Pengertian adaptor adalah alat catu daya yang sering dianggap mirip dengan charger. Namun, sebenarnya kedua alat tersebut memiliki perbedaan.
Daftar Isi
Pengertian Adaptor
Adaptor adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Artinya, tegangan arus bolak balik dapat diubah menjadi tegangan arus searah dengan menggunakan adaptor.
Adaptor bisa berfungsi sebagai alat catu daya, sehingga sering disebut pengganti aku atau baterai. Oleh karena itu adaptor sering digunakan pada peralatan elektronik.
Fungsi Adaptor
Fungsi adaptor adalah membuat arus tegangan listrik mengalir sesuai kebutuhan perangkat dengan mengubah tegangan arus listrik tinggi menjadi tegangan lebih rendah.
PLN menyalurkan arus listrik bolak balik (AC), sedangkan peralatan elektronik membutuhkan arus listrik searah (DC). Oleh karena itu, adaptor dibutuhkan untuk mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC.
Bagian-Bagian Adaptor
Adaptor membutuhkan berbagai macam komponen penyusun agar dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini bagian-bagian dari adaptor, yaitu:
Trafo atau Transformator
Transformator di dalam adaptor berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan arus daya listrik sesuai kebutuhan perangkat elektronik. Umumnya, transformator yang dipakai adalah trafo jenis penurun tegangan.
Trafo jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu lilitan primer sebagai input dan lilitan sekunder sebagai output.
Penyearah Gelombang atau Rectifier
Rectifier berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Retchiefer memiliki half wave rectifier dan full wave rectifier. Di dalam masing-masing bagian tersebut terdapat dioda yang memiliki fungsi penyearah.
Penyaring (Filter)
Filter memiliki fungsi untuk menyaring sinyal dari rectifier. Di dalam filter terdapat kondensator yang berjenis ELCO.
Pengatur Tegangan atau Voltage Regulator
Bagian adaptor yang satu ini memiliki fungsi untuk menstabilkan tegangan arus searah. Selain itu, voltage regulator berfungsi untuk melakukan kontrol pada tegangan yang dihasilkan.
Pengaturan tekanan ini bertujuan agar tegangan tidak terpengaruh oleh suhu, arus beban, atau tegangan input.
Terdapat beberapa komponen di dalam voltage regulator, yaitu:
- Transistor
- Dioda zener
- IC regulator
- Current limiting untuk pembatasan arus
- Over voltage protection untuk pelindung kelebihan tegangan
- Short circuit protection untuk pelindung dari arus pendek listrik
Cara Kerja Adaptor
Selain mengetahui pengertian adaptor, sebaiknya cari tahu juga tentang cara kerja adaptor. Bagaimana cara kerja adaptor? Berikut ini penjelasan tentang cara kerja adaptor, yaitu:
- PLN menyalurkan arus listrik melalui sumber tegangan.
- Arus listrik AC tersebut akan masuk ke dalam transformator. Setelah itu, arus AC akan diubah menjadi arus listrik DC.
- Arus listrik DC akan masuk ke dalam switching, lalu diteruskan ke dalam blok inverter.
- Di dalam blok inverter, arus DC akan kembali diubah menjadi AC.
- Arus AC akan masuk ke blok regulated.
- Kemudian, arus listrik tersebut akan diolah dioda pada half wave, penyearah, dan ELCO.
- Tegangan arus listrik tersebut akan diubah menjadi arus listrik DC kembali.
- Arus listrik DC kemudian masuk kedalam IC dan kemudian mengalir pada perangkat elektronik yang terhubung.
- Besarnya daya akan disesuaikan dengan kebutuhan perangkat elektronik tersebut.
Jenis-jenis Adaptor
Adaptor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adaptor konvensional dan adaptor switching. Apa perbedaan keduanya?
Adaptor Konvensional
Prinsip kerja adaptor konvensional adalah menurunkan tegangan arus listrik AC menjadi arus listrik DC menggunakan transformator step down.
Tegangan AC yang masuk akan diturunkan melalui transformator step down. Tegangan arus listrik tersebut kemudian akan disearahkan oleh rectifier.
Kemudian, arus listrik diratakan dengan kapasitor elektrolit. Jenis adaptor yang satu ini digunakan pada berbagai peralatan elektronik, misalnya radio, amplifier, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
Adaptor Switching
Adaptor konvensional terus dikembangkan dan disempurnakan menjadi adaptor switching atau SPMS. Jenis adaptor yang lebih baru ini tidak menggunakan transformator step down dari besi yang berukuran besar.
Adaptor switching kini menggunakan trafo switching yang berukuran lebih kecil. Keunggulan lainnya adaptor ini adalah memiliki seri on dan off, serta lebih efisien dalam penggunaan daya listrik.
Jenis adaptor switching umumnya digunakan di dalam berbagai perangkat elektronik modern, seperti televisi, power supply komputer, adaptor laptop, dan lain sebagainya.
Perbedaan Adaptor dan Charger
Adaptor sering kali dianggap sebagai benda yang sama dengan charger. Kedua alat ini memang memiliki tampilan yang hampir sama, tetapi sebenarnya keduanya juga memiliki perbedaan.
Tegangan yang Dihasilkan
Adaptor dan charger memiliki fungsi untuk mengubah arus AC (bolak balik) menjadi arus DC (searah). Namun, besarnya tegangan yang dihasilkan oleh kedua alat ini berbeda.
Tegangan yang dihasilkan adaptor lebih besar dari pada tegangan yang dihasilkan oleh charger. Ya, adaptor memang bisa menghasilkan tegangan yang cukup besar yaitu hingga 12 volt.
Frekuensi Tegangan
Perbedaan kedua terletak pada frekuensi tegangan. Adaptor dapat memiliki frekuensi tegangan yang beraneka ragam dan tentunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara charger cenderung memiliki frekuensi tegangan yang tidak berubah atau tetap stabil.
Fungsi
Adaptor dapat digunakan untuk menyuplai daya beberapa perangkat elektronik dalam waktu yang bersamaan. Sementara charger hanya bisa menyuplai daya pada satu jenis perangkat.
Pengertian adaptor adalah alat yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi arus DC sehingga bisa digunakan sebagai sumber daya bagi perangkat elektronik.
Adaptor memiliki komponen-komponen yang tersusun dan terstruktur untuk membantu mengubah arus listrik tersebut.
Meskipun sering dianggap sama, adaptor juga memiliki beberapa perbedaan yang membuatnya berbeda dengan charger.
Kini, adaptor sudah banyak digunakan untuk mendukung fungsi berbagai jenis perangkat elektronik.