Las listrik sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat karena banyak sekali kebutuhan penyambungan benda yang melibatkan proses ini.
Namun, siapa sangka jika pengelasan memiliki banyak jenis terutama yang memakai listrik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang proses ini, berikut penjelasannya secara lebih detail:
Daftar Isi
Pengertian Las Listrik
Las listrik adalah proses pengelasan yang memanfaatkan sumber panas dari energi listrik. Ketika terhubung dengan listrik, energi diterima mesin las dan diubah menjadi energi panas.
Saat kutub elektroda dan benda yang akan dilas bertemu, terjadilah pertukaran ion yang menimbulkan terjadinya busur listrik.
Fungsi Las Listrik
Proses pengelasan ini dilakukan untuk mencapai beberapa fungsi. Adapun fungsinya ialah seperti di bawah ini:
- Mencapai kekuatan maksimal. Proses las dengan energi listrik mampu menyambung dua logam untuk mencapai kekuatan hasil las yang paling tidak sama kualitasnya dengan logam induk. Untuk mendapatkan hasil tersebut, proses pengelasan harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
- Membuat sambungan permanen. Proses pengelasan akan menciptakan hasil yang permanen apabila pada saat perbaikan dilakukan pemotongan mekanik maupun thermal.
- Secara kualitas, proses pengelasan yang menggunakan energi listrik ini akan berbeda dengan sambungan hasil pengelasan rivet yang hasilnya masih bisa dibongkar dengan mudah.
Cara Kerja Las Listrik
Proses pengelasan dengan energi listrik ini akan menghasilkan busur listrik pada saat ujung elektroda bersentuhan dengan bagian pada logam induk.
Adanya aliran listrik tersebut akan menimbulkan terjadinya sebuah arus pendek yang selanjutnya diterima mesin las dan dialihkan menjadi energi panas.
Energi panas yang dihasilkan dari proses tersebutlah yang nantinya digunakan untuk melelehkan elektroda serta logam induk yang akan disambung.
Jenis-Jenis Las Listrik
Las listrik ada berbagai macam jenis dan disesuaikan dengan kebutuhan pengelasan logam yang akan dilakukan. Untuk pembagian jenisnya, las listrik terdapat empat jenis, yakni:
- Las busur listrik
- Las terak listrik
- Las gas listrik
- Las resistensi listrik
Las Busur Listrik serta Fungsinya
Las busur listrik merupakan salah satu jenis yang cukup banyak digunakan. Las jenis ini pun masih dibagi menjadi dua tipe, yaitu las elektroda terumpan dan las elektroda tak terumpan.
Perbedaan dari kedua tipe ini meskipun keduanya tergolong jenis busur listrik terletak pada elektrodanya. Pada tipe elektroda terumpan, elektroda akan mencair selama proses pengelasan dan menjadi logam pengisi.
Sementara itu, pada proses elektroda tak terumpan, elektroda tidak ikut mencair karena hanya digunakan untuk menghasilkan busur listrik.
1. Las Elektroda Tak Terumpan
Proses pengelasan yang melibatkan proses elektroda tak terumpan masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu las TIG dan plasma arc welding. Berikut penjelasannya lebih detail untuk masing-masing proses:
- Las TIG
Las Tungsten Inert Gas atau yang lebih populer dengan sebutan las TIG merupakan salah satu jenis las listrik elektorda tak terumpan dengan material elektroda yang dipakai adalah jenis wolfram.
Disebut juga sebagai las GTAW, atau terkadang las argon, proses pengelasan jenis ini menghasilkan titik lebur yang tinggi daripada jenis logam lain yang biasa dipakai.
Walaupun titik lebur pada las TIG bisa mencapai 3.410 derajat Celcius, namun tungsten bisa meleleh apabila dipakai dalam waktu yang lama serta jika ujungnya tidak dibentuk runcing.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka proses pengelasan TIG harus benar-benar memperhatikan bentuk dari ujung tungsten yang digunakan.
Jika tungsten meleleh dan ikut menyatu dengan logam las, maka hal tersebut dapat menimbulkan cacat las tungsten inclusion. Akibatnya, hasil pengelasan nantinya harus diperbaiki kembali.
- Plasma Arc Welding
Plasma Arc Welding memiliki sistem yang sama dengan las TIG karena memakai tungsten yang berfungsi sebagai elektroda. Tungsten tersebut diletakkan pada nozzle yang berguna sebagai pusat busur plasma.
Selama proses pengelasan berlangsung, tungsten diarahkan ke area yang akan dilas dan bekerja dengan kecepatan tinggi. Gas inert seperti argon atau helium dipakai dalam proses ini untuk melindungi logam cair.
2. Jenis Las Elektroda Terumpan
Meskipun las elektroda terumpan prosesnya tidak terlalu berbeda jauh dengan jenis tak terumpan, namun las ini juga terdiri dari beberapa jenis.
- Manual Metal Arc Welding
Pada jenis ini elektroda berfungsi sebagai penghasil busur dan bahan pengisi logam. Elektroda yang terdiri dari filler dan flux pada proses pengelasan akan terbakar.
Sedangkan filler menyatu dengan logam induk dan meleleh menjadi logam las. Flux berfungsi melindungi logam cair dan setelah padat berubah menjadi slag.
- Submerged Arc Welding
SAW merupakan las listrik elektroda terumpan yang gulungan kawat lasnya diumpankan secara terus menerus untuk menghasilkan busur listrik maupun logam pengisi.
Flux berfungsi sebagai pelindung logam ketika mencair dan menutupi proses pengelasan.
- MAG dan MIG
Menjalankan sistem yang sama dengan SAW, las MAG dan MIG mengumpankan kawat listrik secara kontinyu yang nantinya akan mencair menjadi weld metal.
Pada proses ini, ada dua gas yang digunakan sebagai pelindung logam. Gas inert digunakan dalam las MIG sedangkan gas karbon dioksida dipakai pada proses las MAG.
- Flux Core Arc Welding
Las FCAW bekerja seperti las GMAW namun menggunakan jenis kawat las yang berbeda. Pada las FCAW, kawat bagian tengahnya berisi flux atau biasa disebut juga dengan istilah tubular.
Las listrik ini menggunakan dua jenis perlindungan. Shelf shielding yang memakai flux dan gas shielding yang menggunakan kombinasi flux serta gas pelindung lain.
Mengetahui cara kerja dan jenis-jenis las listrik sangat penting karena masing-masing jenis menggunakan material dan melibatkan proses berbeda untuk mendapatkan hasil maksimal.