Pengertian Relay: Fungsi, Jenis, Manfaat, Simbol, Cara Kerja

Relay mempunyai nama lain yaitu electromagnetic switch. Saat ini, alat elektronika ini sudah semakin sering ditemui, terutama di berbagai kendaraan seperti bus, truk, motor, mobil, dan sebagainya

Pengertian Relay

Relay adalah sebuah komponen elektronika berupa switch atau saklar yang digunakan dengan menggunakan bantuan listrik. Ada dua bagian utama dalam komponen ini.

Bagian yang pertama adalah lilitan atau elektromagnet dan bagian yang kedua merupakan bagian mekanik yang berupa seperangkat kontak saklar.

Alat ini digunakan untuk menutup atau membuka kontak saklar menggunakan gaya elektromagnetik yang dimilikinya.

Fungsi Relay

Komponen yang satu ini bisa diterapkan atau digunakan di berbagai rangkaian elektronika. Ada beberapa fungsi unik yang dimiliki oleh komponen yang satu ini.

Misalnya bagian kelistrikan pada komponen ini bekerja seperti saklar dengan adanya sebuah kontak. Fungsi-fungsi lain yang dimiliki oleh komponen yang satu ini antara lain adalah:

  • Mengendalikan sirkuit yang mempunyai tegangan tinggi. Cara alat ini melakukannya adalah dengan menggunakan sinyal yang tegangannya rendah.
  • Fungsi logika atau logic function juga bisa dijalankan oleh komponen ini.
  • Fungsi penundaan waktu atau time delay function juga tersedia di komponen yang satu ini.
  • Melindungi komponen lain seperti komponen motor yang berpotensi mengalami korsleting atau kelebihan tegangan.

Bagian Bagian Relay

Pada komponen ini, terdapat 3 bagian utama atau bagian penting, yaitu coil atau lilitan kawat, tuas atau armature, dan kontak. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga bagian utama komponen tersebut:

1. Coil

Coil yang ada di komponen elektronika ini biasanya berbentuk kumparan lilitan kawat berbahan tembaga yang mempunyai fungsi utama membangkitkan gelombang elektromagnetik.

2. Tuas atau Armature

Pada komponen elektronika ini juga terdapat armature yang dihubungkan dengan sebuah pegas. Bagian yang satu ini nantinya akan memfilter atau menyeleksi sendiri posisi Normally Close atau NC

Posisi Normally Open atau NO juga akan diseleksi oleh bagian yang satu ini. Proses seleksi kedua posisi tersebut bergantung pada tegangan yang masuk ke relay.

Pada bagian armature atau tuas ini juga akan terjadi perubahan bentuk energi. Energi elektromagnetik akan diubah menjadi energi mekanik atau energi gerak.

3. Kontak

Di komponen elektromagnetik switch ini, komponen kontak biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu kontak Normally Open atau NO dan kontak Normally Close atau NC.

Kedua kontak itu akan dihubungkan ke sebuah rangkaian, sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan.

Jenis Jenis Relay

Dalam komponen elektronika ini, terdapat istilah throw dan pole. Istilah throw memaksudkan beberapa kondisi yang ada di dalam suatu kontak.

Sedangkan istilah pole merupakan banyaknya kontak yang terdapat dalam sebuah komponen elektronika.

Berdasarkan throw dan pole tersebut, komponen elektronik ini terbagi dalam beberapa jenis berbeda, yaitu:

1. Single Pole Single Throw atau SPST

Jenis yang pertama ini mempunyai kaki terminal sebanyak 4 buah dan 2 kaki terminal lain yang fungsinya adalah sebagai switch. Ada juga 2 terminal lagi yang berguna sebagai kumparan elektromagnetik.

Dua terminal yang berfungsi sebagai kontak poin atau switch mempunyai sebuah pole dan juga sebuah throw. Itulah sebabnya jenis yang pertama ini disebut dengan nama SPST.

2. Single Pole Double Throw atau SPDT

Kemudian ada jenis kedua yang mempunyai 5 kaki terminal. Dari kelima kaki terminal tersebut, 3 diantaranya mempunyai fungsi sebagai switch. Dua kaki yang lain adalah untuk kumparan elektromagnet.

Di tiga kaki terminal yang berfungsi sebagai switch, ada dua terminal yang merupakan throw dan sebuah terminal yang merupakan pole.

3. Double Pole Single Throw atau DPST

Tipe atau jenis yang berikutnya ini mempunyai 6 kaki terminal. Dari keenam kaki terminal tersebut, 4 diantaranya berguna sebagai switch. Dan dari 4 kaki terminal itu, 2 merupakan terminal saklar.

Dan 2 lainnya dari 4 kaki terminal switch digunakan sebagai coil atau kumparan elektromagnet.

4. Double Pole Double Throw atau DPDT

Jenis yang terakhir mempunyai 8 kaki terminal yang mana 6 diantaranya digunakan sebagai switch. Dan dari 6 kaki terminal itu, 4 merupakan SPDT yang dikontrol oleh sebuah kumparan elektromagnet.

Kemudian 2 terminal lain dari 6 kaki terminal digunakan sebagai sebuah coil atau kumparan elektromagnet.

Selain 4 jenis diatas, masih ada berbagai jenis lain. Misalnya ada Triple Pole Double Throw atau 3PDT dan Four Pole

Double Throw atau 4PDT dan masih ada lagi jenis-jenis lain.

Kelebihan dan Kekurangan Relay

Banyak yang beranggapan bahwa komponen kelistrikan yang satu ini fungsinya hanya seperti saklar biasa. Padahal komponen yang mempunyai tambahan tegangan ini mempunyai kelebihan.

Kelebihan

Sebuah relay yang mempunyai tegangan DC sebesar 5 Volt dan arus yang berukuran 50 mA mampu mengendalikan lampu yang tegangannya 400 Watt 220 Volt di sebuah rangkaian circuit.

Hal ini karena adanya coil dan kontak yang fungsinya adalah sebagai tegangan kerja yang terpisah. Keduanya pun tidak saling mempengaruhi satu sama lain saat beroperasi.

Kekurangan

Sayangnya, komponen ini juga mempunyai kekurangan. Salah satunya adalah bisa menyita dan menghabiskan banyak tempat. Selain itu, kecepatan kontak pada komponen ini terbatas antara 3 ms sampai 17 ms saja.

Komponen ini juga akan menimbulkan bunyi selama kontak. Kalau komponen ini terkontaminasi debu, umur kontak bisa berkurang dan kontak di komponen ini bisa mengalami oksidasi, aus, atau muncul bunga api.

Itulah sebabnya Anda perlu menjaga relay agar kondisinya selalu baik. Lakukan pemeriksaan setelah dan sebelum penggunaan, bersihkan debu yang menempel dan lakukan perawatan lainnya seperti ketika Anda merawat berbagai komponen elektronika lain.

Leave a Comment