Pengertian Neraca Analitik: Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Kalibrasi

Neraca analitik adalah perangkat laboratorium yang sangat sensitif yang telah dikembangkan untuk pengukuran massa yang tepat.

Pengertian Neraca Analitik

Neraca analitik adalah alat pengukur presisi untuk menentukan massa benda padat, cairan, bubuk, dan zat granular. Neraca analitik dirancang untuk pengukuran massa kecil dari sekitar 320 g hingga kurang dari satu miligram.

Neraca analitik memiliki Draft Shield atau ruang penimbangan untuk mencegah sampel yang sangat kecil terpengaruh oleh arus udara.

Mereka dirancang untuk mendeteksi perubahan yang sangat halus sehingga getaran sekecil apa pun atau angin sepoi-sepoi dapat memengaruhi hasil.

Untuk alasan ini, neraca analitik harus digunakan di ruangan khusus meminimalisir gangguan sesedikit mungkin. Neraca analitik juga memerlukan pemantauan yang cermat dan kalibrasi yang sering.

Fungsi Neraca Analitik

Neraca analitik berfungsi sebagai alat ukur massa dengan pengukuran presisi yang banyak digunakan di berbagai industri.

Neraca ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat menampilkan tampilan dalam unit yang berbeda, membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi industri.

Salah satu pengaplikasian neraca analitik yaitu pada bidang farmasi, food and beverage, plastik, manufaktur kimia, quality control, laboratorium kalibrasi, dll.

Jenis Neraca Analitik

1. Neraca Analitik Analog

Jenis neraca analitik ini masih memiliki proses pengoperasian manual. Operasi dilakukan dengan menggerakkan slider.

Agar dapat membaca massa suatu zat dengan skala analisis analog, penting bagi Anda untuk menggerakkan penggeser.

2. Neraca Analitik Digital

Berbeda dengan neraca analitik analog, neraca analitik digital mudah digunakan. Untuk menghitung massa suatu zat, cukup menempatkan zat yang akan diukur dalam wadah yang disediakan untuk itu, yang disebut Balance Pan.

Karena kemudahan penggunaannya, neraca analitik digital populer di kalangan teknisi dan peneliti laboratorium agar dapat bekerja lebih praktis dan efisien.

Bagian Bagian Neraca Analitik

  • Draft Shield
  • Level Indicator
  • Level Adjustment Feet
  • Power Button
  • Tare Button
  • Balance Pan
  • Door Handle

Prinsip Kerja Neraca Analitik

Kita telah mempelajari fungsi dan komponen dari neraca analitik, sekarang saatnya untuk mengetahui prinsip kerja dari neraca analitik.

  • Prinsip kerja ini dimulai dengan meletakkan benda pada piringan/balance pan, dimana massa benda terdistribusi secara merata di atas luas piringan timbangan.
  • Gaya beban kemudian ditransfer ke sel beban neraca. Massa tambahan benda ini menyebabkan sel beban melengkung ke bawah.
  • Selain itu, gaya pembebanan juga menyebabkan deformasi pada bagian pengukur regangan, yang terdiri dari trek logam atau alur logam yang terhubung ke papan sirkuit. Jika trek logam ini diberi tegangan, papan sirkuit akan mengembang.
  • Strain gauge kemudian mengubah deformasi menjadi sinyal listrik. Sel beban melengkung ke bawah juga memiliki muatan listrik, sehingga hambatan listrik berubah. Ini menciptakan sinyal listrik selama proses penimbangan.
  • Sinyal listrik ini ditransmisikan melalui transduser, melalui microchip, yang menerjemahkan data dari skala, dan nomor massa objek ditampilkan pada panel tampilan skala. Itulah prinsip fungsional neraca analitik digital.

Cara Menggunakan Neraca Analitik

  1. Langkah pertama adalah menyiapkan neraca untuk menimbang sampel Anda dengan meratakan dan menimbangnya. Periksa apakah gelembung leveling berada di tengah lantai ruang neraca atau sesuaikan sekrup leveling di bawahnya. Kemudian tutup pintu ruang dan tekan sebentar bar kontrol sampai serangkaian angka nol ditampilkan.
  2. Benda padat dapat ditimbang langsung di atas neraca dengan membuka pintu ruang dan meletakkan benda di atas neraca. Tampilan akan muncul setelah Anda menutup pintu.
  3. Gunakan wadah yang sesuai untuk menimbang cairan, bubuk, atau zat granular. Mulailah dengan menempatkan wadah di atas Balance Pan dan memusatkan neraca. Kemudian dengan hati-hati tambahkan sampel (baik secara langsung atau dengan mengeluarkan wadah dan pastikan bilah kontrol tidak tersentuh), tutup pintu, dan periksa tampilan.
  4. Jika bahan kimia tumpah di neraca, itu harus dibersihkan secara menyeluruh. Setelah Anda selesai menimbang untuk hari itu, matikan (dengan mengangkat bilah kontrol secara perlahan).

Cara Kalibrasi Neraca Analitik

Berikut ini adalah prosedur dasar untuk menggunakan neraca analitik. Sebelum menggunakan timbangan, disarankan untuk memeriksa kalibrasi dengan timbangan kontrol.

  • Periksa keseimbangan dengan level indikator. Jika gelembung tidak berada di tengah, biasanya sesuaikan level dengan memutar kaki hingga gelembung berada di tengah lingkaran dalam.
  • Periksa apakah timbangan dihidupkan dan pintu tertutup. Tekan tombol “Tare” dan tunggu 5-10 detik hingga “*” atau simbol serupa muncul di sudut kiri atas / kanan layar dan massa menunjukkan 0,0000 g.
  • Buka pintu dan tempatkan wadah lain di tengah Balance Pan (idealnya dengan pinset atau sejenisnya).
  • Tutup pintu dan tunggu hingga tampilan digital stabil (“*”).
  • Jika Anda tidak ingin memasukkan massa wadah dalam pengukuran Anda, tekan “TARE” untuk mengatur ulang massa ke nol.
  • Keluarkan wadah dari timbangan dan tambahkan zat yang akan ditimbang. Hindari menambahkan zat ke dalam Balance Pan, karena dapat mencemari timbangan.
  • Tempatkan wadah kembali pada timbangan dan tunggu 5-10 detik (bisa memakan waktu hingga satu menit) agar nilai massa yang diukur menjadi rata.
  • Jika pembacaan massa tidak stabil, bisa jadi karena listrik statis atau masalah lain

Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Analitik

Akurasi dan presisi neraca analitik harus dipantau dan diperiksa secara berkala. Ada banyak faktor yang menentukan perilaku neraca analitik:

  1. Percepatan Gravitasi: Perbedaan percepatan gravitasi di seluruh dunia membuat skala kalibrasi mungkin memerlukan penyesuaian.
  2. Suhu: Timbangan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan suhu laboratorium. Selain itu, benda panas atau dingin dapat menghasilkan arus konveksi di udara, yang dapat menyebabkan fluktuasi massa yang diukur. Untuk alasan ini, penting untuk memiliki skala dan objek yang seimbang pada suhu yang sama.
  3. Kelembaban: Benda atau bahan yang menyerap kelembapan dapat tampak bertambah berat. Ini bisa menjadi masalah terutama dengan benda-benda yang baru saja dikeluarkan dari desikator. Bahan lain dapat menguap atau menyublim selama pengukuran.
  4. Arus udara: Pergerakan udara di atas Balance Pan di laboratorium menyebabkan fluktuasi dalam pengukuran. Pelindung angin akan mengurangi ini, tetapi akan membutuhkan beberapa saat agar udara di pelindung angin menjadi stabil setelah pintu ditutup. Perubahan suhu udara di dalam penahan angin juga menyebabkan pergerakan udara. Perubahan ini mungkin karena suhu massa, tangan, dll.
  5. Listrik Statis: Ini bisa menjadi salah satu penyebab terbesar saat menggunakan timbangan. Jika massa yang Anda ukur bergerak naik atau turun dan tidak stabil, kemungkinan besar Anda mengalami masalah statis. Medan listrik statis mengganggu keseimbangan medan elektromagnetik.

Leave a Comment