Ada banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, diantaranya adalah beban yang direncanakan, jenis lapisan tanah, dan faktor non teknis seperti biaya konstruksi dan waktu pengerjakan konstruksi.
Pondasi merupakan bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk memposisikan bangunan dan menyalurkan beban yang dipindahkan dari struktur atas ke bawah lantai yang cukup kuat untuk menopangnya tanpa ada perbedaan pengendapan pada sistem struktur.
Ada berbagai macam faktor lain yang bisa mempengaruhi bentuk pondasi untuk konstruksi bangunan diantaranya:
1. Faktor arsitektural
Faktor ini dinilai berdasar pada kebutuhan jiwa manusia akan sesuatu yang indah. Struktur yang dirancang harus mengacu pada pemenuhan kebutuhan yang diantisipasi.
2. Faktor fungsional
Perencanaan struktur yang baik sangat memperhatikan fungsi bangunan. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang, Faktor fungsional sangat mempengaruhi ukuran bangunan yang dirancang.
Perancangan merupakan perhitungan setelah dilakukan analisis struktur. Ruang lingkup desain struktur beton konvensional meliputi pemilihan dimensi elemen dan penghitungan tulangan yang dibutuhkan sehingga penampang elemen memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang beban dibawah beban pelayanan dan beban akhir.
Strukturnya dirancang dengan konsep balok lemah sampai tiang kuat, di mana engsel plastik dipasang pada balok untuk meredakan energi gempa yang akan datang. Pemilihan sistem struktur atas memiliki keterkaitan yang erat dengan sistem fungsional bangunan.
Desain struktur akan mempengaruhi desain bangunan secara keseluruhan. Dalam proses perancangan struktur, perlu dicari kedekatan antara sistem struktur dengan permasalahan seperti arsitektur, efisiensi, kepraktisan, kemudahan implementasi serta biaya yang dibutuhkan.
3. Faktor kekuatan dan stabilitas struktur
Faktor ini menyangkut kemampuan struktur dalam menerima beban kerja baik beban vertikal maupun beban lateral akibat gempa bumi serta kestabilan struktur di kedua arah.
4. Faktor ekonomi dan kemudahan implementasi
Biasanya berbagai jenis sistem struktur dapat digunakan dalam sebuah bangunan. Oleh karena itu, faktor ekonomi dan kemudahan pelaksanaan merupakan faktor yang mempengaruhi sistem struktural yang akan dipilih.
5. Faktor kapasitas struktur
Pemilihan sistem struktur juga harus mempertimbangkan kemampuan struktur untuk mengakomodasi sistem pelayanan yang ada, yaitu pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Jenis pondasi yang dipilih harus dapat menjamin posisi struktur terhadap semua angkatan kerja. Selain itu tanah penyangga harus memiliki daya dukung yang cukup untuk menopang beban kerja agar tidak terjadi keruntuhan.
Dalam beberapa kasus, jika pondasi dangkal tidak dapat digunakan, maka digunakan pondasi dalam. Pondasi dalam yang sering digunakan adalah pondasi tiang pancang. Menurut Bowles (1984), pondasi tiang banyak digunakan pada struktur gedung tinggi yang tunduk pada beban lateral dan aksial.
Jenis pondasi ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun di atas medan yang luas. Daya dukung kutub yang didapat dari gesekan kulit dapat diterapkan untuk menahan gaya angkat yang terjadi. Faktor erosi sungai juga menjadi pertimbangan untuk penggunaan tiang pancang pada jembatan.
6. Kondisi tanah pondasi
Kondisi tanah pondasi berkaitan dengan pemilihan jenis pondasi yang sesuai. Ini termasuk jenis tanah, daya dukung tanah, kedalaman lapisan tanah keras, dan sebagainya.
Secara umum kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, berbagai parameter yang mempengaruhi sifat tanah diantaranya pengaruh tinggi air tanah yang mengakibatkan bobot volume tanah terendam berbeda dengan tanah yang tidak terendam di air meskipun jenis medannya sama.
Jenis tanah dengan ciri fisik dan mekanik masing-masing memberikan nilai yang kuat. mendukung medan yang berbeda. Oleh karena itu, pemilihan jenis pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai Faktor medan di tempat bangunan akan dibangun.
7. Faktor struktur di atasnya
Kondisi suprastruktur akan sangat mempengaruhi pemilihan jenis pondasi. Ini termasuk kondisi beban (ukuran beban, arah beban dan distribusi beban) dan sifat dinamis bangunan di atas.
8. Faktor lingkungan sekitar
Kondisi tapak proyek termasuk dalam batasan ini, dimana perlu diingat bahwa pekerjaan pondasi tidak boleh mengganggu atau membahayakan bangunan dan lingkungan sekitarnya.
Pondasi harus direncanakan dengan benar, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar maka akan ada bagian yang mengalami penurunan lebih besar dari pada daerah sekitarnya. Ada tiga kriteria. yang harus dipenuhi dalam desain pondasi yaitu:
- Pondasi harus diposisikan dengan benar, agar tidak tergelincir akibat pengaruh luar.
- Pondasi harus dilindungi dari geser daya dukung.
- Pondasi harus dilindungi dari penurunan permukaan tanah yang berlebihan.
9. Faktor Biaya dan waktu pengerjaan
Suatu proyek pembangunan akan memperhatikan dengan cermat Faktor waktu dan biaya dalam pelaksanaan pekerjaan, karena hal ini berkaitan erat dengan tujuan pencapaian kondisi ekonomi dalam pembangunan.
Kesimpulan
Untuk memilih jenis pondasi yang sesuai, perlu diperhatikan apakah cocok untuk berbagai kondisi di lapangan dan apakah pondasi secara ekonomi dapat diselesaikan sesuai dengan program kerja. Poin-poin berikut harus diperhatikan saat memilih jenis pondasi:
- Kondisi tanah pondasi
- Batasan karena konstruksi di atasnya (struktur atas)
- Kondisi area sekitar lokasi
- Waktu dan biaya tenaga kerja
- Kokoh, kaku dan tahan lama