Kualitas bahan baja ringan telah disempurnakan, sehingga lebih awet dibanding atap kayu yang mudah lapuk.

Walaupun ringan, jenis material ini tidak mudah menyusut dan memuai.

2. Mudah Dibentuk

Desain yang cukup rumit kerap kali menjadi penghalang bentuk rumah impian seseorang. Jika Anda adalah salah satunya, atap baja ringan bisa menjadi pilihan.

Hal ini karena kemudahannya untuk dibentuk menjadi berbagai desain sesuai yang diinginkan.

3. Lebih Mudah Dipasang

Hal ini karena bobotnya yang ringan sesuai dengan namanya, bahkan hanya sekitar 9 kg/m2. Sifatnya yang ringan tersebut tentu membuat pemasangan atap menjadi lebih mudah.

Dengan demikian, Anda bisa menghemat waktu dan biaya sewa tukang.

Sistem sambungan untuk jenis rangka atap ini juga mudah dibuat. Penyambungan atap baja ringan bisa menggunakan sekrup, baut besi, keling, maupun dengan teknik las.

4. Tegangan Tarik Tinggi

Dibanding jenis atap lainnya, atap baja ringan cenderung lebih lentur. Sifat lentur ini sangat krusial karena berpengaruh terhadap besarnya tegangan tarikan.

Tegangan tarik dari baja ringan relatif lebih tinggi dibanding baja biasa, bahkan bisa sampai 550 Mpa.

5. Bisa Didaur Ulang

Baja ringan yang sudah tidak terpakai lagi bisa didaur ulang untuk bagian konstruksi lainnya, lho. Hal ini karena sifatnya yang tahan lama, Anda bisa membongkarnya menjadi material lain.

Caranya bisa dilelehkan dan dibentuk menjadi berbagai macam konstruksi, misalnya untuk pondasi rumah.

Kekurangan Rangka Atap Baja Ringan

1. Tampilan Cenderung Kurang Rapi

Pada dasarnya, sebuah struktur atap memang bisa menampung beban atap yang tidak sedikit. Semakin berat penutup atap, maka tampilan kerangka pun akan semakin rapat terlihat.

Tentunya semakin rapat, akan membuat atap semakin baik dan kuat.

Hal ini akan memberikan kekuatan tambahan untuk pondasi rumah Anda. Hanya saja akan cenderung kurang rapi, sehingga mengurangi nilai dari segi estetika.

2. Rentan Roboh

Agar bisa membangun atap yang kuat dan tahan lama, material baja ringan diterapkan melalui sistem berbentuk jaring. Namun, kerangka jenis ini justru berbahaya jika tanpa perhitungan yang teliti. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan yang tepat saat memasang baja ringan sebagai atap.

Pertimbangan yang dilakukan adalah berdasarkan pemuaian dan penyusutan yang mungkin terjadi baja ringan. Hal ini penting dilakukan karena baja ringan tidak lebih fleksibel dibanding baja biasa.

3. Harga Tidak Murah

Sejumlah kelebihan yang ditawarkan baja ringan tentu membuat harganya tidak tergolong murah. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun atap baja ringan pada dasarnya tergantung pada merek yang digunakan. Biaya dihitung per 6 cm baja ringan mulai dari Rp30.000-Rp120.000.

4. Mudah Tertiup Angin

Sifatnya yang ringan membuat jenis atap baja ringan mudah terbawa angin. Hal ini terjadi jika pemasangan atap tidak dilakukan dengan teknik yang benar.

Bahkan untuk daerah yang sering terjadi angin kencang, risiko ini bisa lebih besar.

5. Tidak Bisa Diekspos

Hal ini berbeda dengan jenis kerangka atap kayu yang mungkin bisa dibuka dengan lebih leluasa. Atap baja ringan tidak bisa diekspos karena berbagai faktor.

Salah satunya adalah tampilannya yang kurang rapi, sehingga mengurangi keindahan rumah.

Rangka atap baja ringan memang bisa dimanfaatkan sebagai atap rumah atau bangunan lainnya.

Kelebihannya yang ringan membuat jenis atap ini banyak dipilih masyarakat. Dengan teknik pemasangan yang tepat, Anda bisa mendapatkan konstruksi atap yang awet.

Leave a Comment