Dalam dunia kerja, K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu hal yang utama. Itulah kenapa, definisi K3 harus benar-benar dipahami oleh suatu perusahaan khususnya yang memiliki tim evaluasi.
Daftar Isi
Kepanjangan dari K3
Masyarakat sering sekali rancu dengan kepanjangan K3 yang sebelumnya diartikan sebagai ketertiban, kebersihan, dan keindahan. Padahal ada pengertian yang lebih luas dari K3 yang saat ini wajib.
K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan pasti memiliki risiko terjadi kecelakaan ataupun masalah kesehatan akibat pekerjaan.
Aturan K3 sebenarnya sudah ada pada era tahun 70-an dengan keluarnya aturan pemerintah Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Selanjutnya muncul lagi aturan berupa Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No. 1 tahun 1978 yang dimanfaatkan pada industri pengolahan kayu.
Setelah berjalan, aturan ini mengalami transformasi hingga beberapa kali akhirnya pakem dari K3 ini muncul. Akhirnya K3 menjadi sesuatu yang penting dan tidak boleh diabaikan.
Pengertian K3
Pengertian atau Definisi K3 bisa menunjukkan bagaimana program ini dilakukan di berbagai perusahaan yang ada di Indonesia.
1. Menurut Pemerintah RI
Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 diartikan sebagai segala kegiatan yang diperuntukkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja.
2. Menurut ILO
Menurut salah satu lembaga yang dimiliki oleh PBB yaitu ILO, K3 diartikan sebagai kondisi yang dibuat untuk memberikan dampak positif khususnya yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan juga kesehatan.
3. Menurut Hadiningrum
K3 juga diartikan sebagai pengawasan terhadap sumber daya manusia, alat produksi, bahan, dan metode yang berhubungan dengan lingkungan kerja agar masyarakat bisa selamat atau tidak mengalami kecelakaan.
4. Menurut Robert L. Mathis& John H. Jackson
Pemberlakuan K3 dilakukan untuk menjamin keselamatan bekerja dari aktivitas kecelakaan dan juga kesehatan. Untuk kesehatan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis mulai kesehatan fisik hingga kesehatan psikologis dan emosional.
5. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara
K3 bisa diartikan sebagai suatu gagasan atau ide yang dimanfaatkan untuk menyatukan serta menyempurnakan kondisi jasmani dan rohani para pekerja.
Hal dilakukan untuk memberikan manfaat yang cukup besar. Selain itu K3 juga bisa memberikan dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.
Tujuan K3
Program K3 memiliki tujuan yang cukup luas untuk dunia kerja dan juga untuk para pekerja yang melakukan aktivitas di dalamnya. Berikut beberapa tujuan selengkapnya dari K3.
1. Tujuan Keselamatan Kerja
Menurut Djamaludin Ramlan dalam Dasar-Dasar Kesehatan Kerja (2006). Tujuan keselamatan kerja terdiri dari beberapa hal di bawah ini.
Melindungi keselamatan karyawan dari berbagai gangguan ketika mereka bekerja. Ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas secara nasional.
Penjaminan keselamatan setiap pekerja atau orang yang berada di lokasi industri.
Melakukan pemeliharaan sumber produksi dan melakukan pengaturan agar penggunaannya bisa lebih efisien.
2. Tujuan Kesehatan Kerja
Sementara itu untuk kesehatan kerja, tujuannya terdiri dari beberapa poin di bawah ini.
Dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan khususnya pada masyarakat atau pekerja. Kesehatan ini mencakup kesehatan fisik dan juga kejahatan mental demi kesejahteraan nasional.
Mencegah terjadinya gangguan fisik pada bekerja yang menyebabkan mereka tidak bisa bekerja secara maksimal.
Memberikan perlindungan kepada pekerja yang berada pada sektor-sektor yang memiliki bahaya. Salah satunya adalah sektor yang memang sudah memiliki risiko sehingga harus dikendalikan.
Menempatkan pekerja pada lingkungan yang tepat agar mereka bisa lebih nyaman. Dengan begitu kemampuan fisik dan juga psikis bisa dimanfaatkan sesuai dengan bidang.
Manfaat K3
Melaksanakan K3 juga akan memberikan manfaat yang cukup besar pada seluruh sektor. Jadi tidak hanya bekerja saja tetapi juga pemilik industri yang mendapatkan manfaat.
1. Manfaat untuk Pekerja
Seluruh pekerja yang ada pada industri juga memiliki hak untuk mendapatkan keselamatan baik itu fisik ataupun non fisik.
Ketika mereka mendapatkan gangguan baik itu berupa kecelakaan ataupun masalah kesehatan. Pekerjaan tidak akan bisa dilakukan secara maksimal.
Mereka juga tidak akan bisa mendapatkan penghasilan yang layak sehingga kesejahteraan bisa mengalami penurunan. Itulah kenapa K3 benar-benar harus dipikirkan oleh perusahaan.
Karena pada jenis atau bidang pekerjaan tertentu selalu ada risiko yang harus dipikirkan. Risiko itu bisa berhubungan dengan masalah kecelakaan atau sesuatu yang bisa mempengaruhi kesehatan sedikit demi sedikit.
2. Manfaat untuk Perusahaan
Perusahaan juga akan mendapatkan manfaat yang cukup besar meski mereka secara langsung akan lebih banyak mengeluarkan dana demi keselamatan para pekerja.
Penerapan dari K3 juga akan meningkatkan produktivitas yang dimiliki oleh perusahaan itu menjadi lebih baik. Berbagai kecelakaan yang juga bisa memicu adanya masalah di bidang produksi bisa di minimalkan.
Secara tidak langsung akan sebanding dengan keuntungan yang nantinya bisa didapatkan. Itulah kenapa penerapan kartika harus benar-benar dilakukan.
3. Manfaat untuk Masyarakat dan Negara
Secara umum negara juga akan mendapatkan manfaat yang besar. Salah satunya adalah masyarakat akan mengalami kenaikan status sosialnya. Hal ini sebanding dengan peningkatan kondisi nasional.
Definisi K3 sesuai dengan apa yang sudah dituliskan di atas bisa dimanfaatkan semua orang untuk memahami. Jadi program ini tidak hanya dibuat untuk formalitas saja tetapi memang bermanfaat untuk semua orang.
Itulah kenapa program K3 selalu menjadi salah satu hal penting ketika menjalankan suatu usaha. Apalagi bidang usaha itu memiliki risiko yang cukup tinggi untuk menyebabkan kecelakaan hingga gangguan kesehatan.