Senter seringkali digunakan pada malam hari untuk menerangi saat berjalan di tempat-tempat yang gelap. Untuk dapat digunakan tentunya senter memerlukan baterai supaya dapat menyala. Meskipun terlihat sederhana, ternyata terdapat proses tertentu saat menyalakan senter ini. Terdapat perubahan energi yang terjadi pada baterai yang menyalakan senter. Berikut adalah penjelasannya.
Daftar Isi
Pengertian Dari Energi
Dalam fisika, energi merupakan sebuah satuan kapasitas untuk melakukan suatu usaha ataupun pekerjaan tertentu. Nantinya, energi ini dapat berpindah-pindah melalui interaksi tertentu namun tidak dapat dibuat ataupun dihancurkan. Hal ini dikarenakan energi bersifat bisa diubah namun tidak dapat dihilangkan. Kemudian, energi ini menggunakan satuan SI Joule atau dalam rumusnya sama dengan J = kg m²/s².
Lalu, energy tersedia merupakan jumlah maksimal yang dapat digunakan untuk bekerja. Tiap-tiap energi tentunya tetap mematuhi hukum dari konservasi energi. Akibatnya akan terjadi perubahan pada suatu benda yang memiliki massa dan dikenai oleh energi tersebut. Untuk dimensi energi itu sendiri adalah SI = ML²T⁻ ².
Bentuk Energi
Diketahui, energi ini terdiri dari dua kategori yaitu kinetik dan potensial. Adapun kinetik merupakan sebuah energi yang dihasilkan dari gerakan benda, atom, elektron dan molekul yang lainnya. Sedangkan untuk energi potensial ialah suatu energi yang disimpan.
Kemudian, energi kinetic serta potensial ini pun juga terbagi menjadi beberapa contoh energi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah deskripsinya.
1. Energi Kinetik
Untuk energi kinetic sendiri terdiri dari radiasi, panas, gerak, suara dan juga listrik. Energi-energi ini tentunya dapat dilihat penggunaanya serta dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang tertentu.
Pertama adalah energi radiasi. Diketahui, energi ini berupa elektromagnetik yang bisa merambat dalam suatu gelombang transversal. Kemudian, radiasi ini terdiri dari beberapa energi yang dikenal sehari-hari misalnya adalah gelombang radio, lalu ada sinar x dan lain-lain.
Selanjutnya adalah energi panas yang merupakan energi yang bersumber dari pergerakan atom yang ada dalam suatu zat tertentu. Contohnya adalah energi dari panas bumi. Lalu ada juga energi gerak dalam suatu gerak benda sehingga semakin cepat gerakannya maka akan semakin meningkat pula energinya.
Kemudian, ada lagi energi suara yang menyebabkan zat di sekitarnya dapat bergetar. Berikutnya yang paling banyak diketahui adalah energi listrik yang biasa dihantarkan menggunakan suatu kawat dalam kabel.
2. Energi Potensial
Berikutnya adalah energi potensial. Adapun energi yang satu ini terdiri dari energi kimia, mekanik, nuklir dan juga gravitasi. Tentunya energi potensial juga berperan penting dalam keseharian meskipun kurang disadari.
Untuk energi kimia merupakan jenis energi yang biasanya tersimpan dalam suatu molekul. Adapun contoh-contohnya adalah, minyak bumi, baterai, gas alam dan lain-lain. Lalu, untuk energi mekanik adalah suatu energi yang tersimpan dalam sebuah tegangan misalnya adalah pegas.
Berikutnya ialah energi nuklir yang berada dalam suatu inti atom. Nuklir bisa juga dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik di Negara-negara maju atau juga bisa dijadikan senjata. Lebih lanjut ada energi gravitasi dimana adalah gaya tarik bumi sehingga semua benda yang jatuh pasti akan menuju ke tempat yang lebih rendah.
Perubahan Yang Terjadi Pada Baterai yang Menyalakan Senter
Seperti diketahui melalui penjelasan sebelumnya bahwa energi ini tidak dapat dimusnahkan. Namun, tentunya energi tersebut dapat diubah ataupun dikonversikan menjadi energi dalam bentuk yang lainnya. Hal ini sudah tercantum dalam suatu hukum yang disebut dengan prinsip kekekalan energi.
Saat menyalakan senter dengan menggunakan baterai maka terjadi pula perpindahan energinya. Proses perubahannya yaitu dari energi kimia kemudian berubah menjadi energi listrik dan selanjutnya berubah kembali menjadi energi cahaya yang dapat menerangi tempat-tempat yang gelap.
1. Energi Kimia Pada Baterai
Baterai diketahui merupakan suatu elemen kering dimana bagiannya terdiri dari beberapa sel elektrokimia. Adapun komponen utama yang ada dalam sebuah baterai adalah elektroda dan juga elektrolit. Kemudian, baterai biasanya dipasangkan dalam sebuah baterai sesuai dengan kutubnya masing-masing yang ditandai dengan gambar (+) dan(-).
Sel elektrokimia yang ada dalam baterai tersebut tentunya akan menghasilkan listrik. Energi ini akan terjadi dengan cara spontan apabila terjadi suatu reaksi kimia yang ada di dalam larutan kimia pada sel volta tersebut.
Di dalam baterai tersebut tersimpan sebuah energi yang berbentuk energi kimia. Nantinya energi ini dapat diubah menjadi energi listrik melalui proses-proses tertentu dan juga media penghantar yang tepat. Namun, energi kimia yang tersimpan dalam baterai ini sangat terbatas. Dengan begitu, pengguna baterai harus menggantinya dengan yang baru jika energinya sudah tidak bisa disalurkan lagi.
Berikutnya, baterai yang dipasang akan menghasilkan sebuah energi melalui sebuah proses kimia berupa listrik untuk menyalakan senter nantinya. Adapun energi listrik tersebut dihasilkan dari adanya perpindahan elektron melalui katoda dan anoda pada baterai tadi menggunakan media konduktor. Interaksi tersebut tentunya akan menghasilkan energi listrik seperti yang diinginkan.
2. Energi Listrik Pada Senter
Perubahan energi yang terjadi pada baterai yang menyalakan senter selanjutnya adalah dari energi kimia ke listrik. Setelah baterai dihubungkan dengan senter melalui penghantarnya maka energi kimia yang ada dalam baterai pun berubah menjadi energi listrik.
Arus listrik akan mengalir ketika elektron pada baterai yang ada di kutub negatif berpindah ke arah kutub yang positif. Senter tersebut menjadi alat untuk mengkonversikan energi kimia menjadi energi listrik yang nantinya bisa digunakan untuk menghasilkan cahaya.
3. Energi Cahaya Yang Dihasilkan.
Saat senter yang berisi baterai dinyalakan tentunya akan ada proses perubahan energi yang terjadi pada baterai yang menyalakan senter.
Kemudian arus yang terjadi karena reaksi kimia dalam baterai sebelumnya akan dikonversikan kembali menjadi cahaya. Caranya adalah arus listrik akan mengalir dan membuat filament yang ada pada lampu kecil di senter menjadi panas.
Setelah itu, filament akan menjadi semakin panas sehingga warna cahaya dapat dipancarkan namun tidak dapat dilihat secara kasat mata. Berikutnya akan terjadi perubahan energi yang menyebabkan lampu pada senter menyala.
Demikianlah proses perubahan energi yang terjadi pada baterai yang menyalakan senter. Energi berhasil dipindahkan sesuai dengan hukum kekekalan energi . Energi kimia yang ada pada baterai berubah bentuknya menjadi energi listrik setelah dihubungkan dengan senter, lalu berubah lagi menjadi energi cahaya setelah senter dihidupkan.
Read Also : Implementasi Energi Cahaya Menjadi Energi Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari