Bearing adalah salah satu komponen yang berperan penting dalam industri mesin dan mekanik.
Kedua industri tersebut sangat membutuhkan alat ini untuk memastikan alat-alat yang digunakan mampu dioperasikan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan produksi agar mencapai hasil yang maksimal.
Alat ini lebih populer dengan sebutan laher di kalangan para pekerja bengkel.
Memiliki fungsi yang sangat vital dalam industri yang melibatkan banyak mesin, bearing terbagi ke dalam beberapa jenis tergantung pada beban yang diterima serta memiliki sejumlah bagian dengan fungsi yang berbeda
Daftar Isi
Pengertian Bearing
Bearing merupakan elemen mesin yang dipakai untuk membatasi gerak relatif pada dua komponen atau lebih dalam mesin sehingga bisa digerakkan pada arah yang diinginkan.
Contoh penggunaan bearing adalah menjaga poros mesin untuk tetap berputar pada sumbunya dan komponen lain pada jalurnya.
Fungsi Bearing
Bearing memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
- Fungsi utama bearing adalah untuk mengurangi gesekan angular yang terjadi pada dua benda dengan gerakan relatif satu dengan yang lain, misalnya gerak poros pada sumbu putarnya.
- Sebagai tumpuan benda yang berputar.
Prinsip Kerja Bearing
Pada prinsip kerja bearing berlaku kebalikan dari prinsip kerja roda gigi. Jika fungsi dari kerja roda gigi adalah untuk menyalurkan putaran dari satu bagian ke bagian lainnya.
Maka, prinsip kerja bearing adalah dengan mencegah agar putaran yang dihasilkan tidak menyalur dari satu bagian ke bagian yang lain.
Bagian-Bagian Bearing dan Fungsinya
Seperti alat lainnya, bearing terdiri dari bagian-bagian tertentu yang masing-masing bagiannya memiliki fungsi tersendiri. Di bawah ini merupakan fungsi dari bagian-bagian yang terdapat dalam bearing.
Outer Ring dengan Jalur (Raceway)
Seperti namanya, outer ring merupakan bagian bearing yang terletak di bagian paling luar. Permukaan dari bagian ini bersinggungan langsung dengan ball atau roller serta komponen mesin lainnya.
Ring yang letaknya di bagian luar ini memiliki fungsi untuk menahan bola atau roller agar putarannya di tempat yang sama.
Outer ring dibuat dari bahan yang keras, misalnya baja atau chrome. Dengan begitu, kekuatannya mampu mempengaruhi beban yang diterimanya serta masa penggunaannya.
Meski begitu, bagian ini juga terkadang bisa dibuat dari material lain yang bobotnya lebih ringan, misalnya seperti keramik atau plastik.
Namun, penting untuk diperhatikan sebelum memilih bearing dengan material tersebut.
Hal ini karena bearing yang dibuat dari bahan plastik kurang sesuai untuk dipakai dan ditempatkan pada lokasi yang memiliki tekanan serta temperatur tinggi.
Inner Ring dengan Jalur (Raceway)
Selain outer ring, bagian serupa yang ada di dalam bearing adalah inner ring. Bedanya bagian ini terletak di bagian dalam dari bearing.
Namun, secara letak mirip dengan outer ring sebab bagian ini juga bersinggungan dengan ball atau roller serta poros.
Tak hanya posisinya, bahan pembuat dari inner ring pun sama dengan yang digunakan pada outer ring.
Sehingga jika ingin mendapatkan kinerja yang optimal maka lebih baik menggunakan inner ring terbuat dari bahan yang mampu bertahan dalam suhu dan tekanan tinggi.
Komponen yang Berputar atau Bergulir
Di dalam bearing juga terdapat komponen yang bisa berputar.
Bahkan komponen ini memiliki bentuk yang beraneka ragam. Tentunya bentuk komponen berputar yang bermacam-macam ini menandakan fungsinya yang juga berbeda.
Bentuk komponen berputar yang bisa ditemukan dalam bearing adalah bola, roller atau silinder, cone, serta jarum yang keras.
Komponen-komponen berputar ini bersinggungan dengan outer ring maupun inner ring. Komponen ini akan bergerak sesuai dengan jalurnya saat poros berputar.
Cage atau Sarang atau Rumah
Menariknya, bearing juga memiliki bagian yang bernama cage karena bentuknya seperti sarang atau rumah.
Bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur jarak antara komponen bola dan silinder. Dengan begitu, bola atau roller tidak menabrak atau bergesekan dengan komponen pada bearing yang lain.
Fungsi dari komponen cage pada bearing adalah menjaga agar alat ini tetap mampu berputar dengan gerakan yang halus dan lancar.
Seal atau Penutup
Bagian ini tidak terdapat pada semua bearing tetapi hanya bisa ditemukan pada beberapa jenis bearing saja.
Seal atau penutup yang ada pada bearing memiliki fungsi untuk menutup agar kotoran tidak masuk ke dalam alat ini.
Selain itu, komponen seal berfungsi sebagai pelumas yang tidak hanya mendukung kinerja bearing agar tetap lancar namun juga menjaga kebersihannya. Maka memilih bearing dengan penutup jauh lebih aman.
Mengingat bearing adalah alat yang memiliki peran yang penting dalam banyak industri, maka penting untuk memahami cara kerja alat ini serta beban kerja yang sesuai untuk diberikan.
Pastikan juga bagian-bagiannya terjaga dan terawat dengan baik sehingga mampu bekerja optimal dalam mengarahkan mesin.
Jenis Beban yang Diterima Bearing
Agar mampu menjalankan fungsinya dengan baik, jenis bearing yang digunakan harus tepat. Kuncinya adalah dengan mempertimbangkan beban yang akan diterima oleh alat tersebut.
Beberapa jenis beban yang umumnya diterima bearing adalah sebagai berikut:
Beban Radial
Beban radial merupakan beban yang posisinya tegak lurus terhadap poros yang dipasang pada bearing tersebut.
Contoh dari beban radial adalah beban yang dipasang pada bearing seperti yang digunakan pada sepeda maupun sepeda motor.
Beban Thrust atau Dorongan
Beban thrust merupakan beban yang letaknya berada di samping bearing. Contoh beban dorongan adalah beban bearing yang dipasang pada kursi atau meja putar.
Kombinasi
Beban kombinasi merupakan beban yang asalnya dari samping dan atas bearing. Contoh beban kombinasi ini biasanya diaplikasikan pada poros mobil.