Pada komponen instalasi listrik ada bagian yang disebut busbar, busbar adalah penghantar arus listrik yang bahannya terbuat dari logam atau tembaga. Busbar banyak dijumpai pada panel-panel listrik, dari yang berukuran high voltage sampai panel distribusi. Fungsi busbar ini sangat efektif jika digunakan pada rangkaian DC yang berarus besar, penggunaan busbar juga harus dilindungi khususnya jika digunakan di tempat terbuka.
Busbar berfungsi sebagai penghantar arus listrik, seperti pada kabel penghubung busbar bekerja menghantarkan arus sesuai dengan dimensinya. Pemakaian busbar sangat disarankan pada instalasi listrik bertekanan arus diatas 25 ampere, hal ini disebabkan karena akan mempermudah dalam pemasangan komponen pada bagian panel.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Konfigurasi Busbar Pada Gardu
Pada satu gardu induk, konfigurasi busbar sangat mempengaruhi kekuatan dan kehandalannya. Ada beberapa jenis konfigurasi busbar yang biasa digunakan pada instalasi gardu induk, simak ulasannya dibawah ini :
1. Konfigurasi Single Bus
Jenis konfigurasi ini adalah jenis konfigurasi busbar yang paling sederhana, sistemnya seluruh koneksi akan terhubung pada satu busbar saja.
Meskipun memiliki proteksi relay yang baik, namun penggunaan konfigurasi jenis ini memiliki kekuatan yang sangat rendah. jika terjadi gangguan diantara busbar dan circuit breaker maka akan terjadi pemadaman total.
Biaya pemasangan konfigurasi single bus ini relative murah, begitu juga dengan fleksibilitas operasinya.
2. Konfigurasi Double Bus-Double Breaker
Konfigurasi double bus-double breaker pada setiap rangkaiannya terdiri dari dua circuit breaker dan dua busbar. Jenis konfigurasi ini memiliki keandalan yang sangat tinggi. Sebab jika ada gangguan yang terjadi pada satu busbar masih dapat diisolir tanpa mempengaruhi rangkaian atau beban.
Sebaliknya jika jika ada gangguan pada salah satu rangkaian, maka tidak akan berpengaruh pada rangkaian lain atau busbar. Karena menggunakan sistem double, maka biaya pemasangan untuk konfigurasi ini lebih tinggi dibanding dengan konfigurasi single bus. Ditambah pada konfigurasi ini menggunakan proteksi relay yang lebih rumit sehingga membutuhkan area yang lebih besar.
3. Konfigurasi Main And Transfer Bus
Pada konfigurasi busbar jenis ini, menghubungkan seluruh rangkaian diantara komponen main bus dan transfer bus. Bagian yang terdapat di antara kedua busbar adalah bus tie breaker.
Konfigurasi ini memiliki tingkat keandalan yang rendah, karena mirip dengan konfigurasi single bus jika dilihat pada kondisi normal, dimana seluruh koneksi hanya terhubung pada satu busbar. Resikonya apabila nantinya terjadi gangguan pada bagian main bus, maka akan mengakibatkan pemadaman total.
Biaya instalasinya relatif lebih tinggi dibanding dengan konfigurasi single bus. Karena pada konfigurasi ini ada penambahan transfer bus dan peralatan switching.
4. Konfigurasi Double Bus-Single Breaker
Konfigurasi jenis ini menghubungkan seluruh rangkaian pada dua busbar dan diantara dua busbar tersebut terdapat dua tie breaker.
Pada saat kondisi tie breaker tertutup, maka busbar yang akan memberikan suplai pada setiap bagian rangkaian tergantung dari peralatan switchingnya. Hal ini akan mengakibatkan fleksibilitas operasi dan keandalan.
Biaya yang dibutuhkan pada konfigurasi ini lebih tinggi dibanding dengan konfigurasi single bus, karena ada penambahan busbar dan peralatan switching. Konfigurasi jenis ini membutuhkan area yang lebih besar.
5. Konfigurasi Ring Bus
Pada konfigurasi jenis ini seluruh circuit breaker saling terhubung dan akan membentuk sebuah lingkaran seperti cincin dimana rangkaiannya akan terhubung diantara dua circuit breaker.
Selama konfigurasi ini menggunakan proteksi relay yang baik, maka konfigurasi ini memiliki tingkat keandalan yang cukup tinggi. Jika gangguan terjadi pada salah satu busbar maka hanya akan mempengaruhi rangkaian yang terhubung pada busbar tersebut. Kemudian jika gangguan terjadi pada rangkaian maka tidak akan mempengaruhi rangkaian yang lainnya.
Biaya konfigurasi jenis ini lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya pada konfigurasi jenis lainnya, karena konfigurasi jenis ini menggunakan dua circuit breaker untuk setiap rangkaiannya.
6. Konfigurasi Break And A Half
Konfigurasi ini menghubungkan rangkaian diantara dua circuit breaker pada barisan tiga circuit breaker diantara dua busbar. Sehingga dapat dikatakan satu setengah circuit breaker untuk satu rangkaian. Serta memiliki tingkat keandalan yang tinggi, memiliki proteksi relay yang baik sehingga gangguan yang terjadi pada salah satu rangkaian tidak akan mempengaruhi rangkaian yang lainnya.
Biaya konfigurasinya menyesuaikan dengan jumlah rangkaian, area, dan besar tegangannya.
Cara Menentukan Ukuran Busbar Untuk Panel Industri
Cara menentukan ukuran Busbar adalah dengan menyesuaikan kebutuhan pada panel seperti apa nantinya busbar akan digunakan. Jika busbar akan digunakan untuk panel industri, maka harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
- Pertimbangkan dimensi busbar sesuai dengan kondisi normal operasi.
- Dan pertimbangkan tegangan operasional pada saat beroperasi, antara line dengan line juga antara line dengan netral.
- Pertimbangkan arus yang akan mengalir pada busbar, karena ini akan menentukan tipe dan luas penampungan busbar.
- Serta pertimbangkan juga kemampuan isolator tempat dimana busbar akan di pasang, sebab kemampuan isolator harus bisa menahan efek mekanikal yang akan timbul. Baik dari yang ditimbulkan oleh efek kenaikan temperatur busbar atau yang ditimbulkan. Karena getaran akibat gangguan hubungan singkat yang menjalar dari busbar ke isolator.
Kesimpulannya busbar adalah penghantar arus listrik untuk instalasi pada listrik yang bertekanan arus diatas 25 ampere. Sebagai informasi tambahan busbar bisa saja dibuat sendiri dengan menggunakan batang tembaga dan kabel listrik. Namun jika tidak ingin repot busbar dapat dibeli pada toko alat listrik atau tempat grosir listrik pemasok logam.