Pengertian Bestek: Fungsi, Contoh, Jenis Gambar Dalam Arsitektur

Tentu untuk sebagian orang istilah bestek adalah kata yang asing. Tidak banyak memang jika dilihat dari umum. Bestek sendiri lebih banyak diketahui oleh para kontraktor dan arsitek dalam lingkup kerja mereka.

Sebenarnya masih banyak dalam dunia arsitek berkaitan dengan istilah istilah khusus, namun kali ini hanya akan membahas mengenai bestek serta ragamnya agar pembaca juga dapat membedakan manakah yang bestek dan bukan.

Pengertian Bestek

Bestek adalah rancangan awal atau lebih umum dikenal dengan istilah design. Cangkupan bestek ini dapat berupa sebuah denah, skala dari bangunan tersebut dan juga lokasi dari sebuah proyek yang nantinya akan digarap.

Dilihat dari fungsinya, bestek sendiri yaitu memberikan sebuah gambaran akan biaya. Kuantitas dari bahan yang akan dilibatkan serta acuan dalam merancang dan menerapkan bestek tersebut.

Jenis Jenis Gambar Bestek

Gambar bestek ada bermacam macam rupanya, mulai dari denah sebuah taman sampai lokasi pertambangan. Karena memang ada banyak jenis maupun contohnya, maka jangan sampai menemui kesulitan dalam membedakannya. Agar mendapatkan wawasan lebih massive, maka berikut adalah contoh dari penjabaran gambar bestek, diantaranya:

1. Denah Bangunan

Siapa yang tidak mengetahui berkaitan dengan kosakata denah ini. Sejak sekolah dasar sudah ditanamkan pengetahuan akan denah ini. Pengertian dari denah adalah suatu gambaran yang menunjukan sebuah lokasi maupun tempat. Ragam bestek yang pertama yaitu denah. Pada umumnya perbandingan akan membuat denah ini sekitar 1:100 saja.

2. Peta Lokasi

Sedikit berbeda dengan sebelumnya yaitu mengenai denah, peta lokasi lebih pada menggambarkan lokasi dalam sebuah proyek yang akan digarap. Tidak jauh berbeda namun pada bestek peta lokasi ini terkadang ditunjukan juga bagaimana akses menuju sebuah lokasi tersebut dengan mempertimbangkan segala aspek terkait.

3.Potongan

Pada urutan selanjutnya terdapat istilah potongan. Ragam bestek nomor tiga ini memiliki arti sebuah gambaran yang terpotong dan memang sengaja dipotong untuk fungsi tertentu. Dalam potongan ini memiliki tipe gambar yang dibedakan menjadi dua macam. Keduanya yaitu potongan tipe melintang serta tipe memanjang. Sama halnya dengan denah, yaitu memerlukan skala 1:100.

4. Tampak

Pada urutan ke empat yaitu tampak. Seperti namanya tampak menggambarkan sebuah kenampakan yang bisa dilihat pada empat bagian sisinya. Skalanya juga tidak berbeda yaitu sekitar 1:100. Biasanya tampak disini adalah dari bagian depan, serta belakang. Tidak hanya itu namun juga ada tampak dari bagian samping kiri serta kebalikannya yaitu samping kanan.

5. Denah Kolam

Macam macam denah memang banyak jenisnya. Mulai dari bangunan dan kolam pun juga memang harus ada gambar denahnya. Karena membangun itu tidak sembarangan maka membuat bestek itu wajib hukumnya. Bestek adalah rancangan, maka ketika membuat rancangan kolam juga harus sesuai aturan. Biasanya kolam yang memerlukan bestek adalah yang kiranya memiliki lantai dua atau bahkan lebih.

6. Plafond

Plafon sendiri merupakan langit dari atap rumah yang memang perlu untuk dipasang. Kegunaan dari plafond ini tidak hanya mempercantik rumah tersebut namun juga melindungi para anggota rumah dari serpihan bangunan yang tidak rapi pada bagian atas. Penggambaran bestek ini perlu agar sang arsitek dan tukang bangunan mengetahui model pemasangan plafond tersebut.

7. Kusen

Pada selanjutnya merupakan denah dari kusen. Kusen sendiri adalah kayu yang diperlukan untuk bangunan rumah. Tanpa kusen rumah tidak akan kokoh dan bahkan tidak bisa dilakukan. Bangunanya memang terlihat dari luar kokoh namun jika tidak menggunakan kusen ya sama saja zonk. Perbandingan kusen ini masih sama yaitu sekitar 1:100.

8. Detail Pondasi

Urutan delapan ada detail pondasi. Dari sekian banyak faktor dan bagian dalam membangun rumah yaitu pondasinya. Memang sejatinya pondasi ini tidak terlihat namun manfaat yang dirasakan tidak main main. Dengan pondasi akan memperkuat bangunan rumah itu sendiri karena merupakan sebuah landasan. Menggambar bestek pondasi ini sangat penting untuk mematangkan rancangan. Skala yang wajib dan umum adalah 1:25.

9. Kuda Kuda Kayu

Urutan nomor setelahnya setelah detail pondasi adalah kuda kuda dari kayu. Tidak hanya kayu tapi juga baja ringan. Perbandingannya yaitu 1:10, memang harus besar karena perlu detail yang rinci. Sebenarnya karena ukuran kuda kuda asli tidak terlalu besar maka pembuatan desain ini juga bisa terlihat sangat detail. Kegunaannya dari bestek kuda kuda ini untuk memastikan ukuran panjang dan lebar dari kuda kuda.

10. Tangga

Pada poin bestek tangga ini sama skalanya dengan kuda kuda yaitu 1:10, tangga haruslah memiliki proporsi yang pas dan tidak berat sebelah. Antara bagian bawah, atas serta sampingnya juga harus simetris. Jika tidak sesuai dengan bangunan dasar maka tangga dapat terlihat lebih tinggi atau bahkan malah sangat rendah. Tentu hal ini mempengaruhi penampilan akhir dari tangga tersebut.

11. Atap

Karena bestek adalah gambaran, maka ketika pembuat atap juga memerlukan gambaran mengenai bentuk atap itu bagaimana bentuknya. Bentuk atap dapat dipilih seperti limas, prisma atau tak jarang ada yang lebih menyukai datar. Memang preferensi saja mengenai bentuk atap ini. Skala yang diperlukan biasanya sekitar 1:100 mengingat atap lumayan besar pada wujud aslinya.

Setelah tau bahwa bestek adalah rancangan ataupun gambaran yang berkaitan dengan dunia proyek, maka mempelajari hal yang ada kaitannya dengan bestek akan lebih mudah. Selain berfungsi sebagai gambaran bestek juga memberikan informasi tambahan akan biaya produksi serta jumlahnya bahan yang memang dibutuhkan dalam proses pembangunan.

Leave a Comment