Pengertian girder dalam bahasa Indonesia umum adalah gelagar. Yang banyak digunakan sebagai balok penyangga horizontal diantara struktur yang menopang balok-balok lain yang lebih kecil. Umum digunakan sebagai bagian dari konstruksi jembatan atau jalan tol dan jalan layang (flyover).
Jenis material atau bahan pembuat girder dan bentuknya juga beragam. Semuanya bisa disesuaikan dengan bentuk konstruksi yang akan dikerjakan. Masing-masing memiliki keunggulannya sendiri. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Daftar Isi
Pengertian Girder
Girder adalah sebutan yang diberikan bagi balok yang berada di antara dua penyangga. Umumnya girder terbuat dari bahan baja dengan bentuk atau profil beragam. Tapi bisa juga terbuat dari beton yang dibuat di pabrik (precast) kemudian dibawa ke lapangan untuk digunakan sebagai bagian dari konstruksi. Atau dibuat langsung di lapangan jika dibutuhkan.
Jenis Material Girder
Bahan atau material pembuat girder dibagi menjadi dua, yaitu baja atau beton. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut ini:
- Girder baja. Memiliki beberapa bentuk berbeda, misalnya bentuk atau profil I, U, box, dan lainnya.
- Jenis girder beton bertulang. Panjangnya bisa mencapai 25 meter.
- Tipe girder beton prategang. Sama seperti beton bertulang, hanya saja panjangnya bisa mencapai 40 meter.
Cara Pembuatan Girder
Karena dimensi dan berat girder, tidak mudah membuatnya sendiri di lokasi konstruksi, kecuali memang pada situasi khusus. Tapi umumnya terbagi menjadi:
- Pembuatan di pabrik. Bisa dengan ukuran standar atau custom sesuai kebutuhan. Umumnya girder baja semuanya dibuat di pabrik.
- Untuk girder beton juga bisa dibuat di pabrik, yang kemudian disebut precast. Seperti girder baja, bentuk dan ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
- Tapi girder beton juga bisa dibuat langsung di lapangan, yang disebut on-site girder. Hal ini terjadi jika bentuk atau lokasinya tidak biasa. Jadi akan lebih memudahkan dikerjakan langsung jadi di lapangan dengan menggunakan bekisting.
Bentuk dan Keunggulan Girder
Girder baja memiliki beberapa bentuk yang masing-masing memiliki kegunaannya sendiri. Pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan, lokasi dan jenis konstruksinya.
1. Girder ɪ
Girder dengan bentuk I ini biasa disebut PCI Girder, bisa terbuat dari bahan komposit atau non-komposit. Penggunaannya tergantung jenis kekuatan yang dibutuhkan juga biaya yang disediakan.
Di Indonesia jenis ini paling sering digunakan untuk pembangunan jembatan. Keunggulan jenis ini adalah kemudahan pemasangan, bisa tahan lama dan harganya lebih ekonomis. Tugas PCI Girder adalah menyalurkan beban ke bagian struktur bawah (abutment). Sehingga menghindari terjadinya persimpangan gaya.
2. Girder T
Biasa terbuat dari baja komposit, beton bertulang atau beton prategang dengan bentuk huruf T. bentuknya bisa tunggal maupun ganda. Biasanya dibuat secara custom atau khusus, disesuaikan dengan rencana pembangunannya.
Keunggulan profil girder T sangat baik digunakan untuk jembatan yang memiliki bentangan panjang, tapi tidak terlalu lebar. Contohnya adalah jembatan khusus pedestrian dan pesepeda. Bentangannya bisa mencapai 60 kaki atau sekitar 18,3 meter.
3. Girder U
Girder ini bisa berbentuk U karena dibuat dari cetakan beton berbentuk demikian. Namun di Indonesia memang belum banyak digunakan. Seperti bentuk huruf U, girder ini tipis dan langsing.
Ini yang menjadi keunggulan girder U, karena cocok digunakan untuk pembangunan jembatan di lahan sempit dan memiliki unsur estetika yang bagus. Meski langsing, ketahanannya tetap tinggi.
4. Girder Plat
Girder bentuk ini memiliki bentuk balok ukuran besar yang terdiri dari susunan plat yang disambung. Proses penyambungan bisa menggunakan baut ataupun di las, walaupun dengan di las hasilnya terlihat lebih estetik dan lebih kuat.
Keunggulan girder ini adalah mampu memvariasikan penampangnya. Misalnya dengan membuat girder lebih tinggi dan tipis pada bagian yang paling terkena gaya geser.
Sangat cocok untuk membangun jembatan jalan raya atau jembatan khusus kereta api. Dengan penguatan di beberapa titik, panjangnya bisa mencapai 200 meter.
5. Girder Box
Girder berbentuk box ini sebenarnya ada dua bentuk dasar, yaitu kotak dan trapesium. Biasa terdiri dari balok baja, balok penyangga kabel dan balok komposit. Ukurannya besar, tingginya antara 2-4 meter dengan lebar yang dapat disesuaikan dengan jumlah jalur pada jembatan (2-4 jalur).
Keunggulan girder bentuk box ini adalah mampu menopang bentangan panjang dan cocok untuk struktur jembatan lengkung atau kurva. Karena bentuk ini mampu menahan torsi dengan sangat baik. Bentuk yang disukai adalah trapesium yang dianggap lebih efisien dibandingkan bentuk kotak.
Fungsi Girder
Sebagai bagian dari konstruksi, fungsi girder adalah sebagai penyalur beban, baik beratnya sendiri maupun beban yang ditopangnya. Semua beban tersebut disalurkan oleh girder ke struktur bagian bawah (abutment) untuk diredam. Tujuan pengiriman beban tersebut adalah untuk menghindari terjadinya persimpangan beban atau gaya.
Kontraktor menggunakan girder karena konstruksi menjadi lebih praktis dan kokoh. Girder ini bisa dibuat khusus atau custom sesuai kebutuhan lapangan. Tapi jika bentuknya standar, bisa langsung memanfaatkan buatan pabrik yang sudah jadi, kemudian dipasang langsung di lapangan.
Cara Pemasangan Girder
Setelah memahami pengertian girder serta bentuk dan fungsinya untuk konstruksi, kini dibahas cara pemasangannya di lapangan. Langkahnya adalah sebagai berikut:
- Girder yang dibutuhkan akan dikirim dari pabrik atau dilakukan pengecoran langsung di lapangan jika membutuhkan bentuk dan ukuran khusus.
- Pemasangan girder akan menggunakan ‘crane’ agar bisa diangkat dan diletakkan di tempat yang dituju.
- Girder akan disusun pada bagian oprit (bagian yang menghubungkan jalanan dengan jembatan).
- Titik pemasangan diusahakan sedatar mungkin untuk mencegah terjadinya pergeseran arah lateral.
- Penyusunan segmen balik harus sejajar sesuai bagiannya, lurus dan harus hati-hati. Biasanya kontraktor menggunakan sistem sensor agar menjamin lurus.
- Pada bidang pertemuan antar balok harus diberikan pelumas agar balok dapat bergerak dan mengimbangi gaya pratekan.
- Tindakan selanjutnya adalah melakukan penegangan (stressing) dengan memberikan tegangan pada girder jembatan. Proses ini dihentikan begitu mencapai angka tegangan yang telah direncanakan sebelumnya.
- Terakhir adalah proses finishing dengan melepaskan dongkrak. Lalu mengisi ‘anchor head’ dengan adukan semen, dan diakhiri dengan proses ‘grouting.’ Yaitu pengisian rongga udara yang berada di antara sisa kawat untaian dengan tujuan mencegah korosi.
Contoh Penggunaan Girder
Seringkali tidak disadari bahwa penggunaan girder bisa dilihat contohnya di berbagai tempat. Karena sudah terbiasa sehingga tidak terlalu memperhatikan. Contoh nyatanya adalah:
- Jembatan layang yang menggunakan box girder.
- Jalur jembatan khusus kereta api yang menggunakan girder plat.
- Girder baja sebagai bahan pembuat jembatan lintas sungai.
- Jalan tol dan jalan raya yang menggunakan girder beton prategang
Demikianlah pembahasan tentang pengertian girder, lengkap dengan bahan dasar, jenis dan bentuk, keunggulan dan pemakaiannya. Pemakaian girder diharapkan akan membuat konstruksi yang dibuat menjadi kuat, tahan lama, kokoh sehingga bisa digunakan aman oleh masyarakat.