Apa Itu Piping? Pengertian, Jenis Material dan Disiplin Ilmunya

Piping menjadi salah satu komponen penting yang sering digunakan dalam dunia industri dan memiliki jenis – jenis yang sangat bervariasi. Sebuah piping atau pipa akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila dihubungkan dengan komponen – komponen lainnya.

Apa Itu Piping?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa piping adalah alat atau saluran yang fungsinya untuk mengalirkan suatu fluida. Dimana fluida tersebut bisa berupa gas, air atau vapour yang memiliki temperatur. Secara umum, bahan dasar pembuatan piping atau pipa itu sendiri adalah metal.

Saat fluida yang dialirkan memiliki temperatur yang panas, akan mengakibatkan pipa mengalami pemuaian. Sebaliknya, jika fluida yang dialirkan temperaturnya dingin, maka akan membuat pipa tersebut menjadi mengkerut. Hal ini sesuai dengan karakteristik bahan dasar pembuatannya.

Inilah Disiplin Ilmu Piping

Dilihat dari dunia industri, piping memiliki disiplin ilmu tersendiri. Dengan adanya disiplin ilmu ini, akan menghasilkan piping dengan desain yang bagus, material yang tepat dan memiliki fleksibilitas yang baik. Disiplin ilmu piping terbagi menjadi 3, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Piping Design

Disiplin ilmu piping yang pertama adalah piping design. Ini berarti disiplin yang merujuk pada desain sistem perpipaan dari satu tempat menuju tempat lain. Terdapat spesifikasi dalam proses pendesainan piping yang kini telah memanfaatkan software PDS untuk menghindari adanya kesalahan desain.

2. Piping Stress dan Fleksibilitas

Selanjutnya ada disiplin ilmu piping stress dan fleksibilitas, disini akan dilakukan analisis terhadap desain dari suatu pipa tertentu. Pada disiplin ilmu ini membutuhkan beberapa jenis software tambahan seperti Autopipe atau Caesar. Software tersebut berfungsi untuk mempermudah proses analisa.

3. Piping Material

Dalam dunia perpipaan, juga ada disiplin ilmu piping material. Sesuai dengan namanya, disiplin ini lebih mengarah pada pemilihan material atau bahan utama untuk membuat pipa. Selain itu, juga mengacu pada spesifikasi lain seperti pengecatan, fabrikasi hingga insulation.

Material Piping

Umumnya piping atau pipa terbuat dari bahan utama metal. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, pipa juga bisa dibuat dengan beberapa jenis material lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut beberapa jenis material yang sering digunakan selain metal:

  • Galvanis. Pipa yang berbahan dasar galvanis terkenal memiliki kemampuan yang tahan terhadap tekanan dari luar, termasuk korosi.
  • PVC. Pipa yang terbuat dari PVC atau Polyvinyl Chloride paling banyak ditemukan untuk sistem perpipaan di rumah. Pipa ini dinilai cukup multifungsi dan harganya cukup murah jika dibandingkan dengan pipa berbahan dasar lainnya.
  • Logam. Pipa yang berbahan dasar logam lebih banyak dimanfaatkan untuk mengalirkan fluida yang memiliki temperatur panas sehingga tidak membuat pipa meleleh. Pipa yang menggunakan material logam banyak dipilih karena tahan lama.
  • Tembaga. Bahan dasar pipa dari tembaga tidak mudah bocor. Sehingga, pipa dengan material tembaga banyak digunakan dalam proyek instalasi, Air Conditioner (AC) dan masih banyak lagi. Kualitas dari pipa yang berbahan dasar tembaga sangat bagus, wajar jika harganya lebih mahal.
  • HDPE. Material HDPE mampu menghasilkan pipa dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi. Pipa yang terbuat dari HDPE biasanya memiliki warna hitam dan biasa digunakan untuk piping yang dipasang di bawah tanah.

Jenis – Jenis Pipa Industri

Dalam dunia industri, terdapat banyak jenis pipa yang sering digunakan, tetapi kemungkinan beberapa orang masih belum mengetahui hal ini. Untuk itu, simak penjelasan lengkap mengenai jenis – jenis pipa industri di bawah ini:

1. Straight Welded Pipe

Jenis pipa industri yang pertama ada Straight Welded Pipe, pipa ini berbahan dasar pelat baja yang memiliki bentuk profil strip. Pembuatan Straight Welded Pipe dilakukan dengan cara membuat pelengkungan pelat baja menggunakan alat shaper roll hingga antar ujung sisinya bertemu.

Kemudian pada celah pertemuan kedua sisi tersebut dilakukan pengelasan hingga tidak terdapat celah dalam rongga pipa tersebut. Dalam proses pembuatan Straight Welded Pipe lebih mudah dikontrol dari segi kualitas serta ketebalan platnya. Pipa ini tidak disarankan digunakan untuk industri migas.

3. Seamless Pipe

Seamless Pipe merupakan jenis pipa tanpa sambungan. Sehingga proses pembuatannya lebih rumit jika dibandingkan dengan jenis pipa sebelumnya. Pipa jenis ini dibuat dengan cara melubangi batang besi silinder.

Dengan proses pembuatan yang seperti itu, sehingga membuat pipa tanpa sambungan dan permukaannya pun menjadi rata pada semua sisi. Seamless Pipe sangat disarankan untuk pipa panjang karena tidak terdapat sambungan dan ketebalannya dapat diatur sesuai yang dibutuhkan.

4. Spiral Welded Pipe

Tidak seperti namanya, Spiral Welded Pipe tidak berbentuk spiral. Dalam pembuatannya, pipa jenis ini menggunakan bahan dasar strip baja yang dibuat spiral. Kemudian disambung dan dilakukan pengelasan sehingga dapat membentuk sebuah pipa.

Dalam penggunaannya, Spiral Welded Pipe tidak cocok digunakan untuk sistem perpipaan yang bertekanan tinggi. Hal ini karena Spiral Welded Pipe memiliki bentuk yang lebih tipis dibandingkan dengan pipa jenis lainnya. Selain itu sambungan pipa yang di las pun jumlahnya banyak.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai pengertian piping hingga material dan jenis – jenisnya dalam dunia industri. Untuk memperoleh sistem perpipaan yang bagus dan awet, gunakan pipa jenis pipa dengan bahan dasar yang sesuai kebutuhan. Selain itu, sesuaikan juga dengan budget.

Leave a Comment