Air menjadi komponen utama bagi kehidupan manusia. Berbagai macam cara dilakukan agar kebutuhan air dapat terpenuhi, misalnya dengan membuat sistem pengumpul air. Sistem ini biasanya berupa bangunan yang memiliki cara kerja mengatur debit air. Pada artikel ini akan dijelaskan seluk beluk mengenai pengertian bangunan air agar dapat memahami lebih jelas mekanismenya dalam mengatur pengairan bagi kehidupan.
Pengertian Bangunan Air
Secara umum pengertian bangunan air yakni bangunan yang memiliki tugas utama sebagai pengendali air yang berasal dari sungai maupun danau. Teknologi bangunan air telah ada sejak dahulu untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan Bangunan Air
Bentuk dan ukuran dari bangunan air sangatlah beragam sesuai dengan kapasitas debit air dan sifat hidraulik yang terjadi di sungai. Tujuan dari pembuatan bangunan air tentu saja untuk mengoptimalkan sumber daya air yang diperoleh dengan memperkecil faktor yang dapat merugikan.
Misalnya saja kemungkinan kekurangan air akibat sungai kering di musim kemarau dan mencegah kelebihan debit air yang memicu banjir saat musim hujan. Salah satu bangunan air yang dikenal masyarakat secara umum yakni berupa waduk dan bendungan.
Jenis Bangunan Air
Setidaknya, terdapat dua jenis bangunan air yang dipakai dalam mengelola air yang ada di sungai. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan dibangun sesuai dengan karakteristik sungai tempat bangunan air akan dibuat. Tentunya butuh analisis lebih mendalam jika akan membangun suatu bangunan air agar dapat berfungsi secara optimal dalam mengendalikan, mengumpulkan, dan mengalirkan air.
1. Groundsill
Groundsill juga sering dikenal sebagai ambang. Bangunan tersebut dibuat dalam bentuk menyilangi sungai agar dasar sungai tidak mengalami penurunan secara drastis. Groundsill terbentuk dari susunan batu-batu besar agar tidak terbawa arus sungai pada saat banjir. Manfaatnya untuk memperkecil kemiringan arus sehingga kecepatan air jadi lebih kecil dan kedalaman air bertambah.
2. Groyen
Groyen merupakan bangunan air yang memiliki fungsi merubah arah arus air sehingga arus utama menjauhi tepi tikungan luar sungai. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kecepatan aliran air di tebing dan kaki tanggul serta melindungi dari gerusan air pada tebing. Selain itu manfaat groyen yakni mengatur lebar panggul sungai dan kedalaman air untuk melindungi bangunan sadap.
Struktur Bangunan Air
Kebanyakan orang mengetahui jika bangunan air hanya sebatas waduk dan bendungan saja. Tetapi sebenarnya pengertian bangunan air lebih dari itu, dimana bangunan air memiliki struktur yang terkait satu sama lain menciptakan sistem irigasi pengairan. Berikut, pengertian beberapa struktur bangunan air yang perlu diketahui;
1. Bangunan Utama
Bangunan utama merupakan seluruh bangunan yang berfungsi sebagai induk dalam pembagian air. Biasanya bangunan air ini mencukupi kebutuhan air dalam skala besar untuk kepentingan masyarakat luas, tidak hanya pada satu kawasan saja.
Bangunan utama terletak di sungai-sungai besar dengan debit air dan aliran yang deras agar dapat beroperasi secara optimal. Contohnya seperti bendungan, PLTA, dan waduk.
2. Bangunan Irigasi
Bangunan irigasi, atau nama lainnya adalah saluran pembawa berfungsi sebagai media pembawa air dari bangunan utama ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Terdapat empat jenis saluran pembawa dalam sistem irigasi yakni; saluran primer, sekunder, tersier dan kuarter. Seluruh saluran ini saling sambung menyambung hingga pada tahap akhir. Dimana saat fase saluran telah memasuki kuarter air langsung digunakan di tanah.
3. Bangunan Sadap
Sesuai dengan namanya, bangunan sadap memiliki tugas utama sebagai pengambil air dari saluran utama ke saluran sekunder dan tersier. Bisa juga mengambil air dari saluran sekunder kemudian dialirkan menuju saluran tersier. Bangunan sadap terletak saling berdekatan dengan tiga jenis saluran pembawa dan bangunan bagi.
4. Bangunan Bagi
Salah satu pengertian bangunan air yang termasuk ke dalam struktur pengairan irigasi yang jaraknya berdampingan dengan bangunan sadap dikenal sebagai bangunan bagi. Bangunan tersebut membagi aliran air dari saluran primer ke sekunder yang memiliki pintu-pintu. Tugas utamanya sebagai pengukur dan pengatur air yang berasal dari berbagai saluran.
Sistem kerja bangunan bagi dan bangunan sadap saling berhubungan, yang mana pintu bangunan bagi bertugas mengatur muka air, sementara pintu yang terletak di bangunan sadap mengatur debit air. Pintu pengatur air hanya terletak pada saluran terbesar, sementara pintu pengukur tersebar pada bangunan sadap berskala kecil.
5. Bangunan Terjun
Bangunan terjun dibuat pada tempat tertentu untuk memotong saluran yang menyerupai terjunan. Biasanya letak bangunan ini berada di daerah berbukit untuk mencegah terjadinya gerusan. Pada saluran terbuka, bangunan terjung berfungsi sebagai pengubah kemiringan saluran menjadi lebih landai serta sebagai pengendali erosi selokan dan sungai.
6. Bangunan Got Miring
Got miring merupakan bangunan yang dibuat ketika saluran melintas di wilayah curam disertai jumlah perbedaan energi arus air yang besar. Bangunan tersebut berpotongan dengan saluran yang dipasangi lining dan aliran superkritis yang mengikuti kemiringan alam yang dilewati.
7. Bangunan Pelimpah
Selanjutnya bangunan pelimpah termasuk ke dalam pengertian bangunan air secara spesifik selain bendungan dan waduk. Bangunan ini juga dikenal dengan nama spillway yang memiliki kemampuan hidrolik untuk mengalirkan kelebihan debit air pada bendungan saat terjadi banjir. Biasanya letak bangunan pelimpah berada dalam kawasan waduk ataupun terpisah dari waduk yang memiliki pintu-pintu untuk mengontrol air.
8. Bangunan Pembilas
Salah satu bangunan air yang memiliki peran penting dalam sistem irigasi perairan adalah bangunan pembilas. Fungsinya sebagai penghadang bahan sedimen kasar yang berpotensi masuk ke dalam saluran irigasi. Bangunan ini terletak di sebelah hilir pintu pengambilan.
Secara lebih spesifik, pengertian bangunan air merupakan suatu prasarana fisik yang didalamnya terdapat berbagai macam struktur yang membentuk suatu sistem irigasi pengairan. Jadi, merupakan sebuah kekeliruan jika menganggap bangunan air hanya waduk dan bendungan saja.
Artikel di atas sekiranya dapat memberikan pemahaman lebih jauh mengenai seluk beluk bangunan air beserta tugas dan fungsinya.