Pengertian APAR: Definisi, Fungsi, Jenis, Cara Menggunakan, Perbedaan

Pernahkah Anda mendengar istilah APAR? APAR adalah salah satu istilah paling umum di lingkungan petugas pemadam kebakaran.

Artinya, alat ini sangat erat hubungannya dengan insiden kebakaran yang dapat terjadi kapan dan dimana saja serta menimpa siapa saja. Bersamaan dengan APAR, ada juga istilah APAB.

Pengertian APAR

APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan, atau yang dikenal juga secara internasional dengan istilah Fire Extinguisher.

Fungsi APAR

Persis seperti kepanjangannya tadi, fungsi dari APAR adalah sebagai alat untuk menjinakkan kobaran api yang masuk dalam kategori kebakaran ringan.

APAR ini sifatnya wajib dimiliki oleh setiap tempat usaha / perusahaan / organisasi sebagai salah satu standar keamanan yang masuk dalam kebijakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Jadi jika nantinya ada kebakaran, perusahaan dapat dengan cepat menanganinya. Bentuk dari APAR sendiri adalah sebuah tabung seperti yang mungkin bisa Anda lihat di restoran, hotel, atau SPBU.

Tabung APAR ini diisi dengan bahan tertentu yang dapat memadamkan api dengan tekanan tinggi, sehingga kobaran api tidak menyambar atau bahkan terjadi percikan yang menyebabkan ledakan besar.

Jenis-jenis APAR

APAR terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bahan yang digunakan untuk mengisi tabung APAR itu sendiri. Masing-masing penjelasan dari jenis tersebut adalah sebagai berikut:

1. APAR Jenis Aqueous Film Forming Foam

APAR jenis pertama adalah berisi busa atau foam, dengan nama lengkap dari jenis busa itu sendiri adalah Aqueous Film Forming Foam.

Salah satu bahan kimia yang berbentuk busa ini ketika disemprotkan keluar dari tabung APAR menutupi seluruh permukaan bahan yang mudah terbakar dan yang sedang terbakar.

Bahan yang belum terbakar nantinya tidak akan ikut terkena api, sementara permukaan yang sudah terbakar akan padam.

Api tersebut dapat padam karena busa tadi akan membuat oksigen tidak dapat lagi masuk ke permukaan yang sedang terbakar sehingga apinya akan cepat padam.

APAR berjenis busa ini sangat cocok jika digunakan untuk memadamkan kebakaran kecil yang disebabkan oleh bahan-bahan padat non-logam, misalnya karet, kertas, dan kain.

Kebakaran yang disebabkan oleh beberapa bahan di atas tadi jika dalam dunia pemadam kebakaran disebut dengan kebakaran kelas A.

Selain itu, APAR busa juga rekomended untuk kebakaran kelas B atau yang penyebabnya adalah cairan mudah terbakar, misalnya alkohol, minyak, solvent, dan bahan-bahan cair lain yang sejenis.

2. APAR Air

Jenis APAR ini menjadi yang paling ekonomis dan ideal untuk menghentikan rambatan api kecil yang disebabkan karena bahan seperti plastik, kain, kertas, dan karet.

Meskipun hanya berisi air, namun tekanan airnya cukup tinggi sehingga mampu memadamkan kobaran api pada kebakaran kelas A.

Sedangkan untuk kebakaran kelas C yang umumnya disebabkan oleh instalasi listrik tidak disarankan menggunakan APAR air.

3. APAR Bubuk / Serbuk

Serbuk kimia yang dimasukkan ke dalam tabung APAR dikenal dengan Dry Chemical Powder. Tapi, ada juga yang menyebutnya dengan Fire Extinguisher.

Bahan pengisi ini merupakan serbuk kimia yang kering kering yang dibuat dari kombinasi dua bahan yakni ammonium sulphate dan Mono-amonium.

Saat serbuk kimia di dalam tabung dikeluarkan dan mengenai kobaran api, maka api akan segera padam karena serbuk ini menyelimuti api.

Bahan atau permukaan lain di dekat titik kebakaran juga tidak akan ikut terbakar karena serbuk melindunginya dari api.
APAR jenis ini lebih banyak kegunaanya daripada dua jenis sebelumnya karena cocok untuk kebakaran kelas A hingga C.

Namun, APAR serbuk sangat tidak direkomendasikan untuk industri karena residu serbuk akan sangat mengotori peralatan produksi.

Selain itu, residu yang tidak dibersihkan dengan benar akan membuat peralatan menjadi mudah keropos sebelum waktunya.

4. APAR Karbon Dioksida

Karbon dioksida atau biasa disingkat dengan CO2 juga menjadi salah satu bahan pengisi dari tabung APAR.

Jenis APAR yang satu ini paling ideal jika digunakan pada kebakaran kelas B, yaitu kebakaran karena cairan yang mudah terbakar, dan kebakaran kelas C karena listrik tegangan tinggi.

Cara Menggunakan APAR

APAR sangat mudah digunakan untuk memadamkan api karena Anda hanya perlu melakukan empat langkah singkat di bawah ini:

  • Setelah mengambil tabung APAR, Anda bisa menarik pin yang menjadi pengaman tabung.
  • Selanjutnya arahkan selang yang ada pada tabung ke arah area yang terbakar.
  • Sekarang mulailah menyemprotkan bahan yang ada di dalam tabung ke arah api dengan menekan pemicu.
  • Arahkan semprotan secara merata ke semua sumber api hingga api tersebut padam.

Perbedaan APAR dan APAB

APAB juga menjadi salah satu alat pemadam kebakaran yang merupakan singkatan dari Alat Pemadam Api Berat. Perbedaanya dengan APAR adalah sebagai berikut:

  • Bobot tabung APAR dengan isinya bisa diantara 1-9 kg yang bisa dibeli sesuai dengan luas area atau kebutuhan. Sedangkan untuk bobot dari APAB lebih berat yaitu berkisar dari 20-100 kg.
  • Tabung APAR bisa memiliki atau tidak memiliki roda, sedangkan untuk tabung APAB mulai dari ukuran kecil hingga paling besar pasti memiliki roda berjumlah dua buah di bawah tabung.
  • Seperti yang sudah dijelaskan, APAR diperuntukkan untuk area kecil, sedangkan APAB untuk area kebakaran yang lebih luas atau kebakaran yang lebih besar misalnya di kantor, hotel, pabrik, dll.
  • Tekanan pada APAR bersifat langsung keluar ketika tuas pada tabung ditekan. Sementara untuk isi dari APAB tidak langsung keluar karena menggunakan sistem cartridge.

APAB dan APAR adalah sama-sama alat pemadam kebakaran. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan dalam hal ukuran, komponen tabung, sistem penyemprotan, dan area kebakaran

Leave a Comment