Cara memadamkan api adalah salah satu basic skill yang harus dimiliki oleh semua orang. Dengan memiliki kemampuan ini apabila terjadi masalah seperti kebakaran di rumah atau di mana pun bisa diatasi dengan mudah.
Sayangnya cara memadamkan api tidak semudah yang dibayangkan oleh masyarakat. Apalagi jika apinya sudah sangat besar atau mengandung zat-zat tertentu. Untuk itu simak cara memadamkan selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
1. Pendinginan
Cara pertama untuk bisa memadamkan api adalah dengan cara mendinginkan area yang mengalami kebakaran. Cara ini bisa dilakukan secara konvensional selama memiliki cairan seperti air yang tidak mudah terbakar.
Biasanya pemadam kebakaran akan menggunakan cara ini apabila api sudah sangat besar. Mereka akan menyiramkan air dalam jumlah banyak untuk menurunkan panas dari area tersebut sehingga tidak mudah menjalar.
Untuk kebakaran yang kecil biasanya digunakan air dalam jumlah yang tidak terlalu banyak selama bisa berjalan secara konstan. Jadi bisa didinginkan dengan lebih cepat dan akhirnya api hilang.
2. Isolasi
Proses isolasi biasanya dilakukan dengan menutup suatu benda atau sesuatu yang mengalami kebakaran dengan suatu hal yang mencegah masuknya oksigen. Jadi api akan sulit membesar.
Biasanya yang sering dilakukan ketika melakukan proses isolasi ini adalah dengan menggunakan kain yang sudah dibasahi dengan air. Selanjutnya kain itu akan diletakkan di atas api sehingga bisa mencegah api melebar.
Isolasi juga bisa dilakukan dengan menutup suatu tempat yang mengalami kebakaran sehingga sulit masuk oksigen dalam jumlah yang banyak. Intinya apapun yang membuat oksigen sulit masuk bisa dianggap sebagai tindakan isolasi.
3. Solusi
Seperti halnya dalam ilmu kimia, solusi adalah mencampurkan suatu hal agar menjadi lebih encer. Dalam dunia kebakaran hal ini akan dilakukan untuk mencampur bahan tertentu ke dalam api agar segera reda.
Salah satu cara yang biasanya sering dilakukan adalah dengan memasukkan gas inert. Nantinya ke sini akan bermanfaat untuk mencegah masuknya O2 ke dalam api sehingga tidak akan semakin membesar dan merembet ke banyak hal.
Selain ditambahkan dengan gas tertentu juga bisa ditambahkan dengan serbuk ataupun bubuk. Biasanya yang sering dilakukan adalah dengan memberikan pasir dalam jumlah yang cukup banyak.
Bahan pasir ini bisa mencegah kenaikan jumlah api sehingga bisa ditekan dengan lebih mudah. Itulah kenapa sangat disarankan untuk menyiapkan bahan-bahan seperti ini di lokasi yang rawan kebakaran
4. Memisahkan Bahan Mudah Terbakar
Cara selanjutnya bisa dilakukan adalah dengan memisahkan bahan-bahan yang mudah sekali terbakar. Terkadang kebakaran bisa menjadi sangat besar karena ada pemicu dan ada juga bahan yang meningkatkan.
Biasanya pada pabrik atau tempat-tempat yang memiliki bahan yang mudah terbakar seperti bahan bakar atau bahan yang terbuat dari plastik dan kain akan dihilangkan. Dengan begitu api tidak akan bisa merembet kemana-mana.
Sayangnya kejadian di lapangan tidak demikian karena sering sekali bahan-bahan seperti itu sudah terlanjur terbakar. Jadi akan sulit untuk melakukan proses penanganan dengan cepat karena sudah merembet kemana-mana.
Tetapi apabila kebakaran sudah diketahui sejak dini. Seharusnya sudah sangat mudah untuk melakukan akomodasi bahan-bahan yang mudah terbakar agar tidak menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
5. Memutus Rantai Reaksi Api
Reaksi api sebenarnya sangat berbahaya sehingga seringkali dilakukan isolasi agar tidak ada reaksi O2 yang berjalan. Selain itu bisa juga melakukan proses pemutusan rantai reaksi api dengan cara memasukkan benda tertentu.
Reaksi bisa benar-benar dihentikan apabila dimasukkan unsur halon. Sayangnya bahan ini dilarang untuk digunakan saat ini karena bisa menyebabkan masalah seperti efek rumah kaca yang semakin meningkat.
Sebagai alternatif bisa menggunakan bahan-bahan yang bisa mengikat radikal bebas dengan mudah. Jadi reaksi CO2 yang menyebabkan panas ataupun api semakin besar bisa lebih ditekan atau ditangani.
6. Dipukul-pukul dengan Benda Tertentu
Apabila kebakaran dalam jumlah yang tidak terlalu besar dan masih bisa ditangani dengan baik. Disarankan untuk memberikan air dalam jumlah yang banyak. Jika tidak ada bisa mencari alternatif lain yaitu dengan dipukul.
Biasanya area yang terdapat tapi bisa dipukul dengan benda-benda tertentu yang sangat keras dan tidak mudah terbakar.
Setelah berkali-kali biasanya api itu akan mati dengan sendirinya tidak akan menyebabkan masalah yang cukup besar.
Ingat jangan menggunakan bahan-bahan yang mudah sekali terbakar. Percuma jika nantinya api dipukul dengan bahan yang mudah terbakar sehingga bisa meningkatkan kobaran.
7. Selalu Menyiapkan Alat Pemadam
Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan selalu menyiapkan alat pemadam kebakaran sendiri di rumah. Alat pemadam kebakaran ini bisa dibeli dengan ukuran yang cukup besar atau bisa juga ukuran yang standar.
Apabila terjadi kebakaran dan dalam kondisi yang mendadak bisa langsung menggunakan alat itu untuk disemprotkan.
Selain itu bisa juga menggunakan bahan yang lain sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Biasanya alat pemadam kebakaran dalam bentuk semprotan itu mengandung bahan-bahan seperti karbon dioksida. Selain itu juga ada yang mengandung bahan-bahan seperti busa sehingga bisa menekan terjadinya reaksi O2.
Cara memadamkan api memang ada banyak mulai dari cara konvensional hingga cara khusus. Seseorang harus memahami bagaimana cara memadamkan si jago merah dengan lebih cepat khususnya ketika terjadi di rumah.
Dengan membaca ulasan di atas Anda akan semakin paham sehingga tidak akan terlalu panik apabila terjadi kebakaran. Berbagai hal bisa diatasi dengan mudah asalkan bisa berpikir dengan baik dan mencari solusi.
Terpenting dari semua harus ada alat untuk mendeteksi sensor api atau asap. Selain itu juga ada alat untuk memadamkan api meski jumlahnya tidak banyak. Tetapi masih bisa berjalan dengan maksimal.