Pengertian Workshop Equipment: Contoh, Jenis, Fungsi dan Kegunaannya

Workshop equipment adalah seperangkat perlengkapan bantu tambahan guna mempermudah proses kerja. Peralatan ini bisa berupa alat bantu angkat, alat bantu penampung hingga alat bantu pemindah.

Ada sejumlah perlengkapan bantu yang sering dipakai terutama di bengkel otomotif. Tentunya perlengkapan bantu tersebut bisa mempermudah pekerjaan di dalam bengkel. Beberapa diantaranya adalah:

1. Crane

Crane merupakan salah satu perlengkapan bantu yang sering digunakan di bengkel otomotif. Fungsi alat bantu ini adalah untuk mengangkat benda seperti engine dan transmisi sewaktu hendak diperbaiki maupun dipasangkan kembali.

Crane menggunakan sistem hidrolik guna mempermudah pengangkatan komponen serta memiliki cara kerja yang hampir mirip dengan dongkrak hidrolik.

2. Tyre Changer

Workshop equipment ini merupakan alat bantu di bengkal otomotif yang berguna untuk membuka maupun memasang kembali ban ke velg. Jika mengganti ban dengan alat bantu ini, maka segalanya bisa berjalan dengan lebih cepat.

Alat bantu yang juga dikenal dengan nama pemasang ban ini bisa dipakai untuk mengganti ban ke velg sepeda motor, mobil penumpang, truk ringan dan sebagainya.

3. Wheel Balancer

Untuk mempermudah cara dalam mengetahui besaran unbalance pada bagian roda, maka para ahli mekanik akan membutuhkan workshop equipment ini. Wheel balancer mempunyai ketelitian yang sangat tinggi dan cenderung lebih mudah dioperasikan.

Ketika menjalankan fungsinya, maka mesin ini membutuhkan empat macam input data seperti diameter, tipe, lebar dan jarak velg dari bagian acuan mesin balcing.

4. Mesin Las

Mesin las berfungsi untuk menyambung bagian material. Adapun bagian besi yang terpisah akan menjadi satu kembali dengan bagian awal. Setidaknya ada dua jenis mesin las yang perlu dipahami dengan baik yaitu mesin las karbit serta mesin las listrik.

Sistem kerja dari masing-masing mesin las adalah memanaskan sebuah kawat dengan energi panas dari gas acetylena (mesin las karbit) maupun listrik (mesin las listrik).

5. Kompresor

Pada sejumlah bengkel otomotif baik skala kecil maupun besar tentu tidak terlepas dari keberadaan kompresor. Workshop equipment berguna untuk mengambil udara dari lingkungan sekitar dan kemudian mengeluarkannya kembali sebagai udara yang bertekanan.

Jika dilihat dari sisi dinamisnya, maka kompresor dibagi menjadi kompresor sentrifugal dan aksial. Apabila dari sisi perpindahan, maka kompresor terbagi menjadi piston kerja tunggal, ganda, diafragma dan putar.

6. Hidraulic Press

Hidraulic press merupakan alat bantu yang digunakan untuk mendorong parts keluar maupun kedalam dari part-part lainnya. Saat bagian operator menekan tuas, maka gaya yang akan diberikan akan membuat bagian cairan hidrolik di dalam hidraulic press memberikan tekanan.

Hal tersebut kemudian akan menyebabkan gaya dorong yang dihasilkan bisa dilipat gandakan. Dengan demikian, pihak operator akan memberikan gaya yang cukup stabil.

7. Penampung Oli

Penampung oli atau oil drainer merupakan jenis alat bantu yang juga sangat umum dijumpai di bengkel otomotif.

Penampung oli ini merupakan salah satu workshop equipment yang memiliki fungsi penting. Oil drainer berguna untuk menampung oli secara langsung dengan menempatkan karter saat pengurasan oli.

Namun, penggunaannya harus bersamaan dengan penggunaan carlift. Hal ini karena nantinya agar oil drainer akan ditempatkan pada bagian bawah kendaraan.

8. Jack Stand

Jack stand atau penopang berfungsi untuk menopang kendaraan saat kendaraan tersebut diangkat dengan menggunakan alat bantu mesin dongkraka. Jadi, setelah pendongkrakan, maka tenaga mekanik bisa langsung menggunakan jack stand.

Dengan adanya alat bantu ini, maka kendaraan bisa jauh lebih aman ketika diperbaiki di ketinggian tertentu. Maka dari itu, seorang mekanik harus memiliki jack stand di bengkel otomotif.

9. Carlift

Alat bantu ini memiliki fungsi dasar mirip seperti dongkrak, yakni untuk mengangkat kendaraan dengan mudah. Hanya saja letak perbedaan antara carlift dengan dongkrak bisa dilihat dari alat yang digunakan dan ketinggiannya. Carlift bisa mengangkat kendaraan mencapai 2 meter serta bertumpu pada 4 titik tumpu.

Alat ini terbilang sangat aman digunakan untuk mengangkat kendaraan serta bisa memberikan akses yang lebih besar kepada tim mekanik guna merampungkan perbaikan di bawah kendaraan.

10. Dongkrak

Alat bantu berikutnya yang juga banyak dibutuhkan adalah dongkrak. Hampir terasa mustahil jika suatu bengkel otomotif tidak mempunyai dongkrak. Workshop equipment ini dapat digunakan untuk mengangkat kendaraan dengan ketinggian kurang dari 1 meter.

Dongkrak buaya menjadi yang praktis karena fluida kerja yang dipakai berupa cairan. Dongkrak botol memiliki bentuk yang lebih kecil. Lalu, dongkrak pantograf sering dipakai untuk mengangkat beban ringan.

11. Engine Stand

Engine Stand merupakan salah satu alat bantu yang berfungsi sebagai penopang maupun penahan engine saat engine tersebut dilepaskan dari kendaraan. Alat ini hampir dipastikan selalu ada di dalam bengkel otomotif.

Saat engine dipasang pada bagian engine stand, maka engine dapat diputar, dibongkar maupun dipasang kembali serta dibersihkan dengan baik.

12. Forklift

Terakhir, forklift. Ini merupakan workshop equipment yang berguna untuk membawa maupun memindah barang dari satu titik menuju ke titik lainnya.

Hanya saja forklift biasa digunakan untuk kebutuhan pemindahan barang dalam jarak pendek saja seperti di dalam ruangan maupun area pabrik.

Forklift diesel, yaitu mampu mengangkat beban maksimal 10 ton. Kemudian, forklift gasoline, yaitu memiliki kapasitas angkat beban seberat 2 ton dan forklift electric dengan kemampuan angkat beban 5 ton.

Dua belas workshop equipment tersebut tampaknya harus dimiliki oleh semua bengkel otomotif. Sebab, alat-alat tersebut bisa mempermudah pengerjaan yang dilakukan tenaga mekanik. Bahkan alat-alat tersebut juga bisa mempercepat proses pengerjaan.

Leave a Comment