Urutan Daya Listrik PLN

Mungkin selama ini masih abai dan tidak terlalu memperhatikan sistem kelistrikan yang ada di rumah. Meskipun dianggap tidak perlu, sebenarnya penting untuk mengetahui urutan daya listrik PLN. Kebutuhan daya untuk rumah tangga dengan pabrik tentu tidak sama. Jika tahu urutannya, tentu bisa memutuskan pemakaian listrik yang tepat. Untuk mengetahui urutan daya tersebut, baca penjelasan berikut.

Urutan Daya Listrik

PLN memiliki variasi kapasitas dalam mendistribusikan listrik. Pada umumnya, nilainya adalah 3 kV hingga 24 kV. Tapi PLN juga mempunyai empat standar daya sendiri untuk disalurkan ke masing-masing konsumen. Mengenai urutan daya listrik PLN, dirinci di bawah:

1. Kebutuhan Rumah Tangga

PLN mempunyai gardu induk (GI) industri primer yang berperan memasok listrik melalui dua jalur. Perbedaan jalur didasarkan pada pemakaian listrik masing-masing konsumen. Khusus untuk kebutuhan rumah tangga, PLN akan menyalurkan listriknya melalui Jaringan Tegangan Menengah dengan tenaga 20 kV.

Penyaluran dilakukan melalui Gardu Distribusi Sekunder yang ada di suatu lokasi. Dalam memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, PLN memiliki daftar daya berikut:

  • 900 volt ampere.
  • 1300 volt ampere.
  • 2200 volt ampere.
  • 3500 volt ampere.
  • 4400 volt ampere.
  • 5500 volt ampere.
  • 7700 volt ampere.
  • 11.000 volt ampere.

2. Kebutuhan Perkantoran

Besar daya listrik yang digunakan pada perkantoran tentu tidak sama dengan rumah tangga. Karena kegiatan dan peralatannya lebih beragam, energi yang terpakai jauh lebih besar. PLN memberikan urutan daya berikut untuk konsumsi listrik di lingkungan kantor:

  • 13.900 volt ampere.
  • 17.600 volt ampere.
  • 22.000 volt ampere.

3. Kebutuhan Industri Kecil

Urutan berikutnya merupakan kebutuhan listrik yang digunakan di lingkungan industri kecil. Apabila memiliki tempat usaha, sebaiknya menggunakan daya yang akan dirinci berikut. Karena jika masih memakai daya untuk rumah tangga, besar tarif berbeda. Daya listrik yang biasa digunakan adalah:

  • 3.900 volt ampere.
  • 6.600 volt ampere.
  • 10.600 volt ampere.
  • 13.200 volt ampere.
  • 16.500 volt ampere.
  • 23.000 volt ampere.
  • 33.000 volt ampere.
  • 41.500 volt ampere.

4. Kebutuhan Industri Menengah

Untuk perkembangan usaha yang sudah meningkat, penggunaan daya listrik juga lebih besar. PLN akan memasok listrik sesuai dengan pemakaian konsumennya. Berikut diberikan daya listrik bagi kebutuhan industri menengah:

  • 53.000 volt ampere.
  • 66.000 volt ampere.
  • 82.500 volt ampere.
  • 105.000 volt ampere.
  • 131.000 volt ampere.
  • 147.000 volt ampere.
  • 164.000 volt ampere.
  • 197.000 volt ampere.
  • 233.000 volt ampere.
  • 279.000 volt ampere.
  • 329.000 volt ampere.
  • 414.000 volt ampere.
  • 526.000 volt ampere.
  • 630.000 volt ampere.

5. Kebutuhan Konsumen Besar

Pada kebutuhan konsumen besar, PLN memasok listrik dengan jalur yang berbeda. Sebab menyalurkannya melalui Jaringan Tegangan Menengah 20 kV/24 kV. Selanjutnya akan disalurkan ke setiap konsumen melalui Gardu Induk untuk pemakaian sendiri.. Biasanya yang dipakai yaitu adalah trafo 3 phasa dengan urutan daya berikut:

  • 20 kilo volt ampere.
  • 50 kilo volt ampere.
  • 100 kilo volt ampere.
  • 160 kilo volt ampere.
  • 200 kilo volt ampere.
  • 400 kilo volt ampere.
  • 500 kilo volt ampere.
  • 630 kilo volt ampere.
  • 1000 kilo volt ampere.
  • 1250 kilo volt ampere.
  • 1500 kilo volt ampere.
  • 1750 kilo volt ampere.
  • 2000 kilo volt ampere.
  • 2500 kilo volt ampere.
  • 3150 kilo volt ampere.

Golongan Tarif Listrik

Melalui urutan daya listrik PLN di atas, selanjutnya bisa diketahui penggolongan listrik berdasarkan penggunaan dan tarifnya. Setiap golongan memerlukan kapasitas daya yang berbeda. Berikut disajikan rinciannya sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang:

  • R-1 bagi rumah tangga kecil: 900 VA (Rp1.352/kWh).
  • R-1 bagi rumah tangga kecil: 1300-2200 VA. (Rp1.467,28/kWh).
  • R-2 bagi rumah tangga menengah: 3500-550 VA (Rp1.467,28/kWh).
  • R-3 bagi rumah tangga besar: 6600 VA (Rp1.467,28/kWh).
  • B-2 bagi bisnis menengah: 200 kVA bertarif Rp 1.444,70/kWh.
  • B-3 bagi bisnis besar: 200 kVA (Rp1.444,70/kWh).
  • I-3 bagi industri menengah: lebih dari 200 kVA dengan tarif Rp1.114,74/kWh.
  • I-4 bagi industri besar: lebih dari 30.000 kVA biaya tiap kWh Rp 996,74/kWh.
  • P-1 bagi kantor pemerintah sedang: 6.600VA-200kVA tarif per kWh Rp1.444,70/kWh.
  • P-2 bagi kantor pemerintah besar: lebih dari 200 kVA per kWh biayanya Rp1.444,70/kWh.

Manfaat Mengetahui Urutan Daya Listrik

Mungkin bagi sebagian orang mengetahui urutan daya listrik PLN itu bukanlah hal penting. Tapi sebenarnya, ada berbagai manfaat yang akan diperoleh konsumen. Berikut penjelasannya:

1. Menentukan Daya yang Tepat

Melalui daftar tersebut, konsumen bisa menentukan besar daya yang tepat. Jika sebelumnya rumah tangga dan ingin dijadikan kawasan industri kecil, harus menambah daya. Caranya datang ke kantor PLN atau mendaftar online.

2. Membatasi Alat Elektronik

Setiap peralatan elektronik memerlukan besar tegangan yang berbeda. Ketika tahu daya yang dipakai di rumah, bisa memperkirakan penggunaan alat-alat tersebut. Apabila konsumsinya besar, dapat melakukan pembatasan.

3. Memperkirakan Tarif Listrik

Tarif listrik yang digunakan oleh rumah tangga dan kawasan industri tidak sama. Apabila tahu urutan dayanya dan tarif per kWh, konsumen dapat melakukan perhitungan sendiri. Sehingga bisa mendapatkan simulasi tarif listrik setiap bulan sesuai penggunaan.

4. Menghemat Listrik

Setelah memperkirakan tarif sendiri, selanjutnya bisa lebih berhemat. Konsumen tidak akan menggunakan alat-alat yang melampaui daya maksimal. Jika ada peralatan yang tidak terpakai, dapat dimatikan atau dikurangi jumlahnya.

Demikian rincian urutan daya listrik PLN dari setiap kebutuhan tertentu. Masing-masing kawasan memerlukan pasokan listrik yang berbeda dari PLN, tergantung dengan penggunaan. Daftar di atas akan membantu konsumen dalam menentukan daya yang tepat. Selain itu juga membantu untuk memperkirakan tarif setiap bulan.

Leave a Comment