Besaran skalar dan vektor dapat dibedakan berdasarkan unsur yang ada didalamnya. Dalam ilmu Fisika pengelompokan besaran didasarkan pada jenis satuan, nilai dan arahnya. Besaran yang dikelompokkan berdasarkan jenis satuan dibagi menjadi besaran pokok dan turunan. Sementara besaran yang dikelompokkan berdasarkan nilai dan arahnya dibagi menjadi skalar dan vektor. Lalu apa contoh besaran skalar dan vektor?
Daftar Isi
Besaran Skalar
Besaran yang dikelompokkan berdasarkan nilai nya disebut besaran skalar. Dalam hal ini faktor arah tidak diperhitungkan sama sekali. Disebut tidak memiliki arah karena besaran ini bergerak dengan nilai yang sama ke semua arah. Agar lebih jelas mari simak contoh-contoh besaran skalar berikut ini:
1. Massa
Besaran ini didapatkan dengan melakukan pengukuran menggunakan sebuah alat ukur berupa neraca. Berapa massa sebuah benda juga dapat juga dihitung dari pembagian gaya yang bekerja terhadap percepatan besaran benda yang dimaksud. Hal ini yang menjadi pembeda antara definisi massa dan berat.
2. Panjang
Saat melakukan pengukuran suatu benda memakai alat ukur maka yang didapatkan adalah besaran panjang dari sebuah benda. Sebuah besaran panjang merupakan besaran skalar dimana tidak tercantum arah yang dituju oleh benda tersebut. Perhitungan besarannya adalah murni berupa panjang.
3. Jarak
Jumlah jarak dapat dihitung menggunakan alat ukur yang sama dengan panjang, namun jarak lebih mengarah pada besaran lintasan yang ditempuh oleh sebuah benda. Selain menggunakan alat ukur, besaran jarak dapat dihitung dengan mengalikan kelajuan dengan waktu tempuh yang diperlukan.
4. Luas
Sebuah bangun datar memiliki luas yang bisa dihitung. Caranya adalah dengan mengalikan panjang dan lebar bangun datar tersebut. Hasil perhitungannya termasuk kedalam besaran skalar karena luas memiliki nilai yang sama berlaku ke semua arah.
5. Volume
Contoh besaran skalar berikutnya adalah volume. Volume termasuk kedalam besaran skalar karena tidak memiliki arah. Jika dalam bangun datar perhitungannya hanya mencakup perkalian antara panjang dan lebar benda, maka untuk mencari volume harus menambahkan menjadi perkalian antara panjang kali lebar kali tinggi benda.
6. Waktu
Waktu tempuh sebuah benda saat melaju di sebuah lintasan masuk dalam besaran skalar. Cara menghitungnya adalah dengan membagi antara jarak tempuh terhadap kelajuan. Meskipun terkait dengan waktu tempuh pergerakan benda, namun karena tidak menyebutkan arah maka besaran ini tetap masuk dalam kelompok besaran skalar.
Besaran Vektor
Jika sebuah benda memiliki nilai dan arah, maka dapat dikatakan bahwa benda tersebut memiliki besaran vektor. Besaran vektor tidak mengandung unsur nilai atau angka saja, melainkan terdapat unsur arah di dalamnya. Tidak semua benda memiliki besaran vektor, tergantung pada pernyataan yang digunakan untuk menjabarkan kegiatan benda tersebut. Contoh dari besaran vektor adalah:
1. Kecepatan
Dalam ilmu Fisika kecepatan dinyatakan sebagai besaran jarak yang harus dilalui oleh sebuah benda yang dinyatakan dengan satuan waktu. Perhitungan kecepatan melibatkan perpindahan benda, waktu tempuh yang dibutuhkan dan arah perpindahan benda. Karena itu besaran ini merupakan besaran vektor karena melibatkan arah di dalamnya.
2. Perpindahan
Dalam kalimat yang sederhana perpindahan artinya perubahan posisi sebuah benda. Dalam ilmu Fisika perpindahan dinyatakan sebagai nilai jarak yang ditempuh dengan menghitung posisi awal dan akhir sebuah objek. Perpindahan berbeda dengan jarak namun tetap merupakan bagian dari gerak lurus sebuah benda.
3. Gaya
Gerakan menarik dan mendorong yang menyebabkan pergerakan pada sebuah benda disebut gaya. Gaya juga bisa menyebabkan sebuah benda mengalami perubahan arah. Terdapat banyak jenis gaya contohnya gaya magnet, gaya pegas, gaya otot dan sebagainya.
4. Percepatan
Percepatan berbeda dengan kecepatan. Pengertian percepatan adalah sebuah perubahan kecepatan yang dialami oleh benda dan terjadi dalam kurun waktu tertentu. Baik percepatan maupun kecepatan masuk ke dalam besaran vektor jika melibatkan unsur arah didalamnya.
5. Usaha
Menurut Wikipedia usaha dapat dinyatakan sebagai energi gaya yang disalurkan terhadap sebuah benda sehingga terjadi pergerakan atau perubahan posisi. Dalam melakukan hal ini ada beberapa unsur yang terlibat yaitu energy, gaya dan perpindahan. Besarnya energi yang diberikan untuk memindahkan atau menggerakkan sebuah objek benda disebut sebagai usaha dalam ilmu Fisika.
6. Momentum
Istilah momentum populer dalam ilmu Fisika. Momentum merupakan jumlah gerak dan massa yang dimiliki oleh sebuah objek benda dan besarannya dihasilkan dari perhitungan massa benda dikali kecepatan gerak benda. Momentum tergolong dalam besaran vektor karena besaran ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan arah. Secara sederhana, momentum dikatakan sebagai waktu yang dibutuhkan agar sebuah objek berhenti bergerak.
Perbedaan Besaran Skalar dan Vektor
Setelah mengetahui contoh besaran skalar dan vektor serta sudah dijelaskan bahwa perbedaan besaran skalar dan vektor terletak pada unsur yang terlibat di dalamnya. Besaran vektor memiliki unsur arah dan nilai sementara besaran skalar hanya terdiri dari unsur nilai berupa angka. Perbedaan yang mendasar ini akan memudahkan ketika harus mengidentifikasi perbedaan diantara keduanya.
Dalam kehidupan sehari-hari contoh besaran skalar dan vektor dapat terlihat pada kegiatan manusia yang melibatkan unsur nilai dan arah di dalamnya. Misalnya ketika dua buah mobil mengalami kecelakaan dan bertubrukan. Maka waktu yang dibutuhkan hingga kedua mobil berhenti bergerak disebut sebagai momentum yang termasuk dalam golongan besaran vektor.
Namun pada saat menghitung panjang sebuah pensil maka besaran panjang yang dihasilkan tergolong ke dalam besaran skalar. Hal ini dikarenakan hasil pengukuran tidak melibatkan arah. Tentunya hasil pengukuran panjang pensil bisa dinyatakan dalam kalimat “Panjang pensil ini adalah 20 cm” dan bukan “Panjang pensil ini adalah 20 cm ke arah bawah”.
Demikian ulasan mengenai contoh besaran skalar dan vektor. Besaran ini mudah untuk dibedakan berdasarkan unsur yang terlibat di dalamnya. Walau terkadang ada kesulitan untuk memahami unsur yang digunakan, namun jika sudah memahami perbedaan inti dari besaran skalar dan vektor maka besaran tersebut dapat mudah dibedakan.