Resiko Proyek Konstruksi: Jenis, Contoh, Manajemen

Sebuah proyek konstruksi yang dibangun, mulai dari di wilayah kota besar maupun pedesaan tentu tidak terlepas dari resiko. Resiko proyek konstruksi muncul sebagai suatu hal yang tidak dapat terelakkan. Berbagai sumber internal maupun eksternal dapat menjadi faktor pemicu resiko pembangunan.

Maka dari itu, diperlukan berbagai informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan definisi resiko pada proyek konstruksi, beserta jenis-jenisnya. Selain itu juga informasi mengenai manajemen risiko dapat menjadi manfaat bagi masyarakat maupun pekerja proyek konstruksi.

Pengertian Resiko Pada Proyek Konstruksi

Resiko proyek konstruksi adalah hal yang harus dipahami satu persatu. Jika membahas mengenai resiko yang terjadi pada sebuah proyek konstruksi, maka memahami pengertian istilah “risiko” dan “proyek konstruksi” penting untuk diketahui.

Resiko adalah bentuk variasi dari berbagai ancaman yang terjadi di dalam kehidupan, properti, atau finansial. Lalu, pengertian proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan dengan membutuhkan sumber daya tertentu yang dilakukan dan biasanya memiliki jangka waktu pendek.

Maka dari itu, definisi resiko dari proyek konstruksi adalah ancaman atau peristiwa yang apabila terjadi dapat memengaruhi (cenderung menghambat) tujuan sebuah proyek. Biasanya, risiko tersebut muncul dan akan menghambat proyek dari aspek biaya, kualitas proyek atau waktu.

Manajemen Resiko Proyek Konstruksi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa resiko pada bidang proyek konstruksi adalah hal yang tidak dapat terhindari. Maka dari itu, berbagai pihak harus memahami dan memiliki berbagai pengetahuan tentang manajemen resiko. Hal tersebut agar proyek dapat tetap sesuai dengan rencana awal.

Definisi manajemen resiko proyek konstruksi, yaitu pendekatan yang terstruktur mengenai potensi resiko yang akan terjadi dan bertujuan untuk mengurangi hal-hal tidak terduga terjadi. Sebuah manajemen risiko harus dilakukan sedini dan seawal mungkin, dan harus menjadi sebuah kegiatan preventif.

Jenis Jenis Resiko Proyek Konstruksi

Apabila telah memahami mengenai definisi resiko sebuah proyek konstruksi dan manajemen resikonya. Hal berikutnya yang perlu diketahui adalah variasi atau jenis-jenis resiko sebuah proyek industri. Jenis-jenis resiko pada proyek konstruksi dapat dilihat dari berbagai aspek atau point of view.

Untuk lebih mengenal tentang resiko-resiko pada sebuah proyek konstruksi serta cara penanganannya, harus dipahami terlebih dahulu jenis-jenisnya. Terdapat 8 jenis risiko yang dapat dihadapi sebuah proyek konstruksi, yaitu:

1. Resiko Eksternal Tidak Terprediksi dan Tidak Dapat Terkontrol

Jenis resiko pada proyek konstruksi yang pertama adalah resiko eksternal yang tidak dapat diprediksi maupun diubah atau dikontrol. Contoh bentuk dari resiko jenis ini adalah perubahan dalam peraturan undang-undang pemerintah, bencana alam dan sabotase proyek konstruksi yang dilakukan pihak tertentu.

Pada dasarnya, resiko ini tidak dapat terkontrol tapi dapat dicegah dengan melakukan beberapa manajemen risiko yang lebih ketat. Seperti contoh jika terjadi bencana alam, maka sebuah proyek konstruksi harus menggunakan asuransi sebagai langkah preventif yang harus digunakan.

2. Resiko Eksternal Terprediksi dan Tidak Dapat Terkontrol

Jenis resiko proyek konstruksi eksternal yang dapat terprediksi namun tidak dapat terkontrol adalah pengaruh sosial dan lingkungan, inflasi, pajak dan biaya operasional setelah pembangunan. Untuk mengatasi resiko proyek jenis ini adalah dengan cara beradaptasi dengan resiko yang ada.

3. Resiko Internal Non-Teknik dan Dapat Terkontrol

Ada jenis resiko pada proyek konstruksi internal yang bersifat non-teknik dan umumnya dapat terkontrol. Contoh dari jenis resiko ini adalah penambahan biaya, manajemen yang buruk, potensi kehilangan keuntungan dan cash flow. Umumnya, langkah pencegahan yang wajib dilakukan adalah:

  • Mengubah kebijakan pembangunan proyek.
  • Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan proyek.
  • Meningkatkan ketelitian dalam memilih personil.
  • Melakukan perencanaan ulang.

4. Resiko Internal Teknik dan Dapat Terkontrol

Jenis resiko internal proyek konstruksi yang bersifat teknis dan dapat dikontrol dapat dipahami dengan contoh seperti, adanya perubahan dalam aspek teknologi, risiko yang berhubungan dengan teknologi proyek maupun dalam aspek desain. Terdapat berbagai cara untuk mengatasi resiko seperti ini.

Cara-cara tersebut seperti adaptasi terhadap teknologi baru, serta melakukan persiapan untuk melakukan bimbingan terhadap sumber daya yang digunakan. Proses adaptasi tersebut akan berpengaruh besar kepada masa depan kelanjutan proyek konstruksi.

5. Risiko Hukum dan Dapat Terkontrol

Ketika membahas resiko proyek konstruksi, akan berhadapan dengan jenis resiko hukum yang tentu bersifat dapat dikontrol. Biasanya jenis risiko hukum di antara lain adalah aspek lisensi, hak paten, gugatan dari pihak lain dan hal-hal tak terduga lainnya.

Jika dihadapkan dengan risiko hukum pada proyek konstruksi ini, cara pertama dan satu-satunya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pengacara yang handal dan profesional. Pengacara dapat berguna sebagai back up yang kuat dalam membangun sebuah proyek konstruksi.

6. Resiko Kecelakaan Di Lokasi Proyek

Jenis resiko kecelakaan di lokasi proyek merupakan resiko yang paling sering terjadi dan tentu membutuhkan langkah preventif paling vital di awal pembangunan suatu proyek. Kecelakaan di lokasi proyek dapat bersifat ringan dan berat, yang mana sampai menimbulkan korban.

Maka dari itu, cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan alat-alat safety yang wajib digunakan dan persiapan asuransi untuk petugas proyek. Langkah preventif ini harus dipahami dan dicermati dengan baik, agar resiko kecelakaan pada proyek konstruksi dapat diminimalisasi.

7. Resiko Kegagalan Proyek Konstruksi

Jenis resiko kegagalan proyek konstruksi juga dapat menjadi suatu hal yang tidak terelakkan, yang mana manajemen resikonya yang harus dilakukan adalah dengan memperbanyak asuransi sebelum mengerjakan sebuah proyek konstruksi. Karena kegagalan proyek dapat saja terjadi sewaktu-waktu.

Hal ini terkadang tidak dapat terelakkan dan tentu tidak dapat dikontrol oleh pihak yang menyelenggarakan proyek. Satu-satunya jalan adalah menerima proyek konstruksi yang gagal atau menggunakan asuransi sebagai cara mengatasinya.

Begitulah penjelasan mengenai resiko proyek konstruksi yang wajib diketahui dan menjadi informasi umum penting. Hal tersebut agar bertujuan agar setiap jenis resiko, manajemen resiko dan sebagainya dapat bermanfaat tidak hanya dalam aspek pembangunan, tetapi juga dalam aspek lainnya.

Leave a Comment