Mungkin beberapa dari Anda belum paham betul dengan apa yang dimaksud dengan alat ukur elektrik, macam-macam dan fungsinya. Secara singkat yaitu alat untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan, hambatan atau resistensi dan kuat arus.
Nah bacaan di bawah ini akan secara lengkap membahas tentang macam-macam alat ukur lengkap dengan fungsinya. Simak dari awal hingga akhir ya!
Sebelum membahas lebih jauh, mari mengetahui perbedaan antara elektrik dan elektronik. Hal ini sangat penting, mengingat masih banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan antara elektrik dan elektronik. Apabila merujuk pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia, elektrik merupakan sebutan lain dari listrik.
Sedangkan elektronik adalah sebutan untuk benda atau alat dengan prinsip-prinsip elektronika yang tidak bisa ditinggalkan.
Perlu diketahui juga bahwa terdapat berbagai macam alat ukur elektrik yang bisa Anda gunakan untuk membuka bengkel otomotif.
Namun Anda harus memahami fungsinya dengan baik agar tidak salah kaprah. Tenang saja, alat ini tidak memerlukan daya listrik baik dari arus AC maupun arus DC.
Daftar Isi
1. Ampere Meter
Alat ukur elektrik yang pertama adalah ampere meter. Ampere meter ini biasanya dilengkapi dengan skala untuk mengetahui nilai, mili dan mikro ampere. Tujuan alat ini adalah untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian.
Jadi bagi Anda yang sedang berkuliah di jurusan yang berkaitan dengan pengukuran listrik, maka alat ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan. Anda bisa membelinya di toko elektronik terdekat. Namun Anda harus berhati-hati ketika menggunakannya ya!
2. Volt Meter
Volt meter juga sering digunakan dalam hal kelistrikan. Pengertiannya adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan antara dua titik yang berbeda. Volt meter juga merupakan galvano meter yang sering dirangkai sedemikian rupa dengan resistor yang berhambatan tinggi.
Volt meter sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu analog dan digital. Volt meter yang analog biasanya terdapat jarum penunjuk atau yang lebih dikenal dengan pointer. Pointer ini berguna sebagai penunjuk dari nilai pengukuran.
Sedangkan volt meter digital menggunakan LCD. Perlu digaris bawahi bahwa kemampuan pengukuran pada volt meter ini terbatas, tergantung pada berapa nilai maksimal yang tertera pada alat ukur. Bagaimana sampai sini apakah bisa dipahami?
3. Ohm Meter
Alat ukur elektrik yang kedua adalah ohm meter yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur hambatan listrik, mengetahui berapa nilai resistansi suatu beban elektronika beserta mengetes berapa kontinuitas dari rangkaian seperti sekring, saklar dan lainnya. Apakah termasuk rangkaian terbuka atau terputus.
Hampir sama dengan volt meter, ohm meter juga menggunakan galvano meter yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik yang melewati hambatan listrik atau resistansi. Cara kerjanya kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
4. Watt Meter
Watt meter merupakan alat ukur elektrik yang berfungsi sebagai instrumen pengukur daya listrik dengan satuan watt. Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari ampere meter dan volt meter. Cara kerjanya yaitu mengukur secara langsung berapa daya yang terpakai pada sebuah rangkaian listrik.
Bagi Anda yang bekerja di perbengkelan, belajar kelistrikan, teknik elektro industri dan lain sebagainya, maka harus memiliki watt meter ini karena biasanya dosen akan memberikan pengajaran tentang pengukuran daya listrik menggunakan satuan watt.
Sama halnya dengan seseorang yang bekerja di pabrik, perusahaan yang bergerak di ranah kelistrikan. Alat ini bisa mengukur segala hal yang membutuhkan informasi dalam satuan watt.
5. Multimeter
Kelima adalah alat multimeter yang kegunaannya cukup banyak. Multimeter ini bisa digunakan sebagai volt meter, ampere meter dan ohm meter. Secara lebih jelasnya, multimeter merupakan alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dalam dunia otomotif untuk memeriksa semua komponen kelistrikan.
Multimeter juga sering disebut sebagai multitester atau AVO meter. Terdiri dari dua jenis yaitu analog dan digital. Jenis pengukuran dan nilainya bisa dipilih secara bebas cukup dengan memutarkan selector saja. Hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka pada display.
Nah berikut ini adalah pengukuran yang sering dilakukan oleh mekanik di bengkel otomotif atau mahasiswa di perguruan tinggi menggunakan alat multimeter:
- Pengecekan dalam sistem pengisian, starter dan lain-lain.
- Pengukuran tegangan baterai.
- Pengukuran berapa nilai hambatan kabel busi dan kabel bertegangan tinggi.
- Kontinuitas.
- Mengecek fuse dan elektrikal, aktuator dan sensor-sensor.
- Banyak lagi yang lainnya.
6. Scanner Tools
Scanner tools juga merupakan alat ukur yang tak kalah pentingnya di dunia otomotif dan kerap digunakan di bengkel mobil.
Fungsi dari scanner tools ini adalah untuk mendiagnosa sistem pada kendaraan, contohnya adalah data streaming, menghapus DTC, melakukan rewrite ECU hingga melakukan inisialisasi.
Alat ini juga bisa digunakan untuk beberapa sistem kendaraan seperti TCU, EFI, Common Rail, ABS dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun Anda harus tahu bahwa antara merek satu mobil dengan yang lainnya menggunakan scanner tools yang berbeda.
Hal ini dikarenakan tidak semua scanner tools bisa dipakai oleh semua merek mobil. Jadi Anda harus bertanya dan memiliki pengetahuan terlebih dahulu tentang hal ini sebelum menggunakan scanner tools.
Nah sekarang Anda sudah paham kan tentang macam-macam alat ukur elektrik lengkap dengan fungsinya. Anda pasti sudah bisa menjawab jika ditanya oleh guru atau dosen terkait alat apa yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus, hambatan listrik dan lain sebagainya.