Pernahkah berpikir mengapa gedung atau rumah yang tinggi bisa kokoh berdiri tanpa roboh meskipun kadang terkena guncangan gempa? Jawabannya karena para arsitektur dan tukang mendirikannya dengan memperhatikan lima syarat konstruksi bangunan secara umum yang telah ditentukan. Semua struktur sudah melalui perencanaan yang matang serta pengerjaannya tidak keluar dari syarat-syarat tersebut.
Konstruksi bangunan bisa dikatakan sebagai teknik membuat juga mendirikan bangunan agar bisa awet, berkualitas, dan tahan terhadap bencana. Jenis bangunan tidak hanya terbatas pada rumah dan gedung saja, tapi juga jenis-jenis lain, seperti transportasi, air, juga bangunan khusus. Setiap konstruksi dari semua jenis bangunan memiliki 5 syarat yang harus diikuti.
Daftar Isi
Syarat-syarat Konstruksi Bangunan
Secara umum, syarat dari konstruksi bangunan berjumlah lima. Orang-orang yang ingin mendirikan bangunan harus memenuhi syarat ini agar bisa membuatnya berdiri kokoh. Selain membuat gedung tidak roboh saat terguncang gempa, syarat konstruksi juga menjadi patokan dalam menentukan biaya. Lebih jelasnya, simak penjelasan dari kelima syarat tersebut.
1. Kuat dan Awet
Syarat pertama dan paling utama adalah bangunan yang akan didirikan harus kuat juga awet. Pemenuhan dari syarat ini dapat dilakukan dengan memilih material yang berkualitas, mulai dari bata, pasir, kawat, besi, hingga semen. Rumah yang dibuat harus direncanakan dengan maksimal sehingga bisa melindungi orang-orang di dalamnya ketika terjadi bencana.
Material berkualitas juga membuat bangunan lebih tahan lama, terutama pada gedung-gedung tinggi. Konstruksi yang bagus mampu menciptakan bangunan yang bisa menjadi penopang dan kokoh hingga bertahun-tahun. Jika syarat kuat dan awet dipenuhi, pasti menguntungkan karena dapat memperkecil alokasi biaya yang dipakai untuk pemeliharaan.
2. Fungsional
Syarat konstruksi bangunan secara umum berikutnya yang wajib dipenuhi adalah fungsional. Maksudnya, ketika hendak membangun rumah, maka harus melihat kebutuhan dari pemiliknya terlebih dahulu. Dalam hal inilah mengapa proses perencanaan menjadi sangat penting. Karena bangunan tidak boleh asal dibuat, ada fungsi dan kegunaan yang perlu diperhatikan.
Konstruksi bangunan tidak hanya memperhatikan bentuk dan modelnya saja. Tapi juga mencakup komponen-komponen lain, seperti jumlah ruangan, ukuran, dan organisasi setiap elemennya. Seperti halnya membangun sebuah rumah, maka ruangnya dibuat dengan melihat jumlah anggota keluarga dari pemiliknya dan kebutuhan. Sehingga semua tercipta sesuai fungsinya.
3. Indah
Alasan mengapa banyak yang menyewa jasa arsitek untuk merancang model bangunan adalah agar bisa memenuhi syarat umum konstruksi yang ketiga. Keindahan menjadi hal yang tidak boleh diabaikan ketika ingin mendirikan sebuah bangunan. Orang-orang akan merasa tertarik dan nyaman saat melihat rumah yang mempunyai gaya unik.
Selain menimbulkan kenyamanan bagi yang melihat, pemilik dari bangunan juga lebih betah penghuninya. Syarat indah bukan hanya ditampilkan dari segi arsitektur saja, tapi mencakup semua bagian hingga interior bangunan. Semakin unik bentuk dan model dari konstruksi bangunan yang sedang dikerjakan, maka makin tinggi pula nilai estetikanya.
4. Higienis
Jangan pernah mengabaikan syarat konstruksi bangunan secara umum yang keempat ini! Higienis menjadi kunci suatu bangunan dapat melahirkan rasa nyaman kepada orang-orang yang menempatinya, baik dalam rumah maupun gedung.
Syarat higienis bukan hanya terfokus pada kebersihan, tapi pemenuhan kebutuhan sirkulasi udara dan cahaya dari luar ruangan.
Jadi setiap bangunan yang sedang didirikan, sebelumnya harus direncanakan mengenai ruang udara tersebut. Pastikan ada tempat terjadinya sirkulasi udara. Selain itu, memastikan cahaya bisa masuk ke dalam ruangan juga perlu untuk dilakukan. Ketika syarat higienis terpenuhi, maka kenyamanan dan kesehatan penghuninya pasti akan terjamin.
5. Ekonomis
Syarat umum yang terakhir dari konstruksi bangunan adalah ekonomis. Maksud dari ekonomis yaitu alokasi biaya harus dilakukan dengan sangat efektif. Hal ini dapat dipenuhi dengan cara membuat perencanaan secara rinci, terutama mengenai material. Sehingga terlihat jelas dan tidak ada pengeluaran yang sia-sia, seperti salah membeli semen.
Syarat ekonomis akan membuat laju biaya lebih efisien dan tepat sesuai perencanaan. Jumlah material dari awal hingga akhir pendirian bangunan dapat diketahui dengan melihat perencanaan. Jika lebih pun tidak akan keluar dari batas biaya yang disiapkan. Ini membuktikan bahwa pemenuhan syarat kelima dapat meminimalisir keborosan.
Bagian Konstruksi Bangunan
Rumah yang sedang ditempati bisa berdiri kokoh karena terdapat konstruksi yang menyusunnya. Secara garis besar, konstruksi bangunan dibagi atas tiga bagian. Masing-masing dari bagiannya memiliki komponen berbeda. Berikut penjelasan dari bagian-bagian tersebut:
1. Konstruksi Bawah
Bagian pertama merupakan konstruksi bangunan yang tidak tampak dari luar. Meskipun ada di dalam tanah, bagian ini berperan penting sebagai penopang agar bangunan tidak roboh. Beberapa komponen yang ada di konstruksi bawah adalah:
- Pondasi, sebagai penopang seluruh beban bangunan.
- Balok sloof, pengunci dinding supaya tidak goyah saat terjadi pergerakan tanah.
- Kolom beton.
2. Konstruksi Tengah
Konstruksi tengah menjadi bagian berikutnya dan terletak di atas balok sloof. Bagian ini terdiri dari dinding yang menjadi penutup interior serta meningkatkan estetika saat dilihat. Komponen lainnya yaitu ventilasi yang biasanya berupa jendela dan pintu. Keduanya diperlukan agar terjadi pertukaran udara sehingga penghuni di dalamnya bisa nyaman juga sehat.
3. Konstruksi Atas
Terakhir adalah konstruksi paling atas dan terletak setelah dinding. Komponen dari bagian ini merupakan rangkaian yang melindungi interior dan penghuni dari segala cuaca, seperti rangka atap, atap, dan plafon. Selain itu terdapat juga komponen berupa ring balk (balok cincin) yang berfungsi mengikat pasangan dinding supaya tidak mengalami runtuh.
Demikian penjelasan dari syarat konstruksi bangunan secara umum yang berjumlah lima. Setiap bangunan yang hendak dibuat harus melewati perencanaan tepat agar bisa berdiri kokoh dan tentunya nyaman dihuni. Pemenuhan syarat juga perlu diterapkan di semua bagian konstruksi bangunan, mulai dari bawah hingga atap.