Tidak banyak yang tahu apa itu klinker dan kegunaannya dalam kehidupan. Oleh karena itu paparan berikut ini akan memberikan informasi mengenai pengertian klinker, apa saja bahan utama pembuatannya, hingga kegunaannya dalam kehidupan. Untuk penjelasan lebih lanjut, mari simak pemaparan dibawah ini.
Daftar Isi
Apa itu Klinker?
Banyak yang tidak mengetahui apa itu klinker. Klinker adalah sebuah material berbentuk padatan gumpalan kecil yang sering digunakan sebagai bahan utama pengikat semen, yang merupakan material nodular. Klinker ini memiliki ukuran yang sangat kecil, umumnya berukuran sekitar 3 sampai 25 milimeter.
Pada saat pembuatan semen yang memiliki bahan baku utama batu gamping dan juga bahan aluminosilikat diantaranya tanah liat ada yang namanya proses kiln. Proses kiln sendiri merupakan proses pembakaran semen.
Ketika proses pembakaran itu, lapisan lempung atau tanah liat yang ada disekitar gumpalan batubara akan mengeras karena adanya proses sintering dan membentuk material baru. Nah material itulah yang disebut dengan klinker.
Material klinker ini bisa disimpan dalam jangka waktu yang sangat panjang namun harus dalam kondisi kering. Ketika proses penyimpanan yang cukup lama itu kualitas klinker tidak menurun sama sekali.
Fungsi Utama Klinker
Karena klinker memiliki tekstur yang tidak begitu halus, oleh karena itu dalam penggunaannya klinker harus dihaluskan terlebih dahulu. Fungsi utama klinker yaitu sebagai bahan pengikat semen, sehingga semen bisa menyatu. Agar semen tidak cepat mengeras maka saat proses pembuatannya harus ditambahkan sedikit gips dengan konsentrasi 5%.
Reaksi hidrasi eksoterm merupakan fase mineral yang sangat reaktif pada semen Portland. Oleh karena itu bahan-bahannya bisa dikombinasi dengan bahan aktif lain. Penambahan bahan yang dikombinasi ini memiliki tujuan agar dapat menghasilkan beragam jenis semen.
Klinker dapat disimpan dalam jangka panjang namun harus dalam keadaan yang benar-benar kering. Karena kebutuhan klinker untuk pembuatan semen sangat besar sedangkan pabrik-pabrik semen tidak bisa mencukupi kebutuhan klinkernya sendiri maka klinker ini diperjualbelikan secara internasional dalam jumlah besar.
Komposisi Bahan Pembuatan Klinker
Material klinker sendiri terdiri atas empat fase mineral yang didapat dari proses pemanasan batu gamping dan tanah liat pada suhu yang sangat tinggi. Diantara fase mineral yang diperoleh yaitu dua jenis kalsium silikat, Ca3A1 (trikalsium aluminat), Ca2Si (Belit), Ca3Si (Alit), serta Ca4A1Fe (Kalsium Aluminoferit).
Cara pembuatan Klinker semen Portland yaitu dengan mencampurkan seluruh bahan baku yang kemudian dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Dengan suhu yang tinggi maka seluruh bahan dapat bercampur secara homogen. Suhu sintering yang dapat digunakan agar bahan-bahan dapat bereaksi yaitu 1.450 derajat Celcius.
Fase mineral besi oksida dan juga aluminum oksida penggunaannya hanya sebagai fluks untuk mengurangi suhu yang tinggi pada saat proses sintering. Kontribusi aluminum oksida dan besi oksida dalam kekuatan semen hanya sedikit. Sedangkan terbentuknya tricalcium aluminate dalam pembuatan semen khusus seperti SR (Sulfate Resistant) dan juga LH (Low Heat) harus dibatasi.
1. Bahan Baku Utama Pembuatan Klinker
Dalam pembuatan klinker bahan baku utama yang digunakan yaitu batu gamping yang dicampur dengan bahan-bahan yang memiliki kandungan aluminosilicate, contohnya seperti lempung. Pembuatan klinker juga dapat menggunakan bahan baku batu gamping tak murni. Yaitu batu gamping yang memiliki kandungan lempung.
Pembuatan klinker juga membutuhkan bahan baku kedua. Namun konsentrasi bahan baku kedua yang ditambahkan untuk membuat klinker tergantung pada tingkat kemurnian bahan baku utama. Semakin murni bahan baku utama, maka semakin tinggi konsentrasi yang dibutuhkan. Bahan baku kedua ini antara lain batu serpih, tanah liat, bijih besi, terak, pasir, dan lain sebagainya.
2. Bahan Tambahan Untuk Pembuatan Klinker
Bahan tambahan dalam pembuatan klinker yaitu gips. Gips ditambahkan karena kegunaannya sebagai bahan aditif yang dapat mencegah pengerasan semen. Selain itu gips juga menjadi bahan yang memiliki tingkat efektivitas tinggi dalam mencegah aglomerasi dan pelapisan bubuk pada permukaan tempat klinker digiling.
Selain itu bahan tambahan lain yang dapat digunakan yaitu senyawa organik seperti
Triethanolamine (TEA) digunakan dalam konsentrasi 0,1%. TEA ini juga telah terbukti sangat efektif untuk mengurangi aglomerasi. Kemudian dapat menggunakan aditif lain juga seperti etilen glikol, dodecyl-benzene sulfonat serta asam oleat.
Proses Hidrasi Mineral Klinker
Klinker akan bereaksi saat ditambahkan air ke dalamnya sehingga terbentuklah berbagai macam pasta hidrasi. Hidrat yang terbentuk diantaranya yaitu Hidrat kalsium silikat, hidrat alit dan hidrat belit. Proses hidrasi inilah yang menjadikan komponen semen dapat melekat dan lama-kelamaan menjadi keras.
Pasta hidrat ini semakin lama akan semakin keras dan menjadi kuat. Berdasarkan beberapa sumber dijelaskan bahwa 28 hari pertama merupakan fase kritis dari pengerasan semen yang terjadi. Perlu diketahui bahwa semen itu tidak mengering namun mengeras.
Dalam proses hidrasi ini semen membutuhkan air yang cukup, dan tidak boleh sampai kekurangan air. Apabila dalam proses hidrasi semen kekurangan air maka beton bisa rawan mengalami keretakan. Bahkan saat beton masih dalam usia yang belum tua.
Kegunaan Serta Kelebihan Bata Klinker
Klinker memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan. Pada awalnya klinker hanya digunakan sebagai bahan pengikat semen, namun lama-kelamaan mulai dikembangkan untuk dibuat menjadi sebuah produk material pembangunan berupa bata Klinker. Lalu apa kegunaan, kelebihan serta kekurangan bata klinker? Mari simak penjelasan berikut.
1. Kegunaan Bata Klinker Dalam Kehidupan
Bata klinker memiliki beberapa kegunaan dalam kehidupan, terutama dalam pembangunan. Di luar negeri bata klinker ini sudah banyak digunakan. Berikut ini merupakan kegunaan dari bata klinker:
- Saat ini pengguna bata klinker sebagai dinding bangunan sudah semakin banyak.. Bata klinker memiliki berat yang lebih ringan jika dibanding dengan bata lainnya. Oleh sebab itu banyak yang menggunakan bata klinker ini untuk dinding agar tidak membebani pondasi bangunan.
- Bata klinker juga banyak digunakan untuk melapisi jalan-jalan di taman, halaman rumah, dan juga taman bermain.
- Selain itu bata Klinker juga mulai banyak digunakan untuk membuat kerajinan.
2. Kelebihan Bata Klinker
Dalam penggunaannya, bata klinker memiliki berbagai kelebihan. Oleh sebab itu tidak heran jika pengguna bata klinker sudah semakin banyak. Berikut ini kelebihan dari bata klinker:
- Bata klinker memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibanding dengan bata-bata jenis lainnya.
- Daya penyerapan air bata klinker sangat rendah. Sehingga ketika tergenang oleh air, bata klinker tidak mudah hancur.
- Bata klinker tahan akan suhu yang ekstrim. Sehingga tidak heran jika bata klinker ini banyak digunakan pada belahan dunia bagian utara.
Kontribusi Kliker Terhadap Pemanasan Global Yang Terjadi
Perlu diketahui bahwa klinker ini memiliki kontribusi yang lumayan terhadap pemanasan global yang terjadi. Kontribusinya sebanyak 8% terhadap emisi karbon di seluruh dunia. Emisi karbon dihasilkan paling banyak saat proses produksi klinker.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian klinker, bahan baku pembuatan klinker, kegunaannya hingga kontribusi klinker dalam pemanasan global yang terjadi. Klinker kini bukan hanya digunakan sebagai bahan pengikat semen saja. Namun karena kelebihan yang dimiliki klinker sudah banyak digunakan sebagai bahan material yang handal.