Mengaplikasikan cat tembok tanpa plamir perlu dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar hasil akhir dapat sempurna. Teknik yang benar juga harus dipahami karena tembok tanpa plamir lebih susah untuk di cat.
Setelah memilih merk cat berkualitas dan menentukan warna yang paling sesuai dengan konsep rumah, inilah teknik yang benar dalam mengaplikasikan cat ke tembok yang tidak di plamir:
Daftar Isi
1. Tembok Harus Sudah Diplester
Plester adalah tahap akhir pada pembuatan dinding yang dilakukan dengan memberikan lapisan adonan dari campuran air, pasir, dan semen dengan tujuan membuat dinding tampak lebih rata dan rapi.
Misalnya pada dinding batu bata, plester akan diaplikasikan di atasnya agar batu bata tidak terlihat dan meski tampak mudah tapi proses ini sebenarnya membutuhkan skill yang mumpuni.
Bahkan, ternyata tidak semua tukang dapat melakukan plester dinding, jadi jika misalnya saat pengerjaan plester sudah terlihat hasilnya tidak bagus, sebaiknya hentikan pekerjaan dan cari tukang lainnya.
Sebagus apapun kombinasi warna cat yang sudah dipilih tapi jika diaplikasikan pada permukaan tembok yang tidak rata, maka dapat dipastikan jika hasilnya tidak akan bagus.
2. Plester Harus Kering Total
Tidak ada patokan pasti tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan agar plester tembok dapat mengering sempurna.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut seperti cuaca di luar (apakah sedang musim hujan atau panas), tingkat kelembaban di dalam ruangan, ketebalan plester yang diaplikasikan, dan sebagainya.
Namun umumnya, dengan tingkat kelembaban 75%, ketebalan sekitar 2 cm, dan saat musim panas, maka plester dinding dapat mengering total hanya dalam 1 hari saja.
Kering total yang dimaksud di sini bukan sekedar terasa kering saat disentuh permukaannya, tapi harus kering hingga bagian dalamnya juga.
Jika cat diaplikasikan pada plester yang masih basah, maka kualitas cat sebagus apapun akan tetap rusak karena pengaruh dari tingkat keasaman plester.
Lalu jangan paksakan untuk mengeringkan plester dengan pengering karena hanya akan menciptakan retak-retak halus pada permukaan dinding dan nantinya akan terlihat jelek saat diaplikasikan cat.
3. Haluskan Permukaan Tembok
Sebagus apapun skill yang dimiliki oleh tukang tapi tetap saja hasil plesteran tidak dapat 100% mulus karena dikerjakan secara manual.
Jadi untuk memastikan hasil cat tembok tanpa plamir nanti bagus, tembok perlu dihaluskan / diratakan seluruhnya dengan skrap amplas.
Cara ini juga bertujuan untuk membersihkan permukaan tembok dari noda atau kotoran yang menempel selama proses plester.
Permukaan tembok yang bersih dan halus akan membuat cat lebih mudah menempel, cepat kering, dan tentunya dengan finishing yang lebih bagus.
Selain itu, proses pengamplasan juga sekaligus merupakan proses pengecekan akhir dari permukaan dinding. Jadi jika ada retak halus atau permukaan tidak rata misal, dapat segera diperbaiki.
4. Tutup Area Lantai
Sebelum memulai proses mengecat, tutup seluruh area lantai yang dekat dengan tembok agar tetesan cat tidak mengotori lantai. Hal yang sama juga berlaku untuk bagian langit-langit dan barang di sekitar tembok.
Jika nantinya cipratan cat masih mengenai permukaan yang tidak diinginkan, segera bersihkan cipratan tersebut dengan kain bersih yang sudah dibasahi air.
Jangan tunggu sampai cat mengering karena nantinya lebih susah untuk dibersihkan, dan bahkan tidak akan bisa hilang seluruhnya.
5. Gunakan Cat Dasar
Jangan pernah langsung mengaplikasikan warna cat yang sudah dipilih ke permukaan tembok (baik tembok baru atau pun lama).
Biasakan untuk selalu memberikan cat dasar terlebih dulu, dan warnanya harus putih, meskipun warna cat yang sudah dipilih adalah gelap.
Dengan mengaplikasikan cat dasar, nantinya warna cat kedua akan lebih keluar, warnanya juga akan rata di seluruh permukaan tembok, dan cat akan lebih awet (tidak mudah mengelupas).
Pilihlah cat dasar ramah lingkungan berbahan akrilik, serta tidak mengandung merkuri dan logam berat. Lebih baik lagi jika cat dasar ini memiliki formula yang dapat menutupi retak-retak halus.
6. Aplikasikan Cat Kedua dengan Roll
Setelah cat dasar mengering total, aplikasikan cat kedua (yang warnanya sudah dipilih tadi) dengan roll. Alat ini akan membuat hasil akhir cat lebih rata jika dibanding dengan menggunakan kuas.
Proses pengecatan dengan roll juga termasuk lebih cepat, sehingga tidak membuang waktu. Sedangkan untuk kuas, dapat diaplikasikan pada bagian tepi, sudut, dan list dengan ukuran kuas yang sesuai area.
Baik dengan kuas ataupun roll, gunakan gerakan mengecat satu arah yaitu atas – bawah agar warnanya lebih rata dan hasil akhirnya rapi.
7. Cat dari Bagian atas dan Selesaikan Satu Bidang
Hampir seluruh tukang seharusnya sudah mengetahui teknik ini. Tapi jika Anda memutuskan untuk mengecat sendiri, maka Anda wajib tahu bahwa proses pengecatan harus dimulai dari bagian paling atas.
Tepatnya adalah tembok yang paling dekat dengan langit-langit. Jika memulai dari bawah atau tengah, maka biasanya hasil cat tidak akan rata.
Pastikan juga untuk menyelesaikan satu bidang tembok terlebih dahulu sebelum akhirnya berpindah ke bidang lain.
Karena jika satu bidang belum selesai dan sudah pindah, lalu kembali ke bidang awal saat cat sudah kering, maka ada resiko warna cat pada satu bidang tersebut tidak akan sama.
8. Aduk Cat Sesering Mungkin
Gunakan kayu atau alat lain apapun untuk mengaduk cat, dan sering-seringlah mengaduknya kembali selama proses pengecatan tembok berlangsung.
Cat yang tidak diaduk secara konsisten dapat menyebabkan bahan-bahan terpisah dan beresiko memberikan warna yang tidak sama saat cat diaplikasikan ke permukaan tembok.
Mengetahui cara yang benar mengaplikasikan cat tembok tanpa plamir sangat penting meskipun sudah menggunakan tukang, karena nantinya hasil pekerjaan tukang bisa dicek dan jika salah dapat dikoreksi.