Pengertian Las Aluminium: Mesin, Peralatan, Bahan, dan Prosesnya

Banyak sekali aplikasi aluminium dalam dunia industri. Las aluminium merupakan metode yang dilakukan untuk merakit produk industri yang terbuat dari material aluminium.

Aluminium adalah logam non ferro dengan karakter yang tidak dapat dimagnetisasi dan tidak dapat berkarat. Aplikasi aluminium dalam bidang industri misalnya sebagai kerangka konstruksi atas.

Apa Itu Las Aluminium?

Las aluminium adalah cara terbaik untuk merakit atau menyambung konstruksi serta produk yang dibuat dari bahan aluminium. Metode pengelasan ini khusus dilakukan untuk material aluminium.

Proses pengelasan aluminium membutuhkan persiapan dan skill khusus dibandingkan dengan proses pengelasan pelat baja. Pasalnya, material aluminium memiliki titik lebur.

Jika lapisan pelindung yang melebur bercampur dengan hasil las, maka bisa menyebabkan terjadinya cacat pada hasil las. Maka dari itu, setiap welder pengelasan aluminium harus disertifikasi dahulu.

Pada proses las aluminium, dibutuhkan perlakuan pembersihan permukaan material. Pasalnya, permukaan material mengandung aluminium oxide yang memiliki titik lebur lebih tinggi.

Peralatan untuk Pengelasan Aluminium

  • Mesin las TIG
  • Mesin las MIG
  • Regulator
  • Gerinda
  • Tabung gas
  • Palu chipping
  • Alat pelindung diri atau APD

Bahan untuk Pengelasan Aluminium

  • Filler metal
  • Gas argon
  • Elektroda tungsten
  • Gas helium

Persiapan Las Aluminium

Ketika hendak melakukan las aluminium, tentunya akan ada persiapan yang wajib dilakukan. Berikut adalah langkah persiapan sebelum proses las:

1. Cek Kalibrasi

Sebelum digunakan, mesin las aluminium harus dikalibrasi terlebih dahulu. Pasalnya, hal ini sangat berpengaruh terhadap performa dari mesin itu sendiri.

Jika kalibrasi mesin belum expired, bisa dipastikan bahwa output dan parameter mesin tersebut masih sesuai perihal voltase dan arusnya. Jika tidak, maka harus dilakukan kalibrasi.

2. Pasang Kabel Las

Kabel las pada elektroda serta kabel massa harus dipasang pada mesin lalu hubungkan keduanya pada meja kerja.

Polaritas yang direkomendasikan untuk las aluminium TIG adalah DCEP. Hal ini karena adanya proses cleaning oleh mesin las. Selain itu, bisa juga menggunakan mesin las dengan arus AC.

3. Siapkan Filler Metal dan Elektroda

Pastikan filler metal dan elektroda yang akan digunakan berada dalam kondisi layak pakai. Apabila ditemui adanya korosi pada elektroda tungsten, maka wajib dibersihkan.

Selain itu, pemilihan jenis filler metal dan elektroda juga harus disesuaikan dengan code atau welding prosedur. Untuk pengelasan GTAW, jenis tungsten yang dipakai adalah pure tungsten.

4. Pasang Tabung Gas

Pengelasan aluminium umum dilakukan menggunakan gas argon dengan kemurnian 99%. Selain itu, bisa juga dicampur dengan Helium 25%.

Pastikan bahwa tabung gas argon sudah dipasang selang dan regulator yang dihubungkan ke bagian mesin las serta welding torch.

5. Atur Arus Las

Perlu diketahui bahwa arus las merupakan parameter utama. Pemilihan arus las bisa disesuaikan dengan diameter elektroda, tebal material, dan travel speed.

Untuk pengelasan TIG, arus las dapat menggunakan rentang arus 60-110A. Sementara untuk MIG bisa menggunakan arus 140-200A.

6. Bersihkan Aluminium

Aluminium adalah material yang memiliki lapisan oksida aluminium. Perlu diketahui bahwa lapisan ini memiliki titik lebur yang lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan pembersihan.

Proses membersihkannya bisa dilakukan menggunakan aseton. Caranya dengan dioleskan ke permukaannya, lalu sikat menggunakan sikat baja yang tahan karat.

7. Pakai Alat Pelindung Diri (APD)

Saat melakukan proses pengelasan, seorang welder wajib menggunakan APD atau Alat Pelindung Diri. Pasalnya, proses pengelasan akan menimbulkan beberapa kondisi berbahaya.

Bahaya yang muncul seperti sinar las, benda jatuh, spatter, hingga asap las. Alat Pelindung diri yang bisa digunakan di antaranya adalah sarung tangan, helm pengelasan, masker, baju bengkel, dll.

Proses Pengelasan Aluminium

Setelah mempersiapkan hal-hal sebelum pengelasan, barulah langkah selanjutnya adalah melakukan proses pengelasan aluminium. Adapun langkah-langkahnya adalah berikut ini:

1. Lakukan Tack Weld

Tack weld merupakan istilah untuk las ikat. Jadi, proses las aluminium diawali dengan melakukan las ikat terlebih dahulu pada beberapa material yang akan disambung.

Tujuan proses ini adalah supaya kerataan dan ukuran welding gap material yang akan disambung tidak berubah.

2. Pastikan Sudut Filler Metal dan Elektroda Sudah Tepat

Proses pengelasan aluminium harus dilakukan menggunakan teknik yang tepat supaya memberikan hasil maksimal. Oleh karena itu, sudut filler metal dan elektroda harus sesuai.

Sudut tungsten atau elektroda untuk las TIG yang direkomendasikan adalah 70-80°. Sementara itu, sudut filler atau logam penambah adalah sekitar 45°.

3. Lelehkan Material

Untuk memperoleh hasil sambungan yang baik, maka material harus dilelehkan terlebih dahulu. Saat material sudah meleleh, dekatkan atau masukkan bahan tambahan ke busur las hingga meleleh.

Perlu diketahui bahwa jika proses pelelehan material kurang maksimal, maka bisa dipastikan bahwa hasil kekuatan hasil sambungan akan rapuh.

4. Lakukan Ayunan

Ayunan perlu dilakukan untuk memberikan hasil yang bisa mencapai ke seluruh daerah sambungan. Proses ayunan sendiri bisa dilakukan dengan beberapa tipe.

Misalnya adalah gerakan melingkar dan zig-zag. Bisa juga dengan gerakan lain sesuai dengan kemampuan welder.

5. Dekatan Tungsten pada Permukaan Material

Lakukan pendekatan atau penekanan ujung tungsten pada permukaan benda kerja. Tujuan proses ini adalah untuk mendapatkan penembusan atau penetrasi yang lebih baik.

Dengan mendekatkan tungsten pada permukaan material, maka akan menghasilkan penembusan yang lebih dalam. Sehingga, hasil pengelasan akan lebih kuat dan sempurna.

6. Turunkan Ampere

Aluminium adalah salah satu jenis material dengan sifat penghantar panas yang cukup baik. Apabila dilakukan pengelasan yang memakan waktu lama, maka material aluminium bisa cepat meleleh.

Maka dari itu, mesin las aluminium hendaknya memiliki pedak penurunan ampere. Dengan begitu, maka welder bisa lebih mudah menurunkan ampere hanya dengan cara menginjak pedal tersebut.

7. Lakukan Pengelasan Interminttent

Apabila produk yang akan dilas tidak memerlukan proses pengelasan yang kontinyu, maka welder bisa menggunakan jenis pengelasan interminttent.

Pengelasan interminttent sendiri merupakan sebuah metode pengelasan putus-putus. Pengelasan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemanasan berlebih pada material yang dilas.

8. Setelah Proses Pengelasan Aluminium

Setelah proses pengelasan selesai, bersihkan permukaan material produk dari spatter atau percikan las serta berbagai kotoran yang dihasilkan dari bekas pengelasan.

Proses membersihkan material bisa dilakukan menggunakan sikat baja yang tahan karat atau memakai wire brush tahan karat.

Las aluminium sudah sangat umum diaplikasikan dalam dunia industri maupun dilakukan oleh kalangan masyarakat.

Dengan mengetahui cara pengelasan aluminium yang baik dan benar, maka welder bisa melakukan proses ini secara alam dan hasilnya lebih maksimal.

Leave a Comment