Alat Ukur Hidrolik: Pengertian, Fungsi, Contoh, Jenis, Komponen

Bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pasti sudah tidak asing dengan istilah alat ukur hidrolik. Namun bagi pemula atau yang masih baru masuk di jurusan otomotif, maka wajib menyimak artikel ini dari awal hingga akhir untuk mengetahui apa saja jenis dan fungsinya.

Secara singkat alat ukur hidrolik adalah alat ukur yang memanfaatkan tekanan cairan atau fluida. Fungsinya yaitu untuk mengukur, membantu memastikan tidak ada kebocoran yang nantinya akan berpengaruh terhadap kondisi sistem hidrolik yang sedang dijalankan.

Macam-Macam Alat Ukur Hidrolik

Anda harus tahu bahwa alat ukur hidrolik sengaja dirancang dalam kisaran tekanan tertentu, sehingga harus diberikan peringkat untuk rentang ukur tersebut. Bisa digunakan untuk mengukur hingga 10.000 psi, walaupun maksimum tekanannya berada di rentang 3.000 hingga 5.000 psi.

Ini dia beberapa alat lengkap dengan fungsinya:

1. Manometer AC

Pertama adalah manometer AC yang digunakan untuk melakukan diagnosis gangguan yang terjadi pada sistem kerja AC. Selain itu alat ini juga bermanfaat untuk mengetahui apakah ada atau tidak kebocoran pada pengisi Freon (cairan pendingin) yang terletak pada AC.

Komponen manometer AC ini terdiri dari beberapa bagian yaitu meter tekan (discharge), suction (meter hisap) dan buah kran yang disatukan. Penjelasan lengkapnya di bawah ini:

Meter Tekan

Meter tekan yaitu komponen manometer yang menunjukkan berapa hasil pengukuran tekanan udara yang ada pada saluran sistem AC. Apabila ingin menggunakannya, meter rekan dihubungkan dengan selang berwarna biru yang nantinya akan menuju Evaporator.

Meter Hisap

Kedua adalah meter hisap yang menunjukkan berapa tekanan udara yang sudah dihisap oleh kompresor. Meter hisap ini biasanya dihubungkan dengan selang berwarna merah. Hasil pengukurannya bisa dilihat di angka yang ada di jarum penunjuk. Satuan yang digunakan bisa inHg atau psi. Sampai sini bisa dipahami?

Kran

Kran merupakan bagian dari manometer AC sebagai alat ukur hidrolik yang digunakan untuk menutup dan membuka saluran udara yang ada pada selang ukur. Terdapat dua kran pada manometer yaitu biru dan merah seperti yang sudah dijelaskan di atas.

 Saluran Ukur Manometer AC

Saluran ukur ini memiliki tiga warna yang berbeda yaitu merah, kuning dan biru. Paling sering digunakan adalah warna kuning karena dihubungkan pada pompa vakum ketika pengisian air pendingin AC.

2. Fuel Pressure Gauge

Alat ukur hidrolik yang kedua adalah fuel pressure gauge sebagai spesialis tools motor injeksi. Fungsinya untuk mengukur berapa tekanan bahan bakar, terkhusus pada jalur pipa bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa bensin menuju injektor.

Perlu diketahui bahwa tekanan bahan bakar kurang dari standar yang telah ditentukan, maka performa mesin tidak bisa optimal. Bahkan pada beberapa kasus, tidak bisa dihidupkan sama sekali.

Oleh karena itu, dalam proses penemuan atau pemecahan masalah, fuel pressure gauge ini sangat dibutuhkan. Mengingat bahwa angka tekanan bahan bakar tidak bisa diperkirakan begitu saja.

3. Injector Tester

Seiring perkembangan waktu, kondisi injector yang tertutup atau tertimbun kerak kotoran menyebabkan kerusakan, sehingga membutuhkan perawatan rutin agar mesin tetap bekerja secara optimal dan kondisinya terjaga.

Injector tester menjadi alat ukur hidrolik untuk memeriksa injector yang apabila kotor maka akan menimbulkan beberapa gejala pada mesin diantaranya adalah lean misfire, idle yang kasar, mesin tersendat saat akselerasi, mesin kurang bertenaga, kandungan HC dan CO pada emisi gas buang meningkat dengan pesat dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tes injektor ini wajib dilakukan ketika Anda melakukan tune up, khususnya mesin injeksi, jadi bisa mengetahui semprotan berjalan dengan normal atau tidak agar performa mesin tetap dalam keadaan yang baik.

4. Nozzle Tester

Injektor Nosel menjadi salah satu komponen utama pada mesin diesel. Fungsinya yaitu untuk melakukan penyemprotan bahan bakar solar ke ruang bakar baik utama maupun tambahan. Apabila ingin tenaga mesin berjalan secara maksimal maka proses pembakaran harus baik.

Hal ini dikarenakan baik atau tidaknya proses pembakaran dipengaruhi oleh faktor penginjeksian bahan bakar hingga pada akhirnya berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan motor. Oleh sebab itu, injektor nosel adalah salah satu hal yang harus dilakukan ketika melakukan perawatan motor diesel.

Pemeriksaan yang dilakukan pada injektor nosel menggunakan alat nozzle tester diantaranya adalah pemeriksaan tekanan, pengabutan, kebocoran dan lain sebagainya. Ketika sedang melakukan pemeriksaan, maka jangan pernah Anda mengarahkan semprotan injector ke arah tubuh karena bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan keracunan.

Cara menggunakan nozzle tester ini adalah:

  • Memasangkan injector pada alat dengan memastikan bahwa tangki tampungan bahan bakar sudah terisi penuh oleh solar.
  • Kemudian lakukan pembuangan udara saluran bahan bakar pada alat nozzle tester.
  • Selanjutnya tekan tuas pompa dan baca hasil penunjukkan tekanan yang ada ada layar.

Tekanan pada injektor baru berkisar antara 151 hingga 159 kg/cm2, sedangkan untuk injector lama yaitu 145 hingga 155 kg/cm2.

Apabila hasil cetakan tidak sesuai dengan nilai spesifikasi, maka Anda harus melakukan penyetelan dengan cara menambahkan shim ke injector hingga jumlahnya sesuai.

Anda juga bisa melakukan pemeriksaan pengabutan injector serta tes kebocoran menggunakan alat ukur hidrolik ini.

Jadi itu dia beberapa penjelasan terkait alat yang digunakan untuk mengukur hidrolik. Satu hal yang perlu diingat, Anda harus tetap memperhatikan instruksi yang ada di buku panduan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Alat ukur hidrolik sangat bermanfaat di dunia otomotif. Jadi Anda yang ingin mencoba peruntungan di bidang ini, wajib memiliki beberapa alat di atas.

Leave a Comment