Spesifikasi dan Karakteristik Baja – Saat ini, material baja dan baja ringan merupakan bahan bangunan yang populer digunakan daripada material kayu untuk bahan struktur bangunan. Penggunaan baja dan baja ringan sebagai struktur bangunan saat ini sangat menarik untuk dipelajari.
Banyaknya keunggulan baja dan baja ringan dibandingkan dengan bahan lain yang biasa digunakan untuk struktur bangunan seharusnya menjadikan baja dan baja ringan pilihan utama masyarakat dalam hal pembuatan struktur bangunan untuk bangunan mereka. Mengapa demikian? Mari kita pelajari bersama tentang apa itu material baja.
Daftar Isi
Apa Itu Baja Konstruksi?
Baja konstruksi adalah baja yang digunakan sebagai material pengganti beton dalam pembuatan struktur konstruksi bangunan. Semua titik pertemuan pada batang baja dihubungkan menjadi satu kesatuan dengan menggunakan mur dan baut ataupun dengan cara dilas. Semua baja itu kemudian dirangkai dengan sedemikian hingga menjadi sebuah rangka bangunan.
Profil Baja
1. Wide Flange (WF)
WF biasa digunakan untuk: balok, kolom, tiang pancang, batang rangka atas dan bawah pada rangka, balok atau kolom komposit, kanopi kantilever dan lain-lain. Istilah lain dari WF dianataranya IWF, WF, H-Beam, UB, UC, H beam, I beam, W.
2. UNP
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, hanya saja kolom tersebut jarang digunakan karena relatif mudah ditekuk. Istilah lain dari UNP diantaranya kanal U, U-channer, profil U.
3. Equal Angle (Hot Rolled)
Equal Angle biasanya digunakan untuk: anggota rangka, penguat, balok dan struktur ringan lainnya. Istilah lain dari Equal Angle diantaranya profil siku, profil L, L-shape.
4. Unequal Angle (Hot Rolled)
Penggunaan dan istilah lainnya hampir sama dengan Equal Angle.
5. Lipped Channel
Lipped Channel biasanya digunakan untuk purlins (dudukan dek atap), girts (elemen yang mendukung kelongsong dinding seperti metal sheet, dll.), member pada truss, rangka komponen arsitektur. Istilah lain dari Lipped Channel adalah balok purlin, kanal C, C-channel, profil C.
6. Equal Angle (Cold Formed)
Equal Angle pada umumnya difungsikan sebagai penguat struktur ringan, komponen rangka arsitektural dan sebagai elemen pendukung ME. Istilah lain dari Equal Angle hampir sama dengan hot rolled EA.
7. Unequal Angle (Cold Formed)
Penggunaan dan istilah lainnya hampir sama dengan Equal Angle
8. RHS (Rectangular Hollow Section)
Fungsi RHS adalah sebagai komponen rangka arsitektural (plafon, drywall, dll.), Rangka dan penyangga untuk ornamen non struktural. Istilah lain: besi hollow (istilah pasar), square profile, profile
9. SHS ( Square Hollow Section)
Penggunaannya dan istilah lainnya hampir sama dengan RHS
10. Steel Pipe
Penggunaan Steel Pipe adalah sebagai bracing (horizontal dan vertikal), balok sekunder (biasanya di bawah rangka atap), kolom arsitektural, penyangga komponen arsitektural (biasanya diekspos, karena bentuk silindernya memiliki nilai seni) Istilah lain dari steel pipe adalah steel tube, pipa.
11. T-beam
Penggunaan: balok lantai, balok kantilever (kanopi). Istilah lain dari T-beam adalah balok T.
Karakteristik dan Spesifikasi Baja
Sifat fisik
Sifat fisik baja meliputi berat, berat jenis, konduktivitas termal, dan konduktivitas listrik. Baja dapat berubah karakternya karena pengaruh beban dan panas.
Sifat mekanis
Sifat mekanis suatu material adalah kemampuan material untuk memberikan resistansi saat beban diterapkan padanya. Atau dapat dikatakan bahwa sifat mekanik adalah ketahanan material saat menopang beban yang berasal dari luar. Sifat mekanik baja meliputi:
1. Kekuatan
Karakter penting baja adalah kekuatan tarik. Saat baja dibebani, cenderung melengkung / berubah bentuk. Saat baja dibebani, terjadi deformasi. Pada saat terjadi deformasi awal, baja tersebut belum mengalami perubahan bentuk dan jika beban yang menyebabkan deformasi dilepaskan maka baja tersebut akan kembali ke bentuk semula. Deformasi ini disebut deformasi elastis karena sifat materialnya tetap elastis.
2. Daktilitas atau keuletan
Daktilitas mengacu pada kemampuan baja untuk berubah bentuk sebelum rusak. Daktilitas ini berkaitan dengan besarnya tegangan yang bersifat permanen sebelum baja putus. Daktilitas ini juga terkait dengan kemampuan kerja baja. Metode pengujian yang digunakan berupa uji tarik.
3. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya penetrasi.
permukaan baja. Metode pengujian menggunakan kekerasan Brinell, Rockwell, ultrasonik dan lainnya.
4. Kekerasan atau ketangguhan
Ketangguhan adalah perbandingan jumlah energi yang diserap oleh baja hingga rusak. Semakin rendah energi yang diserap oleh baja, baja akan semakin rapuh dan kurang tahan. Cara mengujinya adalah dengan memberi pukulan mendadak (impack atau pukul takik)
Kelebihan dan Kekurangan Baja sebagai Struktur Bangunan
Kelebihan Baja
1. Memiliki ketahanan yang tinggi meskipun lebih compact dari beton.
Dengan memiliki ketahanan yang tinggi sehingga Anda bisa memperkecil ukuran struktur dan mengurangi beban pada struktur itu sendiri. Baja sangat cocok untuk diaplikasikan pada struktur jembatan.
2. Homogenitas tinggi
Baja itu sifatnya homogen, jadi resistansinya seragam. Berbeda dengan beton yang merupakan campuran dari beberapa bahan penyusunnya, tidak mudah menempatkan kerikil dan pasir secara merata di seluruh bagian beton.
3. Daya tahan tinggi
Baja akan bertahan lama jika dirawat dengan baik. Misalnya pengecatan rutin pada permukaan baja untuk mencegah terjadinya korosi.
4. Elastis
Baja itu bersifat elastis pada tingkat tegangan yang cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula selama gaya tersebut tidak melebihi titik leleh atau elastisitas baja tersebut.
5. Daktilitas baja cukup tinggi
Dengan kemampuan baja yang bisa menahan tegangan tarik yang cukup tinggi, baja akan mengalami tegangan tarik yang cukup besar sebelum struktur itu runtuh.
6. Kemudahan instalasi dan pengerjaan
Penampang baja dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Penyambungan antar elemen pada struktur baja juga mudah, tinggal memasang baut atau bisa menggunakan pengelasan, sehingga memperlancar kegiatan proyek.
Kelemahan Baja
1. Perawatan rutin
Baja membutuhkan perawatan khusus agar kualitasnya tidak berkurang. Konstruksi baja yang bersentuhan langsung dengan udara atau air harus dicat secara berkala.
2. Penrunan kualitas akibat suhu tinggi
Baja akan mengalami penurunan kualitas yang drastis bahkan kerusakan langsung akibat suhu yang tinggi. Misalnya saat terjadi kebakaran.