Mengenal Sifat Besi, Karakteristik, dan Kegunaannya dalam Kehidupan

Besi merupakan salah satu unsur kimia yang banyak sekali di sekitar kita. Sifat besi mungkin sudah pernah Anda pelajari ketika duduk di bangku sekolah.

Dengan mengetahui sifat-sifatnya, kita akan lebih mudah dalam memanfaatkan berbgai jenis besi sebagai bahan pembuat berbagai peralatan.

Sifat Atomik dan Simbol Besi dalam Unsur Kimia. Berdasarkan sifat atomiknya, karakteristik besi dapat dilihat pada artikel di bawah ini.

Profil Besi

  • Nama Unsur : Besi (Ferum)
  • Simbol : Fe
  • Nomor Atom : 26
  • Golongan : VIII B
  • Kelompok : Logam Transisi

Profil Atom Besi

  • Struktur Kristal : Cubic, body centered
  • Berat Atom : 55, 847
  • Jari-jari Atom : 1,72 Angstrum
  • Jari-jari Ion : 0,55 (+3) Angstrum
  • Densitas : 7,86 g/cm3
  • Konfigurasi Elektron : 2, 8, 14, 2
  • Elektron Valensi : 2, 3, 4, 6
  • Orbital : [Ar] 3d6 4s2
  • Volume Atom : 7,1 cm3/mol
  • Elektronegativitas : 1,83
  • Bilangan Oksidasi : 2,(3)
  • Energi Ionisasi I : 7,9024 V
  • Energi Ionisasi II : 16,18 V
  • Energi Ionisasi III : 30,651 V

Termodinamika

  • Titik Lebur : 1535°C
  • Titik Didih : 2861°C
  • Kalor Jenis : 0,44 J/gK
  • Kalor Lebur : 13,80 kJ/mol
  • Kalor Uap : 349,60 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas : 0,802 W/cmK

Besi merupakan unsur alami yang terdapat pada kerak bumi. Manfaat besi baru diketahui ketika manusia dapat memisahkannya dari senyawanya.

Besi banyak digunakan untuk berbagai alat, seperti senjata, perabotan dan alat-alat rumah tangga, dan benda lainnya yang memanfaatkan besi sebagai komponennya.

Nilai besi bisa diperoleh manakala besi telah dipadukan dengan logam lainnya (alloy), contohnya adalah baja. Dari paduan kedua logam tersebut akan diperoleh logam paduan yang bersifat tidak sama.

Sejarah Ditemukannya Besi

Bangsa Mesir telah diketahui sebagai orang pertama yang sudah belajar menggunakan besi, yakni pada sekitar tahun 4300 SM.
Kemungkinan mereka menemukan besi pertama kali dari batuan meteorid yang jatuh ke bumi.

Dari batuan meteorid yang mengandung besi tersebut, bangsa Mesir menggunakannya sebagai bahan baku beberapa alat, seperti perkakas maupun perhiasan.

Dengan adanya fakta tersebut, tidak mengherankan jika Mesir kuno disebut-sebut sebagai bangsa peradaban yang menyumbang perubahan dunia.

Selain bangsa Mesir, bangsa Asia kuno juga diketahui sudah lama menggunakan besi. Sebagai contohnya, terdapat sebuah pilar atau tiang yang dibuat dari besi di tahun 415 M.

Sifat Fisika Besi

Sifat fisik besi bisa dilihat dari wujud luarnya yang berwarna putih keperakan dan mengkilap. Karakteristik besi salah satunya adalah elastis dan lunak.

Adapun yang dimaksud besi bersifat elastis adalah karena dapat ditarik tanpa terputus. Selain itu, besi juga termasuk logam lunak, yakni dapat ditempa menjadi bentuk-bentuk tertentu.

Kekuatan tarik besi juga sangat tinggi karena sifat elastisnya. Oleh karena itu, besi dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.
Besi bisa dengan mudah dibentuk, dibengkokkan, dipotong, digulung, hingga dapat dipadukan dengan logam yang lainnya.

Sifat Kimia Besi

Jika dilihat dari sifat kimianya, besi merupakan logam yang tergolong sangat aktif. Unsur ini mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara.

Reaksi antara keduanya menghasilkan karat yang dikenal dengan karat. Tak hanya oksigen, besi juga mudah bereaksi dengan air dan uap.
Pada saat suhu tinggi, besi bereaksi menghasilkan gas hidrogen. Dalam larutan asam, besi juga memiliki sifat mudah larut.

Keberadaan Besi di Alam

Di kerak bumi, besi merupakan unsur yang banyak ditemukan dan menempati peringkat keempat. Tak hanya di kerak bumi, besi juga ditemukan di asteroid, matahari, dan juga bintang.

Besi oksida atau hematit (Fe2O3) merupakan senyawa besi yang paling banyak ditemukan. Selain itu beberapa senyawa besi lainnya yang biasa dijumpai adalah lomit, siderit, dan manetit.

Diketahui bahwa tacnotite merupakan sumber besi yang sekarang sedang banyak ditemukan. Di dalamnya terdiri dari hematit dan silica serta mengandung 25% besi.

Negara yang disebut sebagai penghasil besi paling besar di dunia adalah China, Rusia, Australia, Brazil, India, dan Kanada.
Isotop Besi

Yang dimaksud dengan isotop adalah bentuk lain dari suatu unsur, bisa dua atau lebih. Besi sendiri memiliki 4 buah isotop, yakni besi-54, besi-56, besi-57, dan besi-58.

Tak hanya itu, besi juga memiliki 6 isotop radio aktif, yakni isotop yang terbentuk dari pemecahan radioaktif.

Besi-55 dan besi-59 merupakan isotop radioaktif besi yang banyak digunakan dalam dunia medis, yakni sebagai pelacak saat melakukan penelitian terhadap darah.

Manfaat Besi

Sudah bukan barang baru lagi bahwa besi memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan manusia. Sifat besi yang telah diketahui membuat semakin banyak manfaat yang bisa diambil dari besi.

Beberapa manfaat besi dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah:

  • Sebagai bahan baku produk otomotif
  • Bahan baku rel kereta
  • Perkakas rumah tangga
  • Bahan konstruksi
  • Bahan perlengkapan listrik
  • Mesin
  • Alat-alat berat

Manfaat Besi untuk Kesehatan

Selain bermanfaat dalam dunia industri dan yang lainnya, besi juga bermanfaat untuk kesehatan manusia.

Sebagai contohnya, tubuh memerlukan zat besi sebagai salah satu komponen pembentukan sel darah merah. Jika kekurangan zat besi, tubuh juga mengalami kekurangan darah atau dikenal dengan anemia.

Dalam kondisi ringan, kekurangan zat besi atau anemia dapat menyebabkan tubuh lemas, letih, dan juga mudah lelah.

Penyakit anemia ini tentunya tidak bisa dianggap remeh karena dapat mendatangkan gangguan kesehatan lainnya, seperti gangguan pernafasan hingga kematian.

Untuk mengatasi kekurangan besi, kita dianjurkan untuk mengonsumsi sayur seperti bayam yang telah dikenal sebagai sumber zat besi.

Setelah mengetahui beberapa hal mengenai sifat besi di atas, sudah seharusnya kita bersyukur bahwa dengan kuasa Tuhan kita bisa merasakan manfaat dari penciptaan besi di alam semesta.

Leave a Comment