Pengertian Jembatan: Sejarah, Fungsi, Jenis-Jenis, Penjelasan Lengkap

Jembatan adalah sebuah konstruksi bangunan yang direntangkan di atas sungai maupun jurang. Artikel ini akan membahas tentang pengertian jembatan, jenis-jenis, hingga tahapan konstruksi.

Pengertian Jembatan

Berikut penjabaran dari dua sumber berbeda tentang definisi jembatan:

Menurut Ahli

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui rintangan yang berada lebih rendah (Struyk dan Veen, 1984).

Pengertian Jembatan Menurut KBBI

Jembatan diartikan sebagai jalan (dari bambu, kayu, beton dan sebagainya) yang direntangkan di atas sungai (jurang, tepi pangkalan dan sebagainya).

Sejarah Jembatan

  • Perkembangan jembatan dimulai dari masa purba. Bentuk sarana perlintasan ini pertama kali berupa arch atau lengkungan yang terbuat dari ranting, pilar batu atau batang pohon tumbang.
  • Perkembangan jembatan berlanjut menjadi terbuat dari susunan kayu, batu dan beton dengan bentuk lengkung (arch) yang sama. Ini terjadi pada era Romawi Kuno.
  • Bukti jembatan lengkung yang ditemukan di era Kekaisaran Roma menunjukkan masyarakat telah menggunakan teknologi ini untuk melintasi rintangan.
  • Mereka mempunyai kapabilitas untuk memahami material batu yang kuat dalam pembuatan jembatan. Memasuki abad ke-18, variasi jembatan kayu mulai dikembangkan.
  • Jembatan mengalami perubahan struktur yang besar saat abad ke-19. Di mana melibatkan penggunaan sistem rangka besi dalam pembuatan jembatan skala besar.
  • Selain itu, masyarakat mulai menerapkan prinsip dan komponen pembangunan jembatan, seperti girder, deck, pelengkung, penggantung kabel dan lain-lain.
  • Jembatan Coalbrookdale adalah jembatan besi pertama yang dibuat pada tahun 1776 di Inggris. Jembatan yang melintasi Sungai Cavern ini dibuat seperti setengah lingkaran.

Jenis-jenis Jembatan

Setelah mengetahui pengertian jembatan, ternyata konstruksi jembatan tidak hanya satu. Ada beberapa model jembatan untuk fungsi yang berbeda, berikut penjelasannya:

Suspension Bridge

Suspension bridge atau jembatan gantung adalah jenis jembatan yang paling sering digunakan sebagai penghubung di kawasan lembah atau jurang.

Kabel gantung (suspension) dipikul oleh kabel utama guna menahan beban. Jembatan gantung biasanya dipasang untuk panjang sekitar 1,4 km.

Cable Stayed Bridge

Salah satu contoh jembatan cable stayed bisa ditemukan di Teluk Kendari, Sulawesi Selatan. Panjang bentangnya dapat mencapai 600 meter.

Karena memiliki titik pusat massa yang cukup rendah, konstruksi jembatan ini cocok diterapkan di daerah yang rawan gempa. Beban ditopang oleh kabel yang menumpu pada tower.

Truss Bridge

Jenis berikutnya adalah jembatan truss. Jembatan ini dibuat dengan konstruksi yang khas, pasalnya kerangka truss berbentuk triangular tidak ditanam langsung ke tanah.

Dengan tiang jembatan yang saling terhubung dengan tiang lainnya menjadikan jembatan ini mempunyai kekokohan yang baik.

Beban menyebar melalui garis-garis melintang pada tiang guna mencegah penumpukan beban pada satu titik.

Arch Bridge

Diambil dari namanya, jembatan arch dibuat melengkung seperti busur panah.

Dibandingkan jembatan jenis lainnya, jembatan lengkung diakui lebih hemat material. Meski tidak banyak menggunakan material, daya ketahanannya tidak perlu lagi diragukan.

Beam Bridge

Jembatan yang nama lainnya jembatan girder ini dinilai memiliki konstruksi yang sederhana, bentuknya berupa horizontal lurus.

Dilengkapi dengan tiang pancang vertikal yang terbuat dari beton.

Tujuannya tentu untuk memperkuat jembatan. Jembatan girder umumnya digunakan untuk menjembatani dua daratan yang terpisah oleh sungai.

Fungsi Jembatan

Sesuai dengan pengertian jembatan di atas, fungsi utama jembatan tidak lain untuk menghubungkan dua titik yang dipisahkan oleh rintangan. Di sini rintangan berarti sungai, jurang, jalan, dan lainnya. Selain itu, fungsi lain jembatan adalah sebagai berikut:

  • Sarana infrastruktur pendukung
  • Sarana penyeberangan dua titik
  • Memudahkan akses kendaraan logistik atau jasa

Konstruksi Miniatur Jembatan

Jembatan tidak dibuat semata-mata menghubungkan dua titik yang terputus. Dibutuhkan perhitungan detail untuk memastikan jembatan mampu menahan beban kendaraan di atasnya.

Karena itu biasanya miniatur dibuat sebagai gambaran awal. Adapun berikut alat dan cara membuat miniatur jembatan:

1. Alat

  • Gunting
  • Cutter
  • Kuas
  • Penggaris

2. Bahan

  • Korek api
  • Stik es krim
  • Balok kayu

3. Teknik Pembuatan

Dalam konstruksi miniatur jembatan dikenal dua teknik pembuatan, yaitu:

  • Teknik Persambungan: Teknik ini dipakai untuk menyambungkan dua material atau lebih.
  • Teknik Penguatan: Teknik ini dipakai untuk memperkuat miniatur dengan bahan-bahan yang digunakan.

4. Cara Membuat

  • Merancang Desain Jembatan

Langkah pertama yang perlu dilakukan tentu merancang desain jembatan. Desain ini akan menjadi pedoman dan gambaran besar konstruksi jembatan di tahap selanjutnya.

  • Merancang Bentuk Jembatan

Setelah menyusun desain jembatan, tahapan berikutnya dilanjut dengan merancang bentuk dan sketsa jembatan.

Biarkan imajinasi berjalan untuk menciptakan bentuk dan sketsa jembatan yang unik, menarik dan tentunya memiliki nilai estetika tersendiri.

Sketsa jembatan bisa dibuat secara konvensional menggunakan kertas atau memanfaatkan aplikasi desain khusus pada komputer dan laptop.

  • Menyusun Tahapan Pembuatan

Berikutnya susun proses pembuatan jembatan secara bertahap. Susun tahapan sesuai prioritas.
Perencanaan tahapan pembuatan membantu agar konstruksi lebih terarah dan mengatur waktu pengerjaan.

  • Menentukan Bahan dan Alat yang Digunakan

Bahan dan alat adalah dua hal yang tidak bisa dilewati. Sebelum eksekusi, pastikan bahan dan alat yang dibutuhkan sudah dipersiapkan dengan lengkap.

Teknologi Konstruksi Jembatan yang Ada di Indonesia

Berikut adalah berbagai jembatan di Indonesia lengkap dengan jenisnya:

Jembatan Suramadu

Jembatan ini menghubungkan kota Surabaya dengan Pulau Madura. Jenis jembatan berupa jembatan baja, jembatan beton bertulang, dan jembatan beton praktikan.

Jembatan Limpapeh

Sama seperti di atas, berfungsi menghubungkan Surabaya dan Madura. Jenisnya berupa jembatan baja, jembatan beton bertulang, dan jembatan beton praktikan

Jembatan Palembang

Jembatan ini menghubungkan dua daratan yang ditengahnya dilalui sungai Musi. Jenis jembatan berupa jembatan beton bertulang dan beton pratikan.

Jembatan Youtefa

Jenis jembatannya adalah jembatan baja, berfungsi menjembatani Hamadi dan Holtekamp.

Itulah pembahasan lengkap seputar pengertian jembatan dan jenis-jenisnya. Ternyata jembatan dibuat sambil menyesuaikan kondisi alamnya.

Tanpa munculnya teknologi jembatan, mobilitas manusia pasti akan sangat terhambat!

Leave a Comment