Pengertian Preventive Maintenance: Fungsi, Tujuan, Manfaat, Pentingnya

Ketika memiliki sebuah usaha, terlebih jika sudah cukup besar skalanya, tentu tidak boleh abai. Terutama soal perawatan alat dan mesin yang semakin lama mengalami penurunan (depresiasi). Preventive maintenance adalah salah satu strategi untuk menjaganya juga melakukan pemeliharaan agar semua alat tetap optimal kegunaannya. Apalagi peralatan tersebut terus beroperasi setiap hari.

Peningkatan produktivitas suatu usaha ternyata sangat ditunjang oleh pemeliharaan preventif. Strategi itulah yang menjadikan sebuah bisnis bisa berkembang untuk memenuhi permintaan pasar. Apabila mesin dan peralatan mengalami kerusakan, kegiatan produksi tidak dapat lagi berjalan. Supaya lebih paham, berikut dijelaskan tentang preventive maintenance (PM) beserta alasan pentingnya:

Pengertian Preventive Maintenance

Preventive maintenance adalah tindakan yang penting dan krusial untuk mendukung kegiatan usaha berjalan lancar. PM adalah kegiatan pencegahan berikut perawatan terhadap mesin agar tidak mengalami kerusakan. Karena pemakaian terus menerus, mesin pasti mengalami penurunan fungsi (depresiasi). Sehingga perlu sekali melakukan pemeliharaan mencegah adanya kerusakan tidak terduga.

Kegiatan perawatan akan menjaga keberlangsungan semua pekerjaan. Karena jika mesin terawat, pasti kondisinya selalu siap dipakai untuk beroperasi. Beberapa tugas yang dilakukan dalam preventive maintenance adalah inspeksi. Setelah menemukan kerusakan segera dilakukan perbaikan dan penggantian. Pembersihan dan rutin melakukan pelumasan juga termasuk tugas-tugas dalam PM.

Mengapa Preventive Maintenance Begitu Penting?

Pemeliharaan preventif dikatakan berhasil apabila mampu memperpanjang umur dari mesin dan alat produksi. Berkat adanya inspeksi, segala jenis kerusakan lebih mudah diperkirakan dan dideteksi. Berbeda dengan pabrik yang tidak menerapkan PM secara baik. Keandalan dari peralatan pasti menurun dan mempengaruhi kualitas produk.

Secara umum, preventive maintenance dibagi menjadi dua. Pertama adalah perawatan yang dilakukan secara rutin, seperti pembersihan seluruh fasilitas, pengecekan oli dan bahan bakar. Ada juga pemeliharaan yang periodik, yang mana kegiatannya mengikuti jadwal dan sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan.

Manfaat Preventive Maintenance

Pemeliharaan secara preventif menjadi hal yang tidak boleh dipisahkan dari kegiatan usaha, terlebih bagi pabrik-pabrik besar. Karena itulah, biasanya dibentuk teknisi khusus yang ditugaskan untuk melakukan perawatan dan pencegahan segala jenis kerusakan. Beberapa manfaat menerapkan preventive maintenance yang baik adalah:

1. Menambah Umur Alat dan Mesin

Peralatan produksi pasti memiliki harga yang mahal. Untuk satu kali pembelian diharapkan mampu digunakan dalam jangka yang lama. Agar bisa menambah umur dari alat dan mesin, dilakukanlah pemeliharaan secara rutin. PM akan meningkatkan kualitas semua alat dan mesin terawat. Untuk selanjutnya, alat yang kinerjanya baik akan berdampak pada kualitas produk.

2. Menjamin Keamanan

Manfaat kedua dari preventive maintenance yaitu menjamin keamanan semua pekerja di dalam ruang produksi. Peralatan yang rusak sangat mungkin mengakibatkan cedera fisik. Contohnya seperti selang yang aus dan gagal dalam memompa bahan-bahan berbahaya. Tapi dengan adanya PM, kerusakan kecil pun langsung terdeteksi. Sehingga kegunaan alat lebih optimal.

3. Mengurangi Downtime

Downtime adalah salah satu aktivitas yang bisa menyebabkan suatu perusahaan mengalami kerugian besar. Karena tanpa perencanaan sebelumnya, kegiatan operasional dihentikan akibat kerusakan pada bagian mesin. Namun jika menerapkan PM dengan baik, otomatis langsung diketahui titik permasalahan. Sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk perbaikan dan penggantian suku cadang.

4. Mencegah Biaya Perbaikan yang Besar

Preventive Maintenance adalah strategi tepat untuk meminimalisir biaya perbaikan. Apabila direncanakan dengan benar, sangat mungkin menghindarkan perusahaan dari perbaikan skala besar yang memakan biaya tinggi. Terlebih lagi jika sudah muncul kerusakan tidak terduga yang juga memerlukan budget tertentu. Khususnya untuk membayar teknisi yang lembur memperbaiki masalah.

5. Meningkatkan Efisiensi

Pemeliharaan pada mesin dengan cara preventif memang bisa membuatnya berjalan lebih efisien. Tugas-tugas seperti inspeksi ataupun penggantian pelumas dan suku cadang yang paling membantu agar alat beroperasi dengan baik. Preventive maintenance terbukti mencegah segala jenis kerusakan, bahkan dari skala kecil. Jika semuanya bagus, dampaknya bisa menghemat energi juga bahan bakar.

6. Meningkatkan Keandalan Perusahaan

Perusahaan andal adalah yang bisa memenuhi semua permintaan konsumen secara tepat waktu. Salah satu caranya yaitu dengan menjaga mesin tetap dalam kondisi baik melalui kegiatan pemeliharaan preventif. Apabila alat bisa dioperasikan, para pekerja juga terus melakukan aktivitas produksi. Kemampuan dalam menyelesaikan pesanan sesuai tenggat menunjang reputasi perusahaan.

7. Meningkatkan Produktivitas

Manfaat dari preventive maintenance yang selanjutnya adalah meningkatkan angka produktivitas. Alasan utamanya karena ketersediaan alat selama proses produksi. Sudah dijelaskan bahwa kegiatan pemeliharaan bisa mengurangi downtime. Jadi waktu yang ada digunakan untuk menyelesaikan pesanan konsumen. PM juga diyakini mampu menekan biaya produksi hingga seminimal mungkin.

8. Mengurangi Pemakaian Energi

Preventive maintenance memang memberikan manfaat yang krusial terhadap keberlangsungan kegiatan usaha. Terlebih bagi yang menargetkan penggunaan biaya paling minimal. Mesin dan peralatan yang terawat memerlukan bahan bakar lebih sedikit selama beroperasi, termasuk juga penggunaan listrik. Dan yang paling penting, tercegah dari overhaul (turun mesin).

9. Menghilangkan Pemeliharaan Tidak Perlu

Terakhir, pemeliharaan preventif memberikan manfaat untuk menghilangkan segala jenis ambiguitas. Kegiatannya yang rutin dan periodik akan mengurangi potensi perbaikan yang sebenarnya tidak diperlukan. Risiko-risiko tersebut bisa diminimalisir dengan melakukan PM. Sehingga setiap alat dipergunakan untuk tugas yang sesuai dan tepat porsinya.

Setelah membaca uraian di atas tentu sepakat bahwa preventive maintenance adalah kegiatan penting yang tidak boleh dipisahkan dari ruang produksi. Pemeliharaan terhadap mesin dan seluruh peralatan perlu dilakukan agar aktivitas tidak terganggu. Terlebih lagi, PM mampu mendeteksi hingga mengatasi kerusakan dalam waktu yang singkat. Permasalahan seperti overhaul tidak akan terjadi.

Leave a Comment