Apa Itu Landmark? Vista dan Focal Point Dalam Arsitektur

Landmark adalah salah satu unsur penting dalam pembangunan sebuah kawasan. Dewasa ini, ada banyak kawasan yang mengusung karakteristik dan penawaran akan kenyamanannya sendiri.

Selain dipengaruhi oleh keadaan geografis, masih ada aspek bangunan serta tata kota. Maka dari itu, mengetahui tentang landmark tentunya juga menjadi hal yang penting dalam pembangunan kawasan.

Apa Itu Landmark?

Landmark adalah penanda bagi sebuah kawasan dan berguna sebagai bentuk orientasi bagi para pengunjung. Penanda ini dapat berupa gunung, bukit, danau, dan sebagainya.

Di dunia yang sudah lebih modern, landmark ditunjukkan melalui tata kota, alur jalan, gedung, hingga model vegetasi.

Berdasarkan buku Perancangan Kota Secara Terpadu, landmark adalah titik referensi layaknya elemen node, namun orang-orang tidak masuk ke dalamnya sebab bisa dilihat dari peletakan area luarnya.

Sebuah elemen eksternal maupun bentuk visual paling menonjol dari suatu kawasan atau kota. Mengapa adanya landmark menjadi hal penting bagi sebuah kawasan?

Perkembangan dalam dunia arsitektur juga semakin global. Terjadi kebebasan atau keleluasaan untuk membentuk suatu denah tata kota dengan kemiripan tertentu, namun tidak menghilangkan ciri khas masing-masing.

Fungsi Landmark

1. Berperan Memudahkan Manusia dalam Memahami Tempatnya Berpijak

Ketika seseorang berkunjung ke suatu tempat baru, tentu yang dicari untuk kali pertama adalah patokan untuk memudahkannya jika kembali lagi ke kawasan tersebut.

Contoh acuan yang berperan sebagai landmark adalah taman kota, tugu, terminal atau bandara terdekat, dan sebagainya.

Kontraktor dan arsitek yang bekerja dalam mendesain site plan suatu kawasan harus memperhatikan keberadaan patokan tersebut.

Umumnya, ketiadaan acuan hanya memberikan image yang tidak terlalu baik bagi kawasan wilayah atau perkotaan.

Padahal, turis ingin berkeliling dan mengunjungi lokasi yang jelas sekaligus memudahkan mereka dalam memandu arah supaya tidak kebingungan.

2. Menjadi Hierarki Bagi Sebuah Wilayah

Landmark juga tergolong penting dalam hal hierarki suatu kota atau daerah dalam pengembangannya.

Selain itu, landmark adalah objek paten dan berperan sebagai titik penting untuk mengadakan rencana tata kota, hierarki budaya, hingga jalur transportasi. Contoh yang bisa diambil adalah Tugu Yogyakarta.

Berdasarkan keterangan sejarah, tugu ini dimanfaatkan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi sebuah elemen dari penggambaran garis imajiner atau tidak terlihat nyata.

Garis tersebut menghubungkan Tugu Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, Gunung Merapi, Panggung Krapyak, serta Laut Kidul menjadi garis lurus.

Keberadaan jalan-jalan besar nyatanya dibangun memakai acuan Tugu Yogyakarta, seperti arah menuju keraton hingga jalan penghubung kota menuju Magelang, Solo, hingga Wates.

Dari penjelasan tersebut, landmark tidak sekadar menjadi cagar budaya yang vital dan punya makna lebih luas dalam bidang arsitektur.

Selain itu, landmark juga merupakan kebutuhan perjalanan bagi masyarakat asli maupun turis dari luar daerah tersebut.

3. Menunjukkan Arah

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah banyak daerah yang maju dengan penduduk berjumlah banyak, area komersial, sekolah dan kampus, hingga wilayah pemerintahan.

Butuh landmark yang berdiri dengan jelas untuk menemukan dan menentukan arah menuju lokasi tertentu.

Acuan ini harus terlihat dengan menonjol ketimbang bangunan di sekitarnya. Contohnya adalah menara Eiffel yang berada di Paris, Petronas di Malaysia, Merlion di Singapura, dan sebagainya.

Selain bangunan atau monumen berukuran tinggi, nyatanya pemanfaatan alam juga berpengaruh sebagai landmark.

Misalnya, Gunung Merapi di Jawa Tengah serta Gunung Bromo di Jawa Timur. Segala bentuk landmark yang terkenal dapat menjadi acuan ketika berkeliling di sebuah kawasan baru.

4. Membentuk Skyline

Jika dilihat dari sudut pandang yang cenderung memungkinkan, bangunan tinggi memang memberikan wajah yang segar pada kota.

Terjadi pembentukan skyline akibat ukuran gedung yang beragam. Muncul nilai artistik yang berasal dari puncak ketinggian suatu bangunan.

Penataan tersebut mampu menjadi landmark yang ikut memberikan indikasi soal fungsi dari setiap bangunan.

Turis jadi lebih mudah berkeliling di dalam area atau kawasan tersebut apabila terdapat penanda berupa skyline yang menyesuaikannya.

Vista

Diambil dari kata view atau pemandangan sejauh yang bisa ditangkap dan diartikan oleh kedua mata serta hanya bisa dibatasi oleh objek yang menghalangi.

Vista atau view juga menjadi faktor penting dalam merencanakan pembangunan sebuah kawasan.

Umumnya, view berhubungan langsung dengan aspek estetika atau keindahan dari gaya bangunan, kontur, area publik, jalur jalan raya, dan sebagainya.

Masih ada juga beberapa faktor penting lainnya, yaitu:

  • Path atau jalur perwakilan dari penggambaran kota secara keseluruhan dan vital, seperti jalur transportasi
  • Edge sebagai batasan wilayah dan biasa dalam bentuk sungai, dinding, danau, serta pantai
  • District merupakan wilayah kota di dalam skala dua dimensi dan terlihat adanya kemiripan melalui pola, bentuk, serta fungsinya
  • Node adalah titik temu dari bermacam-macam aktivitas hingga pergerakan dari masyarakat di kota. Contohnya adalah persimpangan, square, pasar, dan lain-lain

Focal point

Di dalam arsitektur dan penataan kawasan, focal point dapat berguna menjadi landmark saat areanya tidak tersembunyi, mudah diingat, dan tidak asing untuk dikenali.

Oleh sebab itu, focal point dipengaruhi oleh faktor lokasi. Ciri-ciri dari focal point adalah berusaha menyeragamkan sifat monoton dari lingkungan sekitar.

Dengan begitu, kawasan atau kota tertentu memiliki impresi yang lebih segar. Hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang condong bosan jika melihat sesuatu yang sama sepanjang waktu.

Pertimbangan dari focal point tentu karena ada aktivitas sehari-hari, seperti berolahraga, bekerja, bersekolah, dan sebagainya. Keindahan mampu diabadikan sebagai bukti artistik dari sebuah wilayah.

Landmark adalah penanda dalam bentuk yang beragam dan berguna dalam memudahkan kehidupan masyarakat setempat maupun turis di luar area tersebut.

Dalam bidang arsitektur, penggunaannya sangat dipertimbangkan untuk memberikan ciri khas bagi sebuah kawasan kota atau daerah.

Leave a Comment