Subkontraktor adalah bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah proyek yang biasanya diserahkan dari perusahaan kepada kontraktor utama. Dalam menyelesaikan proyek-proyeknya, terutama yang berskala besar, kontraktor tidak bekerja sendiri namun dibantu oleh pihak lain, salah satunya subkontraktor.
Daftar Isi
Pengertian Subkontraktor
Subkontraktor adalah pihak yang terlibat dalam penyelesaian proyek dan berada di bawah wewenang kontraktor utama. Dipekerjakan oleh kontraktor utama berdasarkan kontrak yang telah disepakati, subkontraktor mengerjakan tugas-tugas khusus.
Di antaranya melakukan instalasi listrik atau membuat pondasi bor pile. Dalam mengerjakan tugasnya, kontraktor utama dan subkontraktor akan terus berkoordinasi agar proyek yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu.
Awalnya, subkontraktor hanya menangani proyek-proyek di bidang bangunan atau teknik sipil, namun kini jangkauan pekerjaannya semakin luas. Bahkan, proyek yang dikerjakan oleh subkontraktor meliputi teknologi informasi dan bisnis.
Tugas dan Tanggung Jawab Subkontraktor
Mengingat pentingnya peran subkontraktor dalam mengerjakan tugas-tugas khusus, tugas dan tanggung jawabnya dalam sebuah proyek tidak bisa dipandang sebelahh mata. Berikut beberapa contoh tugas subkontraktor dalam bidang bangunan atau teknik sipil.
- Subkontraktor bisa berupa perusahaan misalnya perusahaan listrik yang diminta melakukan pemasangan kabel oleh perusahaan konstruksi yang sedang membangun kawasan apartemen.
- Subkontraktor bisa perusahaan jasa seperti arsitek dan desain interior yang dikontrak oleh agen real estate yang sedang membangun cluster baru.
- Subkontraktor adalah penyedia layanan seperti layanan kebersihan yang disewa oleh makelar untuk membersihkan kantor.
Karena pentingnya tugas-tugas yang berada di bawah tanggung jawab subkontraktor, maka tidak mengherankan jika biaya untuk mempekerjakan subkontraktor lumayan tinggi. Pasalnya, mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya.
Tipe-tipe Subkontraktor
Sebelum bekerjasama dengan subkontraktor, penting untuk mengetahui tipe-tipenya. Secara umum, subkontraktor terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
1. Subkontraktor Penyedia Pekerja
Tipe subkontraktor ini hanya menawarkan tenaga kerja dan alat konstruksi. Perusahaan yang mempekerjakannyalah yang menyiapkan bahan bangunan untuk digunakan.
2. Subkontraktor Dalam Pengadaan Barang
Tipe subkontraktor ini bisa menerima dan mengerjakan sebagian maupun seluruh proyek yang diberikan oleh kontraktor utama. Maka, subkontraktor ini bertanggung jawab atas tenaga kerja dan bahan bangunan.
Kenapa Harus Memakai Subkontraktor?
Tidak semua proyek bisa diselesaikan sendiri oleh kontraktor utama. Maka, peran subkontraktor sangat dibutuhkan terutama untuk menangani pekerjaan-pekerjaan khusus. Ada sejumlah alasan mengapa layanan subkontraktor dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek.
1. Subkontraktor Mempunyai Keahlian Khusus
Orang yang bekerja sebagai subkontraktor adalah orang-orang yang biasanya memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Untuk itu, kontraktor utama sering mempekerjakannya untuk mengerjakan proyek-proyek yang kurang dikuasai.
Penyerahan tugas khusus proyek kepada subkontraktor tentu sesuai dengan peraturan pemerintah yang menyebutkan bahwa pekerjaan khusus memang seharusnya diserahkan kepada perusahaan yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
2. Subkontraktor Mempunyai Peralatan Khusus
Ada tipe subkontraktor yang memang mempunyai peralatan khusus untuk menunjang pekerjaannya yang tidak dimiliki oleh kontraktor utama. Daripada menghabiskan banyak biaya utuk membeli alat, menyewa subkontraktor menjadi pilihan yang paling efektif.
Pasalnya, kontraktor utama bisa menyewa tipe kontraktor yang juga menyediakan peralatan kerjanya sendiri sehingga pengeluaran proyek tidak membengkak dan budget bisa dialihkan ke kebutuhan lain yang lebih penting.
3. Pengerjaan Proyek Lebih Hemat dan Fleksibel
Subkontraktor menjadi pilihan suatu perusahaan untuk menghemat pengeluaran proyek. Pasalnya, perusahaan sebagai pemilik proyek tidak perlu bertanggung jawab atas pajak atau asuransi dari pekerja subkontraktor yang membantu menyelesaikan proyeknya.
Mempekerjakan kontraktor juga lebih fleskibel karena pemilik proyek bisa menggunakan jasa mereka ketika sedang butuh saja. Selain itu, para pekerja kontraktor bisa diminta untuk bekerja kapan saja, dalam artian tidak sesuai dengan jam kerja.
Kriteria Subkontraktor Yang Perlu Diperhatikan
Pemilik proyek bisa meminta bantuan kepada kontraktor utama untuk memberikan kriteria saat memilih jasa subkontraktor. Kontraktor utama biasanya akan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan dan ketersediaan biayanya.
Beberapa kriteria di bawah ini bisa dipakai sebagai pertimbangan ketika memilih subkontraktor.
- Pastikan harga jasa subkontraktor sesuai dengan budget yang tersedia.
- Lihat portofolio subkontraktor untuk mengetahui proyek-proyek yang pernah dikerjakan.
- Bidang yang menjadi spesialisasi subkontraktor.
- Reputasi perusahaan yang menyediakan jasa subkontraktor.
- Tenaga kerja dan peralatan subkontraktor.
- Catatan kesehatan dan keselematan proyek selama subkontraktor bekerja.
- Sebelum mulai mengerjakan proyek, perhatikan beberapa hal berikut ini.
- Siapkan surat-surat kerja dan buat batasan yang jelas terkait lingkup kerja kontraktor utama dan subkontraktor.
- Buat timeline dan sesuaikan dengan tugas masing-masing agar semua pekerjaan selesai tepat waktu.
- Buat kesepakatan dan catat jadwal penandatanganan material dengan pihak-pihak yang terlibat proyek.
- Mintalah rencana dan gambaran pekerjaan pada subkontraktor sebelum proyek dimulai.
Setiap perubahan yang terjadi dalam perencanaan harus dikomunikasikan dengan baik pada semua pihak.
Cara Menjadi Subkontraktor
Beberapa panduan penting untuk yang tertarik menjadi subkontraktor adalah sebagai berikut:
1. Menguasai Bidang Tertentu
Subkontraktor haruslah memiliki keahlian tertentu karena akan ditugaskan untuk pekerjaan-pekerjaan khusus. Keahlian ini akan membuat perusahaan percaya untuk menyerahkan proyeknya.
2. Membangun Citra
Agar dipercaya oleh pemilik proyek, subkontraktor juga harus membangun citra yang bagus.
Menbuat Data yang Detail dan Transparan
Pencatatan data secara detail dan transparan ini terutama diperlukan oleh subkontraktor yang menangani material bangunan karena ini akan mempengaruhi reputasi jasa dan kepercayaan para pemilik proyek.
3. Mempunyai Prosedur yang Jelas
Standar prosedur yang jelas terutama dalam kesepakatan, penyelesaian proyek, dan pencatatan lainnya sangat penting terutama jika yang ditarget adalah para perusahaan besar.
Subkontraktor adalah pihak yang juga berperan penting dalam pengerjaan proyek. Untuk itu, sebelum menggunakan jasanya, perhatikan lingkup kerja subkontraktor dan pilih yang bereputasi baik.
Baca Juga : Pengertian Kontraktor, Tugas dan Tanggung Jawabnya