Lampu lalu lintas merupakan infrastruktur yang wajib tersedia. Pasalnya, lampu ini berguna sebagai pengatur arus lalu lintas agar tetap tertib. Pengguna jalan dapat berhenti atau melaju berdasarkan indikator warna dari lampu. Namun, seperti apakah cara kerja rangkaian listrik pada lampu lalu lintas agar berfungsi dengan baik? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
Sejarah Lampu Lalu Lintas
Sebelum membahas cara kerja rangkaian listrik pada lampu lalu lintas, Simak dahulu sejarahnya. Adanya Lampu lalu lintas memiliki sejarah perkembangan cukup panjang. Hal ini dikarenakan lampu lalu lintas ini telah ada sebelum adanya listrik. Simak ulasannya di bawah ini untuk mengetahui perkembangan cara kerja pada lampu lalu lintas :
1. Sinyal Stop and Go berbahan Gas
Sejarah ini berawal dari kota London yang terus mengalami masalah kemacetan di tahun 1800an. Sehingga seorang insinyur dan manager kereta api, J.P Knight menyarankan untuk membuat lampu pengatur arus lalu lintas di tahun 1868. Cara kerja lampu ini diadaptasi dari sinyal pengatur kereta api. Lampu ini hanya berupa sinyal stop dan go saja.
Belum ada keterangan warna lampu seperti yang dikenal saat ini. Sumber energi dari lampu sinyal ini pun berasal dari gas karena belum adanya listrik. Akibatnya, lampu tersebut akhirnya meledak dan melukai seorang warga di sana. Sehingga, diputuskan bahwa lampu sinyal ini tidak dipergunakan lagi.
2. Terciptanya lampu Lalu Lintas modern
Pada saat itu, Garrett Morgan merasa lampu stop and go ini kurang efisien untuk digunakan sebagai pengatur lalu lintas. Selain membahayakan, tidak ada jarak waktu tunggu bagi pengguna jalan sehingga kerap menimbulkan kecelakaan.
Maka dari itu, Morgan pun menciptakan lampu lalu lintas yang berbentuk “T” dan memiliki tiga warna lampu. Lampu-lampu tersebut terdiri dari ;
- sinyal stop yang berwarna merah.
- sinyal go berwarna hijau.
- lampu kuning sebagai pengatur jarak waktu antar kendaraan untuk berjalan atau berhenti.
Pada saat itu, lampu lalu lintas sudah menggunakan tenaga listrik dengan rangkaian paralel. Temuan dari Morgan inilah yang menjadi cikal bakal dari bentuk lampu lalu lintas yang ada dewasa ini.
3.Perkembangan Lampu Lalu Lintas Menjadi Bersistem Otomatis
Perkembangan lampu lalu lintas secara otomatis diperkenalkan melalui “Smart Traffic Signal” ciptaan IBM. Lampu lalu lintas otomatis dari IBM ini mampu mengirimkan data ke kendaraan yang telah dipasangi receiver sebelumnya. Data ini bisa berupa lokasi serta status arus lalu lintas secara real time.
Data-data ini akan ditampilkan dalam bentuk audio atau visual di kendaraan. Teknologi ini terus berkembang sehingga menciptakan lampu lalu lintas otomatis seperti yang dipakai saat ini. Bahkan saat ini, ada yang menggunakan listrik dari tenaga panel surya.
Cara Kerja Rangkaian Listrik Pada Lampu Lalu Lintas
Pada dasarnya, traffic light atau lampu lalu lintas menggunakan arus listrik dengan jenis rangkaian paralel. Rangkaian listrik paralel adalah jenis rangkaian yang tersusun dari beberapa komponen listrik yang dihubungkan serta disusun secara sejajar.
Sedangkan rangkaian ini hanya dapat terbentuk bila sumber daya energi bagi semua komponennya itu sama. Rangkaian paralel pada lampu lalu lintas ini dilakukan secara bergiliran. Misalnya saat lampu merah menyala, lampu warna lain tidak menyala. Pasalnya, karena terdapat pemotongan arus listrik pada lampu yang tidak menyala.
Semua lampu lalu lintas juga dibuat dengan menggunakan teknologi microcontroller. Microcontroller ini berfungsi untuk mengatur nyala dari lampu lalu lintas. Pastinya sistem pemrograman dari lampu lalu lintas ini dapat berbeda-beda. Tentunya sistemnya tergantung lagi dari jenis alat microcontroller apa yang dipakai.
Lampu lalu lintas saat ini pun lebih berkembang lagi dengan dipakainya sistem Automatic Traffic-Light Control System (ATCS). Sistem ini juga merupakan rangkaian listrik paralel yang dioperasikan secara otomatis. Bagaimana persisnya cara kerja rangkaian listrik pada lampu lalu lintas dengan ATCS? simak ulasannya di bawah ini
1. Mengenal Automatics Traffic-Light Control System (ATCS)
Sistem ATCS berfungsi untuk mengurangi kemacetan. Pasalnya, sistem ini dapat menentukan berapa durasi waktu dari masing-masing lampu untuk menyala. Canggihnya lagi, waktu yang ditentukan berdasarkan pada volume kendaraan yang ada di area itu. Jadi, lampu menyala dengan menyesuaikan dari distribusi kepadatan kendaraan di area sekitar lampu lalu lintas.
2.Menggunakan Kamera Microcontroller
Sistem ATCS bekerja dengan bantuan dari kamera microcontroller. kamera ini bertugas sebagai pengamat kepadatan dari kendaraan-kendaraan di area tersebut. Kamera ini akan melihat dan memproses jumlah kendaraan yang ada di persimpangan lampu merah. Kemudian, datanya akan diproses via komputer.
3. Menyalakan Lampu Lalu Lintas Secara Default
Data dari kamera microcontroller akan diproses melalui komputer. sehingga, data kepadatan jumlah kendaraan akan diperoleh. Jadi, data ini akan dikirim ke microcontroller. Sehingga lampu lalu lintas akan menyala secara default (sesuai dengan arah dari jarum jam).
4. Mengatur Nyala Lampu Lalu Lintas di Area Persimpangan
Microcontroller juga bertugas untuk mengatur giliran di persimpangan. Caranya, microcontroller mengirimkan data berupa jalur mana yang lampu hijaunya akan menyala. Setelah itu, komputer akan mengolah data berupa gambar dari area persimpangan tersebut.
5. Lampu Lalu Lintas Menyala Sesuai Giliran
Setelah itu, komputer akan menentukan besar persentase kepadatan serta durasi lampu hijau yang menyala di jalur tersebut. Sehingga, arus lalu lintas antar persimpangan menjadi lebih tertib. Pasalnya, lampu-lampu ini akan menyala sesuai durasi yang telah ditentukan. Lampu lalu lintas akan menyala secara bergantian, mulai dari lampu hijau, kuning, lalu merah.
Itulah ulasan lengkap mengenai cara kerja rangkaian listrik pada lampu lalu lintas. Pastinya kini tidak perlu bingung lagi bagaimana lampu lalu lintas berfungsi. Arus kendaraan akan tetap tertib jika pengguna jalan tetap mematuhi sinyal dari lampu lalu lintas dan rambu jalan.