Cara membaca amperemeter sangat penting diketahui karena dalam keseharian kita menggunakan alat-alat elektronik. Dengan menggunakan amperemeter ini, Anda bisa melakukan pengawasan kuat arus listrik yang ada pada suatu alat elektronik sehingga bisa mengetahui seberapa maksimal alat tersebut bekerja.
Daftar Isi
Definisi Amperemeter
Cara membaca amperemeter bisa dilakukan dengan mengetahui definisi alat ini. Amperemeter adalah alat ukur listrik yang dipakai untuk mengetahui arus listrik yang mengalir melalui kawat penghantar. Alat ini mampu mengetahui besaran arus listrik yang dibutuhkan sebuah alat elektronik agar bekerja dengan baik.
Kegunaaan Amperemeter
Amperemeter memiliki beberapa kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut ini:
- Untuk mengukur arus listrik pada rangkaian tertutup.
- Digunakan untuk melakukan eksekusi pada alat multitester.
- Dipakai untuk mengetahui besar kebutuhan listrik pada alat-alat elektronik seperti computer, handphone, dan televisi.
Jenis- jenis Amperemeter
Amperemeter dibagi ke dalam dua jenis. Jenis amperemeter ini nantinya akan mempengaruhi tujuan penggunaannya serta cara membaca amperemeter itu sendiri.
Amperemeter AC
Amperemeter ini digunakan untuk mengetahui kuat arus pada rangkaian seri atau AC. Arus yang didapatkan oleh amperemeter jenis ini didapatkan dari penghantar yang telah terhubung ke sebuah rangkaian listrik AC.
Amperemeter DC
Amperemeter ini dipakai untuk mengetahui kuat arus pada rangkaian listrik paralel atau DC. Amperemeter ini juga bisa digunakan untuk mengukur kuat arus listrik DC yang terpasang secara seri. Penggunaannya sendiri tidak terlalu berbeda jauh dengan ketika melakukan pengukuran dengan amperemeter AC.
Macam-macam Alat Ukur Listrik
Amperemeter bukan satu-satunya alat ukur listrik yang dimanfaatkan dalam kebutuhan sehari-hari. Ada juga beberapa jenis alat ukur listrik lainnya yang cukup populer digunakan seperti:
- Voltmeter: alat ukur yang dipakai untuk mengetahui beda potensial listrik pada dua titik yang ada pada suatu rangkaian listrik.
- Ohm meter: alat ukur yang dipakai untuk mengetahui kuat hambatan pada suatu rangkaian listrik.
- Galvanometer: alat yang digunakan untuk mengetahui arus listrik pada suatu rangkaian yang relatif lemah.
Agar dapat melakukan pengukuran dengan benar pada rangkaian listrik, penting untuk menggunakan alat ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
Bentuk Alat Ukur Listrik
Secara umum, alat ukur listrik memiliki bentuk yang sama. Akan tetapi, tentu terdapat fitur yang membedakan misalnya pada skala pengukuran yang digunakan. Hal inilah salah satu faktor yang membedakan cara membaca amperemeter dengan alat ukur listrik yang lain.
Perbedaan yang ada pada satu jenis alat ukur listrik dengan yang lainnya biasanya terlihat pada bentuk skala ukuran yang dipakai serta warnanya. Skala ukur yang ada pada masing-masing alat ukur listrik sangat bergantung pada merek yang memproduksi alat ukur listrik tersebut.
Walaupun masing-masing dilengkapi dengan bentuk skala ukur yang berbeda, namun hasil nilai akhir dari pengukuran yang dilakukan tetaplah sama.
Skala ukur yang ada di pada alat ukur listrik terdiri dari skala maksimal dan skala yang ditunjuk oleh jarum ukur. Selain itu, setiap jenis alat ukur memiliki batas ukur masing-masing.
Cara Membaca Alat Ukur Listrik
Untuk membaca hasil pengukuran, baik cara membaca amperemeter ataupun alat ukur yang lainnya, Anda perlu terlebih dahulu memasangkan alat ukur yang digunakan pada alat elektronik yang akan diukur.
Setelah alat ukur dan alat elektronik terkoneksi, tunggu hingga jarum pada skala ukur bergerak dan dan berhenti pada angka tertentu pada skala ukur. Pastikan, hingga jarum pada skala ukur benar-benar berhenti dan tidak bergerak lagi.
Untuk membaca hasil ukurnya, bagilah skala yang ditunjuk oleh jarum ukur dengan skala maksimal kemudian kalikan dengan batas ukur dari alat ukur yang digunakan. Dengan cara ini, hasil ukur akan didapatkan.
Cara Membaca Amperemeter
Cara membaca amperemeter tidak semudah menggunakan alat ukur yang lain seperti penggaris atau jam. Kesulitan membaca hasil pengukuran ini biasa dijumpai pada orang yang memang belum mengetahui cara menggunakan amperemeter atau tidak memiliki pengalaman memakai alat ini sebelumnya.
Meskipun tidak semua orang bisa menggunakan dan membaca ampermeter. Namun tidak perlu khawatir, sebab pengukuran dengan amperemeter bisa dipelajari sehingga Anda bisa menggunakan dan membacanya dengan benar jika sewaktu-waktu membutuhkan.
Untuk bisa membaca pengukuran yang ditunjukkan oleh amperemeter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Pertama, penting untuk memperhatikan secara teliti skala tegangan pada alat ukur tersebut. Pada saat melakukan proses pengukuran, Anda harus melihat dengan benar skala dengan satuan Volt (V) pada amperemeter.
- Kedua, setelah proses pengukuran berlangsung perhatikan skala yang ditunjuk oleh jarum pada amperemeter. Setelah angka yang ditunjuk jarum didapatkan, kemudian bisa dilakukan hasil pencarian hasil ukur dengan penghitungan yang melibatkan skala maksimal dan batas ukur alat.
Agar lebih mudah untuk memahami cara membaca amperemeter, kita akan menggunakan pemisalan angka yang ditunjukkan skala amperemeter.
- Untuk mengukur sebuah alat elektronik digunakan ampermeter dengan skala ukur maksimal 50 Volt. Selain itu, amperemeter ini juga memiliki batas ukur sebesar 50 Volt.
- Setelah amperemeter disambungkan, jarum pada skala ukur menunjuk pada angka 15 Volt.
- Dengan begitu dari hasil pengukuran didapatkan, skala yang ditunjuk: 15 Volt, skala maksimal: 50 volt, dan batas ukur: 50 volt
- Hasil ukur didapatkan dengan cara menghitung dengan rumus berikut ini.
- Hasil Ukur = 15 V
Soal Amperemeter
Cara membaca ampermeter bisa dipelajari dan dilakukan dengan mudah dengan mengetahui apa saja hasil pengukuran yang dibutuhkan. Kemudian, tinggal masukkan setiap detail pengukuran yang dibutuhkan pada rumus untuk mendapatkan hasil pengukurannya.