Simbol besaran arus listrik adalah suatu pengetahuan mendasar yang penting untuk dipelajari terutama jika Anda ingin tahu lebih banyak mengenai elektronika maupun kelistrikan.
Berbagai simbol dalam kelistrikan bisa membantu Anda dalam menghitung, merancang, dan menganalisa suatu rangkaian listrik. Dengan besaran listrik, Anda bisa mengetahui berbagai hal.
Besaran arus listrik bisa membantu Anda mencari tahu nilai pengukuran tegangan, arus, besar hambatan, daya listrik, dan lain sebagainya.
Berikut ini berbagai simbol dan satuan yang sering dipakai dalam kelistrikan dan elektronika yang sebaiknya Anda pahami dengan baik.
Daftar Isi
1. Tegangan: Volt (V)
Volt merupakan satuan turunan yang berfungsi untuk mengukur perbedaan yang ada pada tegangan listrik. Satuan Volt sendiri diambil dari nama penemu baterai elemen cair yaitu Alessandro Volta.
Satu volt menunjukkan bahwa beda tegangan listrik yang dibutuhkan untuk membuat suatu arus listrik adalah tepat 1 ampere di suatu rangkaian listrik yang mempunyai retensi sebesar 1 ohm.
2. Arus Listrik: Ampere (A)
Ampere yang dilambangkan dengan huruf A merupakan suatu satuan untuk arus listrik dan seringkali disingkat menjadi amp.
Satu ampere merupakan suatu arus listrik yang berpindah dari kutub negatif hingga mencapai kutub positif. Nama Ampere sendiri diambil dari Andre Marie Ampere, penemu elektromagnetisme.
3. Hambatan/Resistansi: Ohm (Ω)
Ohm merupakan satuan untuk impedansi listrik. Dalam kasus arus listrik searah, satuan ini juga digunakan untuk hambatan atau resistansi listrik. Satuan ini diambil dari nama seorang ilmuwan.
Ilmuwan yang menginspirasi satuan ini adalah Georg Ohm. Satu ohm adalah hambatan listrik yang membawa arus sehingga menghasilkan suatu perbedaan tegangan saat arus 1 ampere melewatinya.
4. Konduktansi: Siemens (S)
S atau Siemens merupakan suatu satuan untuk electric susceptance, konduktansi listrik, serta electric admittance. Ketiga elemen tersebut merupakan kebalikan dari reaktansi, hambatan, serta impedansi.
Hal ini berarti satu siemens merupakan kebalikan dari satu ohm, tidak heran jika orang-orang menyebutnya dengan sebutan mho. Nama Siemens sendiri diambil dari Ernst Werner von Siemens.
Perhatikan bahwa satuan ini dilambangkan dengan simbol S kapital atau huruf besar. Simbol s dengan huruf kecil merupakan simbol untuk sekon atau detik.
5. Kapasitansi: Farad (F)
Simbol untuk satuan Farad adalah F. Nama Farad diambil dari nama seorang fisikawan yang berasal dari Inggris, yaitu
Michael Faraday. Satuan ini digunakan untuk kapasitansi listrik.
Kapasitansi listrik adalah kemampuan benda dalam menyimpan suatu muatan listrik. Pada awalnya, yaitu pada tahun 1861, satuan farad ini digunakan sebagai satuan untuk kuantitas muatan.
Istilah farad ini pertama kali digunakan oleh seseorang bernama Josiah Latimer Clark dan masih digunakan hingga saat ini.
6. Muatan Listrik: Coulomb (C)
Simbol besaran arus listrik C dengan huruf kapital digunakan untuk mewakili satuan Coulomb. Satuan ini digunakan untuk muatan listrik. Nama coulomb diambil dari Charles Augustin de Coulomb.
Coulomb merupakan satuan turunan SI. Yang termasuk dalam satuan turunan adalah coulomb, farad, hertz, joule, ohm, siemens, volt, watt, dan lain sebagainya. Satuan ini berbeda dengan satuan pokok.
Satuan pokok hanya terdiri dari tujuh satuan saja, yaitu kelvin, candela, ampere, meter, kilogram, second, dan mol.
7. Induktansi: Henry (H)
Seperti halnya coulomb, henry juga merupakan satuan turunan SI dan digunakan untuk induktansi. Nama henry diambil dari nama seorang ilmuwan yaitu Joseph Henry.
Jika laju perubahan suatu arus listrik di suatu rangkaian listrik mencapai satu ampere per detiknya dengan hasil tegangan elektromotif satu volt, induktansi rangkaian itu adalah satu henry.
8. Daya Listrik: Watt (W)
Watt merupakan satuan yang termasuk dalam satuan turunan dan diwakili dengan simbol besaran arus listrik W menggunakan huruf kapital. Nama satuan ini diambil dari nama James Watt.
Watt digunakan untuk daya listrik. Satu watt sama dengan satu joule per satu detik. Dalam satuan kelistrikan sama dengan satu volt ampere atau 1 VA.
Watt merupakan rate atau rating dari joule per detik saat energi diubah, habis, atau digunakan.
9. Frekuensi: Hertz (Hz)
Nama satuan ini diambil dari nama seorang ilmuwan yang berkontribusi di bidang elektromagnetisme, yaitu Heinrich Hertz. Satuan hertz atau Hz digunakan untuk unit frekuensi.
Hertz digunakan untuk menyatakan banyak gelombang yang muncul dalam waktu satu detik atau 1 Hertz = 1 gelombang.
Hertz bisa digunakan untuk melakukan pengukuran gelombang apapun asalkan periodik.
Kelipatan satuan Hertz memakai sistem metrik. Artinya, kelipatan ribuan mulai dari kilohertz, megahertz, hingga gigahertz untuk kelipatan keatas. Sedangkan kelipatan kebawah memakai satuan yang lebih kecil.
Contoh satuan untuk kelipatan kebawah adalah centihertz, decihertz, millihertz, microhertz, nanohertz, picohertz, femtohertz, attohertz, zepto hertz, dan yocto hertz.
10. Energi: Joule (J)
Simbol J digunakan untuk mewakili satuan Joule yang merupakan satuan khusus untuk energi. Satuan ini menggunakan nama yang diambil dari James Prescott Joule.
Istilah joule pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan bernama Dr. Mayer of Heilbronn. Joule sendiri diambil dari suatu satuan unit yang diartikan sebagai besaran energi.
Besaran energi tersebut diperlukan untuk memberikan gaya dengan besaran satu newton dalam jarak satu meter. Itulah sebabnya 1 joule = 1 newton meter.
Satu joule juga merupakan absolut yang paling kecil yang diperlukan di permukaan bumi untuk mengangkat benda yang beratnya 1 kilogram hingga setinggi 10 cm.
Setidaknya ada sepuluh simbol besaran arus listrik yang perlu Anda pahami, lengkap dengan satuan yang diwakili oleh simbol tersebut dan dari mana asal penggunaan simbol tersebut.