Ulir merupakan sebuah bentuk yang mempunyai berbagai fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini hadir dalam berbagai jenis dengan berbagai fungsi berbeda.
Daftar Isi
Apa Itu Ulir?
Ulir adalah istilah beberapa alur yang melilit di suatu batang poros maupun di suatu lubang panjang yang memiliki ukuran tertentu. Alat yang kecil ini mempunyai berbagai bagian yang penting.
Fungsi dari alat ini adalah mengikat satu bagian sehingga terhubung dengan bagian lainnya. Contoh dari penggunaan alat ini adalah mur serta baut yang selalu berpasangan.
Bagian Bagian Ulir dan Istilahnya
Meskipun tampak sederhana, alat ini sebenarnya mempunyai banyak sekali bagian yang fungsinya sangat penting. Berikut ini adalah berbagai bagian pentingnya:
- Diameter Mayor : Adalah bagian diameter yang paling besar dalam alat ini. Pada sebuah ulir dengan metris m8x1 contohnya, diameter mayor yang dimilikinya adalah sebesar 8 mm.
- Diameter Minor : Bagian ini adalah sebuah diameter yang paling kecil. Contohnya pada salah satu alat metris M8x1 yang sama dengan contoh sebelumnya, diameter minor yang dimilikinya adalah 7 mm.
- Diameter Pitch : Selanjutnya ada diameter yang ukurannya ada di tengah antara kedua diameter sebelumnya. Pada diameter yang inilah dua jenis ulir, yaitu dalam dan luar saling bersinggungan.
- Pitch : Merupakan sebuah istilah untuk jarak yang ada di antara puncak dari alat yang serbaguna ini.
- Lead atau Kisar : Adalah sebuah jarak yang harus ditempuh oleh alat ini dalam setiap putaran.
- Crest : Merupakan permukaan atau puncak dari sebuah diameter mayor.
- Root : Adalah sebuah bagian dasar atau permukaan dari bagian diameter minor.
- Depth : Adalah kedalaman dari alat ini atau jarak lurus antara crest dengan root.
- Thread Angel : Adalah sebuah sudut yang letaknya ada di antara crest.
- Flank : Adalah sebuah permukaan sisi yang posisinya berada di antara root dan crest.
- Helix angel : Adalah sudut helix yang bisa diukur dengan cara mengambil garis yang tegak lurus dengan sumbu utama. Setelah itu, hitung sudut di antara garis yang tegak lurus dan kemiringan alat ini.
Jenis Jenis Ulir
1. Berdasarkan Arah Putaran
Alat yang sangat berguna ini terbagi dalam berbagai jenis. Setiap jenisnya memberikan fungsi yang berbeda sehingga perlu memahami semuanya untuk bisa memilih salah satu yang paling sesuai.
- Ulir Kanan
Dinamai demikian karena jenis yang satu ini berputar ke arah kanan. Jenis ini adalah yang paling banyak ditemukan dan digunakan dalam masyarakat.
Untuk mengencangkannya, Anda perlu memutarnya ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Sedangkan untuk melepasnya, Anda tinggal memutarnya ke arah kiri atau berlawanan jarum jam.
- Ulir Kiri
Berbeda dengan jenis sebelumnya, jenis yang satu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus, misalnya untuk pedal sepeda.
Kencangkan jenis yang satu ini dengan memutarnya ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam. Untuk melepasnya, tinggal diputar ke kanan atau searah dengan jarum jam.
2. Berdasarkan Letak dan Bentuk Ujungnya
Selain berdasarkan arah putar, alat ini juga dibedakan berdasarkan pada posisi atau letaknya serta berdasarkan bentuk ujung dari alat ini. Berikut ini adalah berdasarkan letaknya:
- Ulir Luar
Adalah jenis yang gigi-giginya terletak di bagian luar alat. Jenis ini juga disebut sebagai male threads atau laki-laki.
Contoh penggunaannya adalah pada baut, poros pembawa mesin bubut, dan botol.
- Ulir Dalam
Letaknya ada di bagian lubang benda atau permukaan bagian dalam dan juga disebut sebagai female threads.
Contoh jenis ini adalah pada komponen mesin, tutup botol, serta mur.
Sedangkan berdasarkan bentuk bagian ujungnya, ada 2 jenis berbeda yang sebaiknya juga Anda pahami lebih dahulu, yaitu:
- Ulir Tapered thread / Meruncing
Disebut juga sebagai tapered thread, mempunyai diameter ujung yang lebih kecil dibandingkan dengan diameter pangkalnya.
- Ulir Straight thread / Lurus
Straight thread atau paralel, mempunyai diameter yang sama pada bagian pangkal dan ujungnya.
3. Berdasarkan Bentuk dari Ulirnya
Masih banyak lagi jenis alat yang sangat berguna ini. Kali ini, jenisnya dibedakan berdasarkan bentuk dari ulirnya atau bagian alur yang melilit pada batang porosnya. Berikut adalah beberapa jenisnya:
- Ulir Segitiga
Adalah jenis pertama yang paling banyak dipakai pada sambungan baut dan mur. Alur yang satu ini bisa diciptakan dengan menggunakan snei, tap, mesin frais, mesin bubuk, maupun alat lainnya.
Ulir segitiga sendiri dibedakan lagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu:
- Ulir Metric atau metris
Jenis pertama mempunyai sudut puncak sebesar 60° dan menggunakan satuan berupa mm. Ada lambang M pada jenis yang satu ini pada snei atau tapnya.
Misalnya, ukuran M8x1 mengartikan bahwa alat yang satu ini digunakan untuk menciptakan produk dengan diameter mayor 8 mm serta kisar berukuran 1 mm.
- Ulir Whitworth
Mempunyai sudut puncak hanya sebesar 55° dan mempunyai satuan berupa inch. Ada lambang W yang digunakan, misalnya W 38”x20.
Berarti alat yang digunakan akan menciptakan ulir whitworth yang diameter mayornya 3/8” dan setiap incinya mempunyai alur sebanyak 20.
- Ulir Segiempat
Jenis yang kedua ini sangat cocok untuk digunakan menahan beban yang tinggi, misalnya pada kolom bor atau mesin frais. Mempunyai panjang kisar 2 kali lipat dari panjang segi empatnya.
Jenis yang satu ini mempunyai tingkat efisien lebih tinggi daripada jenis traperium. Jenis ini tidak mempunyai sudut miring di alurnya sehingga tidak mempunyai tekanan radial serta tekanan pecah.
- Ulir Trapezoid atau Trapesium
Merupakan jenis yang mempunyai kekuatan tinggi serta cukup mudah untuk dibuat. Contoh penggunaan jenis ini adalah pada poros pembawa mesin bubut serta pada lead screw.
Terdapat kemiringan di bagian bentuk alurnya, sehingga akan mendapatkan tekanan pecah dan tekanan radial yang membuat ulir jenis ini mudah untuk terkikis ketika digunakan.
Jenis yang manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda saat ini? Pastikan Anda memilih jenis yang paling tepat dan sesuai dengan proyek yang sedang Anda kerjakan.