Pondasi menerus merupakan jenis struktur bangunan yang sering diterapkan dalam membentuk sebuah bangunan. Cara menghitung ukuran serta anggaran pondasi ini tentu akan berbeda dengan yang lainnya. Untuk itu harus dipahami dengan baik.
Daftar Isi
Pengertian Pondasi Menerus
Pondasi menerus adalah salah satu jenis dari pondasi dangkal yang tidak membutuhkan kedalaman yang terlalu dalam. Galian tanah yang dibutuhkan untuk membuat pondasi ini umumnya tidak lebih dari 1 meter, asalnya sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Kegunaan Pondasi Menerus
Pondasi ini seringkali digunakan khusus untuk membuat struktur bangunan pada tanah yang berstruktur keras. Pondasi menerus umumnya digunakan untuk mendukung beban memanjang atau berbentuk garis. Pondasi ini bisa mendukung beban dinding dan kolom dengan jarak dekat.
Jenis pondasi ini biasanya digunakan untuk mendukung bangunan bertingkat seperti tuko, rumah dan lainnya. Perencanaan untuk membangun pondasi ini cukup mudah dan tidak terlalu rumit. Hal tersebut disebabkan karena pondasi ini sudah sering digunakan sejak dahulu.
Penggunaan bahan untuk membuat pondasi disesuaikan dengan material yang tersedia di daerah setempat. Beberapa material yang bisa digunakan adalah batu bata, beton tanpa tulang, batu kali dan lain sebagainya.
Kelebihan Pondasi Menerus
Keuntungan menggunakan pondasi ini adalah beban bangunan bisa disalurkan secara merata dengan catatan pondasi berdiri di atas tanah yang keras. Namun dibalik keunggulannya, ada sisi kelemahannya yaitu dari segi biaya yang besar dan memerlukan tenaga yang banyak.
Cara Menghitung Pondasi Menerus
Untuk dapat menyusun perencanaan pondasi menerus dengan baik, diperlukan perhitungan yang tepat terlebih dahulu. Dengan begitu anggaran yang perlu dikeluarkan bisa dihitung dengan baik. Simak informasinya berikut ini.
F = P / ơt
Rincian :
P = beban yang terdapat pada sebuah bangunan seperti bata, kuda-kuda, atap, plafon dan lainnya.
ơt = daya dukung area tanah yang diperbolehkan.
Untuk dapat mengetahui nilai ơt yang dibutuhkan, diperlukan penyelidikan tanah terlebih dahulu. Namun jika kegiatan ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka tingkat kekuatan tanah maksimal yang bisa digunakan adalah sebesar 1 kg/m2 atau 10 ton/m2.
Nilai ơt yang dimaksud adalah tanah yang terletak tepat di bawah pondasi menerus yang akan dibangun. Setiap tekstur jenis tanah memiliki nilai daya dukung per 1 kg/cm2 yang berbeda. Untuk lebih jelas, simak daftar berikut ini.
- Tanah keras memiliki ơt sebesar 1,2-2,4
- Tanah sangat keras memiliki ơt sebesar 2,4-4,8
- Tanah keras sekali memiliki ơt sebesar > 4,8
- Tanah sedang memiliki ơt sebesar 0,6-1,2
- Tanah lembek memiliki ơt sebesar 0,3-0,6
- Tanah sangat lembek memiliki ơt sebesar 0,0-0,3
Contoh Soal Pondasi Menerus
Akan terasa sulit jika memahami perhitungannya hanya dari rumus. Untuk itu, simaklah contoh berikut agar bisa mengertinya dengan lebih baik bagaimana cara perhitungan pembuatan pondasi menerus yang tepat.
Area tanah yang akan digunakan untuk mendirikan pondasi memiliki daya dukung sebesar 0.7 kg/cm2. Sedangkan berat total yang harus dipertahankan oleh pondasi sekitar 4 ton/m’. Berapakan ukuran lebar pondasi yang dibutuhkan?
Diketahui :
P = 4 ton/m’ = 4.000 kg/m’
ơt = 0.7 kg/cm2 = 7 ton/m2 = 7.000 kg/m2
Ditanya :
F = ?
Jawab :
F = P / ơt
= 4.000 / 7.000
= 0.571 m; dibulatkan menjadi F = 0.6 m = 60 cm
Lebar bawah pondasi ditentukan sesuai dengan ukuran yang sudah dihitung yaitu 60 cm. Sedangkan untuk penentuan tinggi pondasi dan lebar atasnya bisa disesuaikan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Suatu tanah yang akan dibangun pondasi memiliki daya dukung sekitar 0.9 kg/cm2. Sudah diketahui bahwa berat total yang harus ditahan oleh pondasi adalah sebesar 8 ton/m’. ditanyakan berapa lebar pondasi yang diperlukan?
Diketahui :
P = 8 ton/m’ = 8.000 kg/m’
ơt = 0.9 kg/cm2 = 9 ton/m2 = 9.000 kg/m2
Ditanya :
F = ?
Jawab :
F = P / ơt
= 8.000 / 9.000
= 0.888 m; dibulatkan menjadi F = 0.9 m = 90 cm
Sehingga bisa disimpulkan bahwa lebar bawah pondasi yang diperlukan adalah sebesar 90 cm. Untuk penentuan lebar atas dan ketinggian pondasi ini bisa ditentukan secara bebas. Namun harus tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Perbedaan Pondasi Tapak, Pondasi Rakit, Pondasi Menerus
Pondasi dengan kedalaman yang kurang dari 3 m termasuk dalam jenis pondasi dangkal. Jenis pondasi ini terdiri dari beberapa macam yang memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut.
Pondasi Menerus
Pondasi menerus disebut juga dengan strip foundation yang umumnya digunakan untuk mendukung garis beban seperti pada dinding.
Contohnya kolom praktis yang pembuatannya tidak cocok jika diterapkan melalui pondasi telapak. Pilihan terbaiknya adalah membangunnya dengan menggunakan konsep pondasi menerus.
Pondasi Rakit
Pondasi rakit terbentuk dari beton yang membentang di bagian atas seluruh area yang dimuat atau dibebani dari seluruh struktur yang tersebar di wilayah yang cukup luas sehingga pengurangan stres tanah pada pondasi juga akan berkurang.
Pondasi rakit juga dapat berfungsi untuk menghindari penurunan diferensial yang kemungkinan lebih besar akan terjadi jika pondasi lainnya yang diterapkan.
Pondasi Tapak
Pondasi ini dikenal juga dengan sebutan pad foundation. Pondasi ini mengacu pada penerapan tujuan untuk dapat mempertahankan beban terpusat dari beban titik seperti pada kolom struktural.
Dengan mengetahui pengertian serta cara perhitungan pondasi menerus memudahkan dalam hal pemilihan jenis pondasi yang sesuai dengan kebutuhan bangunan. Dengan begitu bangunan yang didirikan bisa lebih berkualitas dan memiliki fungsional yang bagus.