Alat ukur waktu bisa dengan mudah dijumpai karena banyak digunakan sehari-hari. Tapi sepertinya, tidak banyak yang mengetahui bahwa benda tersebut termasuk alat pengukur waktu.
Daftar Isi
Pengertian Waktu
Dalam matematika, waktu dapat didefinisikan sebagai rangkaian peristiwa yang terus menerus dan berkesinambungan yang terjadi secara berurutan, dari masa lalu ke masa sekarang dan masa depan.
Waktu digunakan untuk mengukur, mengukur atau membandingkan durasi peristiwa atau interval di antara peristiwa, dan bahkan mengurutkan peristiwa.
Fungsi Alat Ukur Waktu
Waktu memberi kita ukuran perubahan dengan memasukkan tanggal ke dalam momen, mengatur durasi peristiwa, dan menentukan peristiwa mana yang terjadi sebelum peristiwa lainnya.
Untuk melakukan itu, Anda memerlukan beberapa metode pengukuran dan alat ukur waktu.
Jenis Jenis Alat Ukur Waktu
Waktu hadir bersamaan dengan keberadaan manusia di Bumi atau bahkan jauh sebelum itu. Jika dalam ilmu Fisika, waktu memiliki satuan sekon (detik) yang dilambangkan dengan huruf s.
Satu sekon didefinisikan sebagai 1/86400 bagian dari hari matahari rata-rata (1s= 1/86400 × 1 hari matahari).
Lantas, bagaimana cara untuk mengukur waktu? Jawabannya adalah dengan menggunakan beberapa alat berikut ini:
Jam
Manusia mengukur waktu secara umum menggunakan jam. Jadi, bisa dibilang bahwa jam merupakan alat pengukur waktu dasar yang bekerja berdasarkan prinsip gerak periodik.
Jam hadir dalam berbagai jenis, mulai dari jam dinding, jam meja, jam digital, hingga jam tangan biasa dan jam tangan pintar (smartwatch). Semua jam memiliki detik dan menit.
Beberapa jam hadir dengan jarum dan ada juga yang digital. Namun, tidak semua jam bekerja dengan skala waktu yang sama.
Sistem jenis dan pengukuran waktu sangatlah berbeda. Hal ini membuat jam di daerah atau negara berbeda akan dikalibrasi dengan skema yang berbeda.
Selanjutnya, akan menunjukkan waktu yang berbeda pula. Itulah alasan mengapa waktu di negara Indonesia tidak sama dengan Jerman dan lainnya.
Bahkan, waktu Indonesia bagian timur tidak sama dengan waktu di beberapa wilayah Indonesia yang ada di bagian barat.
Matahari
Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang bagaimana waktu diukur sebelum adanya benda bernama jam? Ternyata, manusia zaman dulu mengukur waktu dengan cara yang berbeda seperti saat ini.
Awalnya, waktu diukur dengan merenungkan alam. Instrumen pertama yang ditemukan manusia untuk mengukur waktu adalah dengan tongkat atau gunung.
Saat sebuah tongkat diletakkan berdiri di bawah sinar matahari, maka tongkat akan memiliki bayangan, bukan?
Pemendekan bayangan dari tongkat atau gunung yang terkena sinar matahari tadi menunjukkan waktu siang hari.
Sedangkan pemanjangan bayangan dari salah satunya saat terkena sinar matahari akan menggambarkan malam yang semakin dekat.
Jadi, bisa dibilang bahwa matahari merupakan jam alami pertama manusia. Sementara itu, para nenek moyang menggunakan posisi bulan untuk mengukur waktu malam .
Jam Istiwa’
Prinsip dari jam istiwa’ sebenarnya mirip dengan bayangan dari tongkat atau gunung yang terkena sinar matahari tadi.
Jam istiwa’ ini terbuat dari semen yang berbentuk persegi enam yang dibuat di luar ruangan agar bisa terkena sinar matahari atau bulan.
Tepat di bagian tengah jam ini ada sebuah besi yang menancap dan di bagian pinggir heksagonal tadi ada angka-angka seperti pada jam.
Saat terkena sinar matahari atau bulan, besi yang menancap tadi akan menghasilkan bayangan dan bayangan tersebut yang menunjukkan jam berapa saat itu.
Jika bayangannya jatuh di angka 9, maka saat itu adalah pukul 9 pagi. Pencipta dari jam ini adalah seorang ahli falak bernama K.H. Asyari. Lokasi dari jam ini sendiri ada di Masjid Agung Kota Solo.
Stopwatch
Stopwatch merupakan sebuah jenis jam khusus yang memiliki kenop atau tombol serbaguna untuk start, stop, atau kembali ke posisi nol.
Alat ukur waktu ini umumnya berukuran kecil. Hal ini membuatnya mudah digenggam dengan satu tangan. Terdapat dua tombol melingkar pada sebuah stopwatch.
Tombol besar untuk jarum detik yang lebih panjang dan tombol yang kecil untuk jarum menit yang lebih pendek.
Dial dari detik setiap stopwatch memiliki 30 pembagian yang sama. Setiap pembagian mewakili 0,1 detik. Jadi, hitungan waktu paling sedikit dari stopwatch adalah 0,1 detik.
Ada juga alat serupa yang disebut dengan stopclock. Alat ini memiliki hitungan paling sedikitnya adalah 1 detik. Alat pengukur waktu ini berukuran lebih besar dari stopwatch.
Namun, fungsi utamanya sama dengan stopwatch yaitu untuk mengukur interval waktu yang sangat singkat.
Kalender
Sudah sangat umum digunakan, tapi sepertinya tidak banyak yang tahu bahwa kalender termasuk alat ukur waktu. Namun, waktu yang diukur memiliki rentang lebih lama yakni hari sampai bulan.
Dasar dari pembuatan kalender sendiri adalah gerakan-gerakan benda di angkasa, seperti bulan dan matahari. Di Indonesia, kalender dibagi menjadi dua yaitu Masehi dan Hijriah.
Jam Pasir
Disebut juga dengan hourglass, jam pasir merupakan alat pengukur waktu yang pertama kali muncul di abad ke-13. Jam pasir muncul setelah jam matahari dan penemunya adalah bangsa Mesir Kuno.
Jam berbentuk kerucut yang terhubung secara vertikal dengan bagian tengahnya sangat sempit. Salah satu tabung kaca akan diisi dengan pasir.
Jam diletakkan secara vertikal agar pasir dari satu tabung dapat turun atau mengalir ke tabung bawah lewat bagian tengah yang sempit tadi dengan laju teratur.
Saat seluruh pasir di tabung atas sudah berpindah ke bawah, maka posisi jam bisa dibalik dan digunakan lagi untuk menghitung waktu.
Tergantung pada seberapa kecil atau besar bagian sempit di tengah-tengah/di antara dua tabung tadi, aliran pasir bisa memakan waktu satu jam atau hanya beberapa menit saja.
Kualitas dan jenis pasir merupakan kuncinya. Pasir yang dipilih harus tepat dan memiliki laju aliran yang tidak berfluktuasi.
Digital Timer
Perangkat kecil ini jarang ditemukan di rumah karena paling umum digunakan di laboratorium atau ruang penelitian. Alat ini beroperasi dengan baterai dan akan menghitung waktu mundur, bukan baju.
Alat ukur waktu sudah ada sejak zaman nenek moyang. Semakin sini semakin canggih dan ada banyak jenisnya. Masing-masing alat memiliki cara kerja berbeda dan semuanya akurat.