Nama Nama Alat Ukur Intensitas Cahaya: Jenis dan Fungsinya

Alat ukur intensitas cahaya tersedia dalam berbagai jenis dan digunakan secara berbeda. Namun fungsinya sama, yakni mengetahui seberapa besar daya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya.

Pengertian Alat Ukur Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya merujuk pada sebuah ukuran daya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya dan berasal dari arah tertentu pada setiap satuan sudut.

Apakah Satuan dari Intensitas Cahaya?

Sementara itu, alat ukur intensitas cahaya adalah salah satu jenis alat ukur besaran pokok yang dinyatakan dalam satuan internasional, yaitu Candela atau biasa disingkat dengan Cd.

Jenis Jenis Alat Ukur Intensitas Cahaya

Ada beberapa jenis alat ukur yang bisa dipakai untuk mengetahui tingkat pencahayaan yang ada di sebuah ruangan.

Masing-masing jenis memiliki penggunaan yang berbeda. Untuk mengetahui lebih detail tentang alat tersebut, langsung saja simak penjelasan berikut ini.

1. Light Meter

Cahaya adalah energi berupa gelombang elektromagnetik yang panjangnya berada di rentang 380 hingga 750 nm.

Cahaya bisa dilihat oleh mata manusia dan bisa juga tak terlihat. Untuk mengukur besarnya intensitas cahaya ini digunakanlah sebuah alat yang disebut light meter.

Light meter sangat bermanfaat dalam bidang fotografi sebab alat ini membantu menentukan eksposur yang tepat pada saat pengambilan foto.

Light meter terdiri dari rangkaian elektronik baik digital maupun analog. Dengan begitu, alat ini membantu fotografer untuk menangkap gambar dengan kualitas yang maksimal.

Light meter memiliki sejumlah bagian utama yang berperan penting dalam kinerjanya untuk mengukur intensitas cahaya seperti berikut.

  1. Tombol On/Off: berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan light meter.
  2. Tombol Range: dipakai sebagai tombol kisaran ukuran.
  3. Layar Panel: berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran.
  4. Sensor Cahaya: berguna untuk mengoreksi atau mengukur cahaya yang ditangkap oleh alat.
  5. Zero Adjust VR: bekerja untuk mengkalibrasikan alat.

Lux meter merupakan salah satu produk light meter yang cukup banyak digunakan. Alat ukur intensitas cahaya yang satu ini cukup mudah didapatkan di toko-toko online maupun online.

Harganya pun bervariasi antara Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu.

2. Goniophotometer

Alat selanjutnya yang juga bisa dipakai untuk mengukur intensitas cahaya adalah goniophotometer. Alat ini dipakai untuk mengukur cahaya yang dipancarkan oleh benda tertentu pada sudut yang berlainan.

Bisa dikatakan goniophotometer mengukur distribusi sumber radiasi secara spasial sehingga pengguna akan memperoleh sifat fotometri cahaya yang terlihat pada sebuah sudut.

Alat ini diketahui sudah ada sejak dulu. Bahkan, namanya diambil dari bahasa Yunani ‘gonio’ yang berarti sudut dan ‘fotometer’ yang artinya cahaya.

Goniophotometer juga memiliki fungsi lain seperti untuk mengukur fluks cahaya dan temperatur warna.

Alat ukur yang satu ini banyak ditemukan penggunaanya dalam industri otomotif sepertinya halnya alat pengukur kebisingan suara.

Pasalnya, industri otomotif membutuhkan penerangan yang cukup untuk memasangkan komponen-komponen kendaraan bermotor dengan tepat.

Untuk itu, digunakanlah alat ukur intensitas cahaya untuk memastikan bahwa cahaya yang ada di dalam ruangan mampu menunjang kinerja industri otomotif dengan baik.

3. Spektrofotometer

Spektrofotometer memiliki fungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu serta melalui sebuah materi.

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan melakukan pengukuran pada seberapa banyak jumlah cahaya sesuai dengan interaksi materi terhadap cahaya yang ditembakkan.

Spektrofotometer mendukung pengukuran intensitas cahaya untuk beberapa jenis meliputi cahaya yang terlihat oleh mata, inframerah, dan ultraviolet.

Sementara itu, materi yang dilewatinya bisa berbentuk atom atau molekul.

Cahaya yang berhasil ditangkap oleh alat akan menghasilkan nilai absorbansi yang sebanding dengan konsentrasi larutan yang ada di dalam kuvet.

Spektrofotometer terdiri dari dua jenis, yakni single-beam dan double-beam. Perbedaan kedua jenis alat ini terdapat pada proses pemberian cahaya.

  • Single Beam

Pada jenis single-beam, cahaya hanya bergerak pada satu arah sehingga hanya nilai yang diketahui hanyalah absorbansi larutan yang dimasukkan.

Jenis single-beam memiliki beberapa kelebihan seperti kemungkinan terjadinya perubahan intensitas cahaya yang disebabkan oleh fluktuasi voltase listrik.

  • Double Beam

Sedangkan alat ukur intensitas cahaya dengan jenis double-beam, nilai blangkonya bisa diukur bersama dengan larutan yang dipilih dalam satu proses yang berlangsung.

Jenis double-beam lebih unggul karena nilai absorbansi telah dikurangi terlebih dahulu dengan nilai absorbansi blanko.

4. Pengukur Intensitas Cahaya Ruangan LX-90

Pengukur intensitas cahaya ruangan LX-90 dimanfaatkan untuk mengukur intensitas cahaya pada sebuah ruangan yang memiliki rentang pengukuran dari 0 hingga 100.000 lux.

Alat ini memiliki probe diode terpisah dengan bagian utamanya.

Selain itu, terdapat kabel perpanjangan yang fleksibel untuk mendukung pembacaan hasil pengukuran yang lebih mudah walaupun tempatnya cukup sulit dijangkau.

Alat ukur LX-90 pada umumnya dipakai dalam bidang sinematografi serta desain tata cahaya.

Hal ini karena alat LX-90 mampu menentukan tingkat cahaya dengan maksimal sebelum diselenggarakannya pementasan.

Selain itu, penggunaan alat ini bisa dijumpai di rumah sakit, laboratorium, kantor, pabrik, serta tempat kerja lainnya.

Kini banyak sekali alat ukur intensitas cahaya LX-90 yang hadir dalam bentuk digital sehingga menunjang pengoperasian yang lebih mudah.

Alat ini dilengkapi dengan sensor sehingga mampu melakukan kegiatan pengukuran dengan lebih cepat dan akurat. Sensor yang dipakai pada alat ini juga sensitif terhadap cahaya.

LX-90 juga dilengkapi dengan layar LCD agar bisa menampilkan hasil pengukuran dengan jelas sehingga mempermudah pengguna dalam membacanya.

Adanya beberapa jenis alat ukur intensitas cahaya memungkinkan pengguna untuk memakai jenis alat yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran pada bidang yang berbeda.

Oleh karena itu, memahami fungsi dari masing-masing jenis diperlukan sebelum pemakaian.

Leave a Comment