Pengertian Kalibrasi: Contoh, Jenis, Tujuan, Manfaat, Prosedur

Dalam pengukuran, terdapat sebuah istilah yang dinamakan dengan kalibrasi. Kalibrasi adalah kegiatan yang diperlukan untuk menentukan bahwa nilai yang ditunjukkan alat ukur itu benar.

Mungkin kata kalibrasi sedikit asing bagi Anda yang tidak banyak bergelut di dunia pengukuran. Agar lebih tahu dan tambah tahu, berikut informasi lengkap mengenai kalibrasi.

Apa Itu Kalibrasi?

Kalibrasi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kebenaran konvensional dari nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dan bahan ukur.

Penentuan kebenaran tersebut dilakukan dengan cara membandingkan nilai tersebut dengan standar ukur yang bisa ditelusuri menggunakan standar nasional maupun internasional.

Beberapa peralatan yang digunakan untuk kalibrasi di antaranya adalah stell ruler atau penggaris hingga coordinate measuring machine.
Kalibrasi perlu dilakukan, mengingat hasil pengukuran yang tidak konsisten dapat berpengaruh pada kualitas produk.

Oleh karena itu, industri-industri besar kerap kali melakukan kalibrasi demi menjaga kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap perusahaan.

Di Indonesia, kalibrasi terdiri atas:

  1. Kalibrasi Teknis, yakni kalibrasi alat ukur yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perniagaan. Kalibrasi ini dikerjakan oleh laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi KAN.
  2. Kalibrasi Legal, yakni kalibrasi alat ukur yang erat kaitannya dengan dunia perdagangan. Kalibrasi ini dikerjakan oleh Direktorat Metrologi Deperindag.

Prosedur Kalibrasi

Prinsip Dasar

Dalam melakukan kalibrasi, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Obyek ukur / unit under test
  • Standar ukur mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yang sudah teruji
  • Operator/teknisi bersertifikat
  • Lingkungan yang terkondisikan

Syarat

Selain prinsip dasar, melakukan kalibrasi juga harus memenuhi persyaratan berikut ini.

  • Standar acuan harus bisa ditelusuri sampai ke standar nasional/internasional
  • Metode yang dipakai dalam kalibrasi telah diakui baik secara nasional maupun internasional
  • Personil kalibrasi harus terlatih, dibuktikan dengan sertifikasi dari laboratorium terakreditasi
  • Ruangan tempat berlangsungnya kalibrasi harus terkondisikan, mulai dari suhu, tekanan udara, kelembaban, aliran udara, serta kedap terhadap getaran
  • Alat kalibrasi berfungsi dengan baik atau tidak rusak.

Tujuan dan Manfaat Melakukan Kalibrasi

Pelaksanaan kalibrasi memiliki tujuan:

  • Untuk menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai suatu instrumen atau bahan ukur
  • Menjamin hasil pengukuran yang telah dilakukan sesuai dengan standar nasional/internasional

Adapun menurut Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa tujuan umum diadakannya kalibrasi adalah untuk mencapai kondisi layak pakai atau menjamin ketelitian.

Jaminan ketelitian tersebut diharapkan dapat mendukung upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Dengan tujuan-tujuan di atas, diharapkan dalam proses kalibrasi mendatangkan manfaat, yakni menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya (DNS 1990).

Kapan Kalibrasi Dilaksanakan?

Kegiatan kalibrasi perlu dilaksanakan terhadap beberapa hal, yakni:

  1. Perangkat baru
  2. Perangkat yang harus dikalibrasi setiap waktu tertentu
  3. Perangkat yang harus dikalibrasi dalam periode waktu penggunaan / jam operasi tertentu
  4. Saat perangkat bertumbukan atau mengalami getaran dengan potensi mengubah kalibrasi
  5. Saat hasil pengamatan masih dipertanyakan

Berdasarkan karakteristik dan tujuan pemakaiannya, waktu kalibrasi suatu alat ukur berbeda-beda.

Misalnya, jika dilihat dari segi karakteristiknya, tingginya kualitas metrologis sebanding dengan panjang selang kalibrasinya.

Adapun jika dilihat dari tujuan pemakaiannya, semakin kritis pemakaian dan kecil dampak hasil ukurnya, maka selang kalibrasinya semakin pendek.

Waktu-waktu pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  • Dinyatakan dalam waktu menurut kalender, contohnya setahun sekali, setengah tahun sekali, dan lain sebagainya.
  • Dinyatakan dalam waktu pemakaiannya, contohnya 1000 jam pakai, 5000 jam pakai, dan lain sebagainya.
  • Kombinasi waktu menurut kalender dan pemakaiannya, contohnya setengah tahun sekali atau 1000 jam pakai.

Hasil Kalibrasi

Saat melakukan kalibrasi akan memperoleh hasil berupa:

  • Nilai obyek ukur
  • Nilai koreksi atau penyimpangan
  • Nilai ketidakpastian pengukuran, berupa besaran kesalahan yang mungkin ada dalam kegiatan pengukuran
  • Sifat metrologi lainnya, seperti kurva kalibrasi dan faktor kalibrasi

Dari hasil di atas nantinya akan dapat diketahui bahwa suatu instrumen atau alat ukur, sistem pengukuran, atau bahan ukur memiliki kesalahan penunjukan.

Adapun suatu alat kesehatan dapat dinyatakan lulus kalibrasi jika tidak terjadi penyimpangan hasil pengukur dengan nilai pada alat kesehatan yang melebihi angka yang diizinkan.

Pelayanan Kalibrasi Alat-Alat Kesehatan

Alat-alat kesehatan yang digunakan dalam dunia medis wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi.

Kalibrasi yang dilakukan oleh institusi penguji dilakukan untuk menjamin ketelitian, ketepatan, serta keamanan alat-alat kesehatan tersebut.

Adapun waktu pelaksanaan kalibrasi untuk alat-alat kesehatan telah ditetapkan dalam Permenkes No. 363 / Menkes / per / IV / 1998.

Di dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa alat-alat kesehatan wajib diuji atau dilakukan kalibrasi secara berkala, sekurang-kurangnya setahun sekali.

Beberapa peralatan yang digunakan dalam dunia medis harus dilaksanakan kalibrasi, di antaranya:

  • Peralatan yang sudah selesai diinstalasi
  • Peralatan yang masih dalam operasional
  • Peralatan yang sudah selesai perbaikan
  • Peralatan yang sudah habis masa kalibrasinya
  • Peralatan yang mengalami kelainan, meski masa kalibrasinya belum habis

Untuk alat-alat kesehatan yang rusak tidak bisa dikalibrasi, syaratnya harus diperbaiki dahulu sebelum dilakukan kalibrasi.

Hal ini disebabkan adanya aturan bahwa kalibrasi dilakukan untuk alat-alat yang masih dioperasikan atau alat yang masih baik.

Kalibrasi pada alat-alat kesehatan terdiri dari aspek keluaran yang diperoleh dan aspek keselamatan kerja. Aspek-aspek tersebut dan penilaian kondisi fisik peralatan menjadi penentu kelayakan alat.

Alat ukur yang digunakan dalam kalibrasi alat-alat kesehatan tidak bisa sembarangan, melainkan harus memiliki tingkat presisi yang tinggi serta bersertifikat resmi yang belum kedaluwarsa.

Pada intinya, kalibrasi adalah kegiatan yang sangat bermanfaat sebagai penguji ketepatan alat ukur untuk menjaga kualitas produk.

Leave a Comment