Jenis potensi bahaya atau hazard merupakan elemen lingkungan fisik yang bisa menimbulkan potensi bahaya tertentu bagi manusia. Termasuk kondisi kerja yang mengancam keselamatan dan kesehatan.
Daftar Isi
Definisi Bahaya
Bahaya adalah setiap objek, situasi, atau perilaku yang berpotensi menyebabkan cedera, penyakit, atau kerusakan properti atau lingkungan.
Bahaya kesehatan dan keselamatan ada di semua tempat kerja. Beberapa mudah diidentifikasi dan diperbaiki, sementara yang lain merupakan bahaya pekerjaan yang diperlukan dan harus dikelola dengan cara lain (misalnya, dengan memakai peralatan pelindung).
Sebagian besar bahaya pekerjaan tidak aktif atau memiliki potensi yang rendah untuk terjadi secara aktual, namun pekerja harus siap menghadapinya karena kemunculan bahaya dapat menciptakan situasi darurat.
Sumber Bahaya Potensial yang Termasuk Hazard
Secara umum, hazard atau jenis potensi bahaya bisa berupa suatu objek yang di dalamnya terdapat zat, energi atau bahkan kondisi kerja yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan dan keselamatan.
Untuk sumber potensi bahaya sendiri bisa sangat beragam. Mulai dari bahan kimia, bentuk energi, komponen mesin, situasi kerja, metode kerja dan lain sebagainya.
Adapun bentuk kerugian atau kerusakan yang diakibatkan dari bahaya potensial tersebut bisa berupa cedera, cacat fisik, kerugian produksi, kerusakan properti, kerusakan lingkungan atau kombinasinya.
Jenis Potensi Bahaya / Hazard
Dengan mengetahui bagaimana cara mengantisipasi resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi maka hal itu akan meminimalisir dampak atau kerugian yang ditimbulkan.
Adapun jenis potensi bahaya di lingkungan kerja yang perlu diketahui adalah:
1. Bahaya Fisik
Jenis bahaya ini merupakan yang paling umum dan sering terjadi di lingkungan tempat kerja. Termasuk diantaranya adalah kondisi tidak aman yang bisa menyebabkan resiko tertentu.
Seperti misalnya bisa menyebabkan resiko cedera, cacat fisik, penyakit bahkan resiko kematian.
Sebenarnya, jenis bahaya ini merupakan hal yang paling mudah untuk diidentifikasi tempatnya. Namun karena sudah terbiasa melihatnya justru sering diabaikan begitu saja.
Sebagai contoh, kondisi kabel yang tidak terawat dan bahkan terkelupas, kebocoran air dan hal sepele lainya yang dianggap tidak penting padahal beresiko menimbulkan bahaya.
Untuk potensi bahaya fisik, kimia maupun biologis bisa dilakukan upaya antisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai standar perusahaan yang berlaku.
Adapun contoh dari jenis potensi bahaya fisik antara lain adalah:
- Sambungan kabel listrik yang tidak terawat dan salah.
- Bekerja dengan jenis peralatan yang bertegangan tinggi.
- Kondisi lantai yang basah.
- Tata letak dan pengaturan area kerja yang tidak tepat.
- Kondisi pencahayaan yang tidak baik.
- Suhu dan kelembaban.
- Paparan radiasi sinar matahari secara langsung.
- Kondisi ruangan yang sempit.
- Bekerja dengan jenis peralatan power tool atau bertenaga.
- Kondisi lantai yang tidak rata atau bergelombang.
- Beban yang diterima tubuh dalam kondisi statis.
- Bahaya overheat dan benda-benda tajam.
- Peralatan kerja yang memiliki kecepatan tinggi.
- Paparan medan elektromagnetik.
2. Bahaya Bahan Kimia
Bahaya bahan kimia merupakan zat yang memiliki karakteristik dan efek tertentu yang bisa membahayakan keselamatan dan kesehatan manusia.
Adapun yang termasuk dalam contoh jenis potensi bahaya bahan kimia adalah:
- Reaksi kimia pada zat tertentu.
- Proses produksi kimia.
- Penyimpanan bahan-bahan kimia.
- Zat kimia yang mudah terbakar.
- Zat kimia yang bersifat mutagenik.
- Zat kimia yang bersifat karsinogenik.
- Zat kimia yang bersifat oksidasi.
- Zat kimia yang bersifat korosif.
3. Bahaya Biologis
Bahaya biologis merupakan zat atau organisme yang dihasilkan organisme tertentu yang bisa menimbulkan ancaman atau resiko yang membahayan kesehatan dan keselamatan manusia.
Adapun yang termasuk dalam contoh jenis potensi bahaya biologis antara lain adalah:
- Darah atau cairan tubuh lainnya.
- Kotoran manusia.
- Jamur.
- Antraks.
- Virus dan bakteri.
- Kotoran binatang.
- Tanaman yang beracun.
- Gigitan hewan.
4. Bahaya Ergonomi
Bahaya ergonomi meruapakan jenis bahaya yang muncul ketika posisi tubuh, jenis pekerjaan, serta kondisi kerja tidak sesuai.
Sebagai contoh, ketika mengangkat beban berat dengan posisi tubuh yang tidak tepat. Hal ini akan menimbulkan efek jangka pendek seperti nyeri otot.
Namun bahaya yang muncul tidak hanya memberikan dampak jangka pendek saja tetapi juga beresiko menyebabkan masalah serius untuk jangka panjangnya.
Adapun contoh jenis potensi bahaya ergonomi di lingkungan kerja adalah:
- Suasana tempat kerja yang redup atau kurang pencahayaan.
- Kondisi tempat kerja yang tidak disesuaikan dengan tubuh pekerja.
- Kebiasaan mengangkat beban berat dalam bekerja.
- Kondisi tubuh atau postur tubuh yang kurang memadai.
- Gerakan fisik yang canggung.
- Mengulang-ulang gerakan yang sama.
5. Bahaya Psikologis
Bahaya psikologis di lingkungan kerja bisa menimbulkan dampak negatif karena bisa menyebabkan seseorang mengalami tekanan mental, depresi dan bahkan gangguan kejiwaan.
Adapun yang termasuk dalam jenis potensi bahaya psikologis di tempat karja adalah:
- Kekerasan di tempat kerja.
- Kondisi tubuh mengalami kelelahan.
- Mengalami fobia pada hal-hal tertentu.
- Bullying di lingkungan tempat kerja.
- Kepemimpinan yang kurang baik di tempat kerja.
- Bekerja seorang sendiri.
- Kurangnya motivasi dalam bekerja.
- Kecepatan kerja.
- Kekurangan atau kelebihan beban kerja.
Potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerja membutuhkan upaya antisipasi yang paling tepat dan efektif. Hal ini sangat penting agar potensi bahaya tersebut tidak menimbulkan resiko tertentu.
Seperti misalnya kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian berupa cedera, cacat fisik atau kematian, kerusakan properti, produksi, lingkungan atau bahkan kombinasi dari semua dampak.
Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa saja jenis potensi bahaya di lingkungan kerja serta bagaimana langkah antisipasi yang harus dilakukan. Dengan begitu maka efeknya bisa diminimalisir.
Cara Menghindari Potensi Bahaya di Tempat Kerja
Agar terhindar dari segala macam resiko akibat adanya potensi bahaya di tempat kerja, maka cara yang perlu dilakukan adalah sepert berikut:
- Mengenali lingkungan kerja di sekitarnya sehingga lebih memahami untuk menempatkan diri secara aman dan minim resiko.
- Mengetahui jenis pekerjaan yang dilakukan termasuk bagaimana konsekuensi logis yang akan dihadapi jika tidak mengikuti SOP, lamban, tidak fokus dan lain sebagainya.
- Membiasakan diri untuk selalu mengenakan pelengkapan kerja yang aman selama bekerja, seperti misalnya sarung tangan, sepatu bot hingga kacamata.
- Mentaati peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga bisa bekerja dengan aman dan nyaman.
- Fokus pada pekerjaan yang dilakukan dan tidak memaksakan diri jika memang di luar batas kemampuan yang dimiliki.
- Selalu peka dan waspada dengan kondisi lingkungan kerja dan tidak meremehkan resiko yang bisa terjadi kapan saja.