Voltmeter adalah salah satu jenis alat elektronik yang kita sering jumpai dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti alat ukur yang lain, voltmeter membantu untuk mengetahui suatu besaran dari suatu barang.
Voltmeter ini sering digunakan oleh mereka yang bekerja dengan alat-alat elektronik. Bekerja dengan alat-alat yang terhubung dengan listrik tentu menyimpan bahaya dan tantangan sendiri.
Untuk itu, perlu sebuah alat yang bisa dipakai untuk mengukur seberapa besar listrik yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut sehingga orang akan lebih berhati-hati dalam mengoperasikan atau menggunakannya.
Daftar Isi
Pengertian Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh sebuah rangkaian listrik. Biasanya memiliki susunan paralel sesuai dengan letak komponen yang akan diukur. Alat ini juga dilengkapi dengan tiga lempengan tembaga di dalamnya.
Ketiga lempengan tersebut dipasang ke Bakelit yang rangkaiannya berada di dalam tabung plastik atau kaca. Lempengan bagian luar disebut anoda, sedangkan lempengan bagian tengahnya disebut katoda. Ukuran tabung lempengan pada umumnya memiliki tinggi 15 cm dan diameter 10 cm.
Voltmeter adalah alat ukur listrik yang memiliki tiga jenis hambatan, yaitu seri, multiplier, dan galvanometer. Penambahan multiplier mampu membuat kinerja alat ini jadi lebih baik dan meningkat. Sehingga orang sering menambahkan multiplier ini untuk mendapatkan hasil yang berkali lipat lebih besar.
Interaksi antara kuat arus listrik dan medan magnet akan menghasilkan gaya magnet yang akan menggerakan jarum pada voltmeter. Untuk itu, arus listrik yang mengalir pada suatu alat elektronik akan mempengaruhi besar kecilnya penyimpangan jarum pada voltmeter.
Fungsi Voltmeter
Banyak orang yang mengira bahwa voltmeter adalah alat yang berhubungan dengan amperemeter sebab keduanya sama-sama dipakai untuk mengukur alat yang terhubung dengan listrik.
Padahal amperemeter memiliki kegunaan yang berbeda karena yang diukur adalah kuat arus listrik. Berikut adalah fungsi voltmeter:
- Voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik.
- Voltmeter mempunyai nilai maksimum tegangan listrik yang diukur karena di dalamnya terdapat beberapa jenis satuan pengukuran seperti millivolt (mV), voltmeter (V), microvolt (µV), serta kilovolt (kV).
- Voltmeter bekerja dengan baik sesuai kapasitas ukuran yang dimilikinya karena alat ini akan rusak jika tegangan listrik yang diukur melebihi batas pengukuran yang ada pada alat tersebut.
Bagian-Bagian Voltmeter
Voltmeter terdiri dari sejumlah bagian penting yang perlu diketahui. Dengan mengerti bagian-bagian yang ada di dalam alat ini, siapapun bisa dengan mudah menggunakan dan membaca hasilnya.
Bagian-bagian yang ada di dalam voltmeter adalah sebagai berikut:
- Jarum penunjuk.
- Setup pengatur fungsi.
- Skala tinggi dan rendah.
- Terminal positif dan negatif.
- Batas ukur.
Cara Menggunakan Voltmeter
Bagi yang belum pernah menggunakan voltmeter, berikut ini adalah cara yang tepat memakainya untuk mengukur tegangan listrik.
- Rangkai komponen yang akan diukur secara paralel.
- Tentukan rangkaian pada arus mana saja yang akan dibuat searah terhadap kutub-kutub voltmeter yang dipasang.
- Sebelum menggunakan, pastikan kutub positif dan negatif pada alat ini memiliki potensi yang berbeda. Kutub positif biasanya mempunyai potensi lebih besar dibandingkan kutub negatif.
- Cek kembali kabel-kabel yang telah terpasang untuk mengetahui apakah ada di antara kabel merah, biru, atau hitam yang pemasangannya terbalik. Namun, pada umumnya, hal ini tidak terlalu bermasalah untuk rangkaian listrik yang dipasang secara bolak-balik.
Jenis-Jenis Voltmeter
Voltmeter adalah alat ukur yang terdiri dari dua jenis, yaitu analog dan digital. Pemasangan voltmeter secara paralel bisa menjadi indikator untuk mengetahui tegangan.
Kutub-kutub yang ada pada voltmeter harus searah dengan arus balik pada kutub positif dan negatif.
Perbedaan Voltmeter Analog dan Digital
Pemasangan yang terbalik akan menunjukkan angka negatif pada voltmeter digital. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara voltmeter analog dan digital.
- Tegangan AC lebih mudah dinaikkan dibandingkan dengan tegangan DC.
- Tegangan AC memiliki transmisi dari pembangkit yang lebih mudah disalurkan ke pelanggan dibandingkan tegangan DC.
- Tegangan DC lebih simpel dan mudah digunakan dibandingkan tegangan AC.
- Tegangan AC memiliki nilai minimum dan maksimum, sedangkan tegangan DC tidak memiliki keduanya.
Cara Kerja Voltmeter
Voltmeter adalah sebuah alat yang mempunyai prinsip kerja tersendiri. Alat ini memiliki fluksi magnetik yang masuk pada kepingan logam secara paralel.
Fluks bolak-balik yang timbul mempengaruhi tegangan yang terjadi pada arus putar di dalam kepingan tersebut.
Pada voltmeter digital, angka diskrit menunjukkan aktualisasi pengukuran pada tegangan AC dan DC. Angka yang ditunjuk tersebut menjadi alternatif untuk defleksi jarum penunjuk pada voltmeter analog.
Hasil angka yang ditunjukkan oleh voltmeter digital memiliki berbagai manfaat sebagai berikut:
- Mengurangi kesalahan pembacaan oleh manusia dan interpolasi.
- Mencegah kemungkinan adanya kesalahan parataksis.
- Bisa meningkatkan kecepatan dalam pembacaan hasil pengukuran tegangan listrik pada suatu rangkaian.
- Berguna sebagai pelengkap dari hasil pengukuran yang dilakukan secara digital dengan mengacu pada pengolahan dan pencatatan yang akan dilakukan berikutnya.
- Voltmeter digital lebih sering digunakan untuk bermacam-macam keperluan pengukuran yang ada di laboratorium sebab hasil pengukurannya lebih teliti dan bisa diandalkan.
- Voltmeter jenis digital tidak kalah bersaing dengan alat-alat ukur analog lainnya yang bersifat konvensional. Hal ini karena berkurangnya perkembangan dan penyempurnaan modul pada rangkaiannya, kebutuhan daya, harga, serta ukuran.
- Voltmeter digital secara kualitas memang lebih unggul baik ketika dilihat dari karakteristik operasi dan karakteristik khasnya.
Harga Voltmeter
Harga voltmeter sangat bervariasi bergantung dengan jenis dan spesifikasinya. Untuk harga voltmeter analog di marketplace umumnya berkisar antara Rp. 28.000 – Rp. 70.000, sedangkan untuk voltmeter digital dibandrol dengan harga mulai dari Rp. 12.000 – Rp. 160.000.
Mengingat voltmeter adalah alat yang penting dalam keseharian, maka mengetahui lebih detail mengenai jenis, kegunaan, cara menggunakan, serta sistem kerjanya sangat penting.
Ini akan sangat membantu Anda untuk menggunakan alat ini dengan benar sehingga mampu menghasilkan ukuran yang akurat.
Read Also :