Drainase adalah jenis infrastruktur yang sangat dibutuhkan terutama di daerah perkotaan untuk mendukung terciptanya sistem sanitasi yang bersih, sehat, dan nyaman untuk lingkungan sekitar.
Drainase umumnya digunakan untuk mencegah terjadinya banjir terutama di daerah dengan curah hujan tinggi. Untuk mengetahui bagaimana kinerjanya dalam menampung air, simaklah penjelasan berikut:
Daftar Isi
Pengertian Drainase
Drainase adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan proses mengalirkan, menguras, membuang air atau mengeringkan suatu area dari genangan air.
Tujuan Pembuatan Drainase
Tujuan dari dibuatnya drainase adalah untuk mengalirkan laju air atau debit rencana secara aman. Secara salinitas, drainase merupakan upaya untuk mengontrol kualitas air tanah pada suatu wilayah.
Untuk itu, drainase berkaitan dengan air tanah maupun air di permukaan. Dalam teknik sipil, saluran air ini dibuat untuk mengurangi kelebihan air dari hujan, rembesan, maupun irigasi di suatu kawasan.
Drainase yang kurang baik bisa menyebabkan genangan pada lingkungan di sekitar drainase sehingga membuat area di sekitarnya menjadi tercemar.
Fungsi Drainase
Mengenal drainase rasanya tidak sempurna jika tidak mengetahui fungsinya. Drainase dibuat untuk mencapai beberapa fungsi sebagai berikut:
- Mengurangi atau membuang debit air berlebih yang ada pada suatu lahan, jalan, maupun wilayah agar area tersebut bisa digunakan sesuai kebutuhan dengan maksimal.
- Membebaskan suatu area dari genangan air, banjir, maupun erosi, khususnya pada daerah yang memiliki jumlah kepadatan penduduk tinggi.
- Mengurangi resiko yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan karena sanitasi buruk seperti DBD, malaria, serta jenis penyakit lain.
- Mewujudkan sistem tata guna lahan dengan kualitas yang lebih baik dan optimal serta mengurangi kerusakan struktur tanah akibat pembangunan jalan maupun bangunan yang lain.
Perencanaan Sistem Saluran Drainase
Dalam pembangunannya, saluran drainase terlebih dahulu harus direncanakan dengan baik sehingga air bisa dialirkan dengan aman tanpa melewati tinggi muka hulu air.
Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa hal yang harus diperhatikan pada drainase adalah saluran penerima, saluran pengumpul, saluran pembawa, saluran induk, serta badan air untuk menerima.
Selain itu, pada proses perencanaan pembuatan drainase, faktor-faktor lain seperti data curah hujan, dimensi saluran, serta tata guna lahan juga sangat penting untuk dipertimbangkan.
Berikut ini adalah sejumlah tahapan perencanaan teknis untuk membuat sistem drainase yang baik:
- Menentukan serta menghitung debit rencana.
- Membangun jalur untuk saluran drainase.
- Membuat rencana profil untuk memanjangkan saluran.
- Membuat perencanaan terdiri dari titik-titik yang nantinya akan dibangun sebagai penampang melintang saluran sehingga badan jalan akan cepat mengering.
- Merencanakan dan mengatur infrastruktur bersamaan dengan fasilitas yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem drainase.
Masalah pada Sistem Drainase dan Cara Mengatasinya
Pembangunan sistem drainase di kawasan perkotaan tentu saja tidak bisa dilepaskan dari berbagai macam masalah.
Untuk itu, perencanaan serta pertimbangan yang matang dibutuhkan agar tercipta hasil yang baik. Masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan drainase adalah:
1. Peningkatan Debit
Peningkatan debit pada sistem drainase bisa disebabkan karena banyak faktor seperti sampah yang menumpuk pada saluran, sehingga menyebabkan penyempitan atau pendangkalan.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan manajemen pengelolaan sampah yang baik sehingga saluran drainase tetap berfungsi dengan optimal serta mampu menampung debit air dengan aman.
Jika kapasitas saluran drainase tetap aman, baik saluran drainase maupun sungai mampu menampung debit air dengan baik, sehingga air tidak akan meluap ke jalanan dan menimbulkan genangan.
2. Penataan Lingkungan
Masalah lain yang berkaitan dengan drainase adalah penataan lingkungan. Pembangunan bangunan baru, khususnya dilakukan oleh pengembang tanpa mengikuti prosedur akan menjadi masalah baru.
Bangunan-bangunan tersebut akan menyempitkan saluran drainase yang sudah ada, bahkan bisa merubah kontur tanah sehingga mempengaruhi aliran air pada saluran drainase.
Kondisi tersebut akan membuat aplikasi penggunaan drainase tidak sesuai dengan rencana pembangunan.
3. Perubahan Tata Guna Lahan
Ada beberapa tata guna lahan yang akan menimbulkan masalah jika dibangun menjadi drainase. Misalnya, area persawahan yang dibangun menjadi drainase akan memerlukan desain saluran berbeda.
Semantara itu, kawasan kosong yang digunakan untuk mendirikan bangunan-bangunan baru nantinya akan memiliki wilayah resapan air yang kecil.
Beberapa lahan kosong yang dijadikan pemukiman juga masih memiliki saluran alam sehingga nantinya mempengaruhi saluran drainase yang akan dibuat di area tersebut.
4. Kapasitas Saluran yang Terbatas
Masalah selanjutnya yang mempengaruhi sistem drainase adalah kurang efektifnya saluran dalam menampung debit air hujan karena lahan yang dipakai untuk pengembangan drainase sangat minim.
Masalah seperti ini umumnya ditemukan di wilayah perkotaan besar sehingga membutuhkan normalisasi sungai untuk mendukung fungsi drainase yang lebih optimal.
5. Penyalahgunaan Fungsi
Beberapa masalah penyalahgunaan fungsi drainase menjadi masalah yang banyak terjadi. Misalnya ketika drainase justru dipakai untuk membuang limbah dari pabrik atau industri rumahan.
Dikenal dengan sebutan mixed used, penyalahgunaan fungsi ini merujuk pada penggunaan saluran drainase untuk kebutuhan lain.
Drainase pada satu sisi menjalankan fungsinya sebagai saluran air namun di sisi lain, drainase juga digunakan sebagai saluran untuk membuang limbah.
Jika dibiarkan, maka kondisi ini bisa menyebabkan air meluap ke luar terutama jika debit air dan limbah sama-sama banyak.
6. Kurangnya Peran Masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk merawat dan menggunakan drainase sesuai fungsinya yang masih rendah juga menjadi masalah tersendiri.
Kurangnya kesadaran ini bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah ke saluran drainase sehingga membuat alirannya tersumbat dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mengingat drainase adalah infrastruktur yang memiliki peran penting untuk menjaga lingkungan dan mencegah banjir, maka perencanaan maupun perawatan setelah dibuat harus dilakukan dengan baik.