Pengertian Scaffolding: Fungsi, Jenis, Bagian, Kegunaan Pada Konstruksi

Scaffolding adalah salah satu peralatan konstruksi yang masih terasa awam di telinga banyak orang. Karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, maka alangkah lebih baik jika masyarakat tahu dan memahami kinerja dari scaffolding.

Pengertian Scaffolding

Scaffolding adalah peralatan kerja atau working platform yang hanya dibuat sementara dan untuk tempat para pekerja. Alat ini juga biasa disebut dengan perancah atau steger.

Scaffolding umumnya mulai dibuat jika tinggi bangunan sudah lebih dari 2 meter sehingga pekerja tidak lagi bisa menjangkaunya.

Secara umum, scaffolding memiliki sistem modular dan terbuat dari pipa atau tabung logam, meski bahan-bahan lain pun bisa digunakan.

Di sejumlah negara Asia misalnya, bambu banyak dipakai untuk membuat perancah dengan desain yang lebih sederhana.

Scaffolding yang sering dipakai berasal dari pipa besi yang disusun dengan kuat dan sehingga mampu menopang beban berat. Masing-masing proyek konstruksi membutuhkan desain scaffolding yang berbeda-beda.

Hal tersebut karena penggunaan scaffolding dan biaya penyewaannya juga berbeda. Penggunaan scaffolding untuk mendukung proses konstruksi bangunan dinilai lebih hemat biaya.

Fungsi Scaffolding

Scaffolding memiliki beberapa fungsi seperti berikut ini.

  • Menyediakan tempat yang aman bagi pekerja di ketinggian sehingga keselamatan mereka lebih terjamin.
  • Melindungi pekerja yang sedang berada di bawahnya ketika ada benda berat atau alat yang jatuh dari atas.
  • Selain untuk menyangga pekerja, perancah juga bisa dipakai untuk meletakkan material dalam konstruksi gedung atau bangunan lain yang sedang dibangun.
  • Tak hanya itu, scaffolding juga membuat kinerja para pekerja lebih efisien dan lebih ramah lingkungan karena tidak menghabiskan kayu atau bambu yang diambil dari alam.

Tipe Dasar Scaffolding

Beberapa tipe dasar dari scaffolding adalah:

  • Support Scaffolds, merupakan platform yang terdiri dari tiang-tiang penyangga dan didukung dengan sejumlah sambungan, kaki-kaki, kerangka serta outriggers.
  • Suspended Scaffolds, merupakan platform yang bergantung pada tali atau sejenisnya.
  • Aerial Lifts, merupakan penopang yang berfungsi untuk mengangkat keranjang manusia (Man Baskets).

Jenis-jenis Scaffolding

Scaffolding terdiri dari banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki fungsi yang berbeda. Berikut jenis-jenis Scaffolding atau Perancah yang perlu diketahui:

Perancah Andang

Perancah ini hanya dipakai pada ketinggian 2,5 hingga 3 meter dan bisa terbuat dari kayu, bambu, atau besi. Di atas ketinggian tersebut sudah tidak dipakai lagi.

Perancah Tiang

Dipakai untuk pekerjaan di atas 3 meter dan bisa dibuat hingga ketinggian 20 meter. Jenis ini terdiri dari:

Perancah Tiang Bambu

Perancah tiang yang terbuat dari bambu banyak yang dipakai oleh para pekerja lapangan, baik pada konstruksi bangunan bertingkat maupun bangunan biasa. Sejumlah kelebihan perancah tiang bambu adalah:

  • Bahannya kuat, mudah didapatkan, dan murah.
  • Perancah bambu bisa dipasang dan dibongkar dengan mudah tanpa merusaknya.
  • Menggunakan tali ijuk sebagai pengikat antar bambu.

Perancah Bambu Berkonsol besi

Perancah yang didesain dengan konsol besi hanya memiliki penopang satu tiang bambu sehingga terlihat berbeda dengan perancah tiang. Kelebihan perancah bambu sebagai berikut:

  • Tidak perlu menggunakan banyak bambu.
  • Bisa dipasang dengan lebih mudah dibandingkan dengan perancah bambu.
  • Tidak memakan banyak tempat dan lebih parktis.
  • Konsol bisa dipindah dari tingkat satu ke tingkat lain yang ada di atasnya.
  • Tiang bambu yang digunakan tidak perlu dipotong.

Perancah Tiang Besi

Perancah jenis ini juga biasa disebut dengan perancah pipa. Menggunakan kopling dalam penyambungannya, jenis ini lebih mudah disusun dibandingkan dengan perancah bambu.

Perancah Besi Beroda

Terbuat dari pipa galvanis yang beroda sehingga bisa dipindahkan. Biasa digunakan di ruangan atau lapangan.

Perancah Besi tanpa Roda

Perancah ini tersusun dari banyak bagian seperti tiang sandaran, kaki pipa berulir, penguat vertikal, dan lain sebagainya.

Perancah Menggantung

Digantung degan tali atau rantai besi, perancah ini hanya dipakai untuk pekerjaan atas seperti pemasangan internit.

Perancah Frame

Dibuat dari pipa atau tabung logam, perancah ini bisa disusun ke dalam satu kesatuan agar mencapai ketinggian tertentu.

Perancah Dolken

Seperti namanya, perancah ini dibuat dari dolken atau kayu bulat. Tiang-tiang perancang ini memiliki ukuran yang beragam dari 1 hingga 10 cm.

Two Point Adjustable Suspension Scaffolding

Menjadi tipe suspended yang paling umum, jenis ini juga dikenal dengan swing-stage scaffold. Digantung dengan kabel atau tali pada ujung-ujungnya.

Strip Board One Side Scaffolding

Jenis scaffolding ini memiliki papan strip pada satu sisinya.

Auxiliary Fixtures for Pipe Scaffolding

Scaffolding ini merupakan peralatan pembantu pipa.

Bracket One Side Scaffolding

Jenis ini merupakan scaffolding yang memiliki bagian terkurung pada satu sisinya.

Independent Scaffolding

Jenis scaffolding dasar yang memiliki ciri-ciri dua baris standar dengan jarak 1,2 meter. Jenis ini mempunyai daya dukung sendiri dan satu baris pendukung di bagian luar dan dalam dari deck dengan jarak antara 1,2 hingga 2,4 meter.

Birdcage Scaffold

Jenis scaffolding yang dipakai di tempat-tempat tinggi seperti langit-langit. Memiliki ciri-ciri seperti hand rail dan toe borads pada bagian luar dan dalam serta dua baris tiang yang dihubungkan dengan ledgers, transoms, dan braces.

Access Tower Scaffold

Jenis ini tersusun dari pipa-pipa atau bisa juga modul-modul berberntuk frames. Hanya berfungsi sebagai akses sehingga bisa dibuat dari papan atau tangga.

Mengingat scaffolding adalah alat yang berperan penting dalam pembangunan konstruksi, maka mengetahui jenis-jenisnya akan membantu untuk menggunakan alat tersebut sesuai dengan fungsinya sehingga keselamatan dan proses kinerja lebih maksimal.

Leave a Comment